TEMPO.CO, Jakarta - Venezuela menangkap enam warga negara asing karena diduga merencanakan pembunuhan Presiden Nicolas Maduro. Menteri Dalam Negeri Diosdado Cabello mengonfirmasi penangkapan tersebut dalam sebuah konferensi pers di Caracas pada Sabtu, 14 September 2024.
Ia mengatakan tiga tersangka dari Amerika Serikat, dua dari Spanyol, dan seorang warga negara Ceko berencana untuk membunuh Maduro. Mereka juga dituduh mengatur aksi teroris di negara tersebut.
Cabello mengatakan 400 senapan dan pistol, yang diduga dikirim dari AS, disita selama operasi intelijen. Ia mengatakan senjata itu akan digunakan untuk menyebabkan kekerasan di Venezuela.
Ia mengklaim bahwa dua warga negara Spanyol yang ditangkap terkait dengan Pusat Intelijen Nasional Spanyol (CNI). Namun, sumber pemerintah Spanyol membantah bahwa orang-orang tersebut bekerja untuk CNI, menurut laporan media Spanyol.
Kedutaan Besar Spanyol di Caracas dilaporkan mengirimkan catatan resmi kepada Kementerian Luar Negeri Venezuela, meminta konfirmasi identitas dan kewarganegaraan para tahanan, dan mengklarifikasi tuduhan terhadap mereka.
Setelah pemilihan presiden Venezuela 28 Juli, Spanyol mendukung pemimpin oposisi Edmundo Gonzalez. Spanyol juga memberinya perlindungan di Madrid, yang memicu krisis diplomatik.
Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil memanggil duta besar Spanyol. Ketua Parlemen Jorge Rodriguez juga menuntut agar semua hubungan diplomatik, ekonomi, dan komersial dengan Spanyol diputus.
ANADOLU
Pilihan editor: Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak Palestina di Tepi Barat