Hamas
Seorang pejabat senior Hamas menyatakan pada Minggu bahwa enam sandera Israel yang baru-baru ini ditemukan di Gaza terbunuh sebagai akibat dari serangan udara Israel yang sedang berlangsung. Ia menentang klaim tentara Israel bahwa Hamas mengeksekusi para sandera ketika mereka berada dalam tawanan, lapor Anadolu Agency.
Pernyataan Izzat al-Rishq muncul tidak lama setelah tentara Israel mengumumkan bahwa mereka telah menemukan mayat enam sandera di Gaza, dan menyatakan bahwa mereka telah dibunuh oleh Hamas.
"Yang membunuh orang-orang kami setiap hari adalah penjajah Israel dengan senjata Amerika. Para sandera yang ditemukan di Gaza tidak dibunuh oleh kami, melainkan oleh pemboman Zionis yang tak henti-hentinya," ujar Rishq dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut ia mengkritik Amerika Serikat, dengan mengatakan, "Jika Presiden [Joe] Biden benar-benar peduli terhadap nyawa para sandera Israel, ia harus menghentikan dukungannya terhadap musuh ini dengan uang dan persenjataan serta menekan Israel agar segera mengakhiri agresinya."
Oposisi dan Para Pendukung Sandera
Kemarahan bercampur dengan kesedihan di Israel pada Minggu setelah mayat enam sandera yang tewas ditemukan di Gaza, dengan banyak orang Israel mengarahkan kemarahan mereka pada Netanyahu dan menuduhnya telah merusak kesepakatan yang akan membuka jalan bagi pembebasan mereka.
Para pendukung para sandera dan anggota oposisi politik Netanyahu dengan cepat menuduh pemimpin Israel tersebut telah merusak upaya berbulan-bulan untuk menengahi kesepakatan dengan Hamas demi gencatan senjata di Gaza dan pembebasan para sandera, yang semakin membahayakan mereka.
Aksi protes digelar pada Minggu malam dan serikat buruh terbesar di Israel mengumumkan "pemogokan total" yang akan dimulai pada Senin pagi.
Menyusul pengumuman tersebut, Forum Keluarga Tawanan dan Orang Hilang mengatakan bahwa keenam tawanan yang ditemukan akan tetap hidup jika pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan mereka.
"Jika bukan karena para penyabot, alasan, dan pemutarbalikan," keenam tawanan itu pasti masih hidup, demikian tulis Forum yang diposting di X.
"Netanyahu: cukup dengan alasan. Cukup dengan pemutarbalikan. Cukup dengan pengabaian," tegasnya.
Forum tersebut mengatakan bahwa kematian para tawanan merupakan "akibat langsung" dari "torpedo" Netanyahu terhadap negosiasi gencatan senjata dan desakannya terhadap kehadiran militer Israel di Koridor Philadelphia di Jalur Gaza.
Kelompok ini menunjukkan bahwa, selama beberapa bulan terakhir, delapan tawanan diambil hidup-hidup dalam operasi militer, dibandingkan dengan 105 tawanan yang dibebaskan pada bulan November sebagai bagian dari kesepakatan dengan Perlawanan dengan imbalan tahanan Palestina.
REUTERS | AL MAYADEEN | ANADOLU
Pilihan Editor: Kamala Harris Tolak Embargo Senjata ke Israel