TEMPO.CO, Jakarta - CEO Telegram Pavel Durov mengklaim bahwa ia memiliki lebih dari 100 anak biologis di 12 negara. Ia membagikan tentang hal ini di platform Telegram pada Juni lalu.
Dalam sebuah unggahan di Telegram, ia berbicara tentang bagaimana menjadi “ayah kandung” bagi lebih dari 100 anak melalui donasi sperma. Pengusaha teknologi tersebut mengatakan bahwa ia akan membuka sumber DNA-nya sehingga anak biologisnya dapat menemukan satu sama lain dengan lebih mudah.
"Saya baru saja diberi tahu bahwa saya memiliki lebih dari 100 anak kandung. Bagaimana ini mungkin terjadi pada seorang pria yang belum pernah menikah dan lebih suka hidup sendiri?" ujarnya.
Ia kemudian menambahkan bagaimana semuanya bermula. “Lima belas tahun yang lalu, seorang teman saya mendatangi saya dengan permintaan yang aneh. Ia mengatakan bahwa ia dan istrinya tidak dapat memiliki anak karena masalah kesuburan dan meminta saya untuk menyumbangkan sperma di sebuah klinik agar mereka dapat memiliki bayi. Saya tertawa terbahak-bahak sebelum menyadari bahwa ia benar-benar serius.”
Ketika ia mengunjungi klinik untuk mendonorkan sperma, ia diberi tahu bahwa ia adalah calon donor berkualitas tinggi. Donasi spermanya dapat membantu pasangan di seluruh dunia untuk . "Kedengarannya cukup gila untuk membuat saya mendaftar untuk donasi sperma," ujar Durov.
Pavel Durov berbagi bahwa meskipun ia telah berhenti menjadi pendonor, sebuah klinik IVF masih memiliki sperma beku miliknya. Sperma ini dapat digunakan secara anonim oleh keluarga yang ingin memiliki anak.
Durov mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan DNA miliknya sebagai sumber terbuka. “Tentu saja, ada risikonya, tetapi saya tidak menyesal telah menjadi pendonor. Kekurangan sperma sehat telah menjadi masalah yang semakin serius di seluruh dunia, dan saya bangga telah melakukan bagian saya untuk membantu meringankannya,” tambahnya.
Pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Prancis pada Sabtu malam.Laporan media lokal menunjukkan bahwa penyelidikan difokuskan pada kurangnya moderator di aplikasi pengiriman pesan tersebut.
Kedutaan Rusia di Prancis menuntut akses konsuler ke Durov dan hak-haknya agar dijamin, lapor kantor berita negara Rusia TASS. Kedutaan mengatakan Prancis sejauh ini menghindari keterlibatan dalam kasus Durov.
Pavel Durov adalah pengusaha kelahiran Rusia berusia 39 tahun. Forbes memperkirakan kekayaannya mencapai US$ 15,5 miliar.
HINDUSTAN TIMES | REUTERS
Pilihan editor: Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri