TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Hamas Yahya Sinwar memberi selamat kepada kelompok Houthi Yaman atas serangan rudal ke Israel dan mengatakan bahwa hal itu mengirimkan pesan kepada musuh mereka, demikian laporan TV Houthi Al-Massirah pada Senin, 16 September 2024.
Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran, yang menguasai Yaman utara, mencapai Israel tengah dengan sebuah rudal pada Minggu untuk pertama kalinya, yang mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan memberikan "harga yang mahal" kepada mereka.
"Saya ucapkan selamat kepada Anda atas keberhasilan Anda mencapai kedalaman entitas musuh," kata Sinwar dalam sebuah surat kepada pemimpin Houthi, Abdel-Malek al-Houthi.
Sinwar memimpin Hamas dalam perang melawan Israel di Jalur Gaza, yang kini telah memasuki bulan ke-12. Pemimpin Hamas itu mengatakan bahwa rencana Israel untuk melenyapkan kelompok militan itu telah gagal.
"Saya jamin bahwa perlawanan kami baik-baik saja. Kami telah mempersiapkan diri untuk bertempur dalam pertempuran yang panjang," katanya.
Hizbullah Puji Serangan Houthi yang Berani
Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, mengatakan bahwa pihaknya "sangat memuji" Houthi atas serangan rudal mereka ke Israel, yang "mengekspos kelemahan dan kerentanan" militer Israel "di semua tingkatan".
"Keputusan berani yang diambil oleh kepemimpinan yang terhormat di Yaman yang tercinta untuk menanggapi agresi tersebut adalah ekspresi nyata dari posisi umum dan terpadu dari poros perlawanan di semua lini untuk terus mendukung dan mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan perlawanan mereka yang terhormat dan berani," Hizbullah menambahkan.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan bahwa kelompok tersebut menyerang dengan rudal balistik hipersonik baru yang dapat menempuh jarak 2.040 km hanya dalam waktu 11-1/2 menit.
Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa rudal tersebut terkena pencegat dan terpecah-pecah di udara. Pecahan rudal mendarat di ladang dan di dekat stasiun kereta api. Tidak ada korban jiwa, namun sembilan orang terluka ringan saat mencari perlindungan.
"Serangan ini memaksa lebih dari dua juta warga Zionis untuk lari ke tempat perlindungan untuk pertama kalinya dalam sejarah musuh," kata juru bicara militer Houthi dalam sebuah pernyataan.
Harga Mahal
Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran yang menguasai Yaman utara menembakkan sebuah rudal permukaan-ke-permukaan yang mencapai Israel tengah, menghantam sebuah wilayah yang tidak berpenghuni dan tidak menimbulkan korban.
Sirene serangan udara telah berbunyi di Tel Aviv dan di seluruh Israel tengah beberapa saat sebelum rudal mendarat sekitar pukul 6:35 pagi waktu setempat (0335 GMT), membuat warga berlarian mencari perlindungan. Terdengar suara dentuman keras, yang menurut militer berasal dari pencegat rudal.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada awal rapat kabinet pada Minggu bahwa Houthi "seharusnya sudah tahu sekarang bahwa kami mengenakan harga yang mahal untuk setiap upaya untuk menyakiti kami," menurut sebuah pernyataan dari kantornya.
REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup