Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putin Ancam Perang Jika Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Jarak Jauh

Reporter

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengunjungi Universitas Pasukan Khusus Rusia di Gudermes, Rusia 20 Agustus 2024. Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengunjungi Universitas Pasukan Khusus Rusia di Gudermes, Rusia 20 Agustus 2024. Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat jika membiarkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang Rusia. Menurut Putin, ini akan membuat NATO berperang dengan Rusia.

Peringatan keras itu muncul saat para pejabat AS dan Inggris membahas tuntutan Ukraina agar mereka melonggarkan aturan mengenai pengiriman senjata Barat ke Rusia. Rusia juga mengklaim telah merebut kembali sebagian besar wilayah di wilayah Kursk bagian barat. Kursk merupakan tempat pasukan Ukraina merangsek dalam beberapa pekan terakhir.

Tuduhan serupa diungkapkan Ketua Duma Negara Rusia, Vyacheslav Volodin. Majelis rendah parlemen Rusia itu menuduh NATO mendalangi aksi militer di Ukraina. NATO juga dinilai sangat terlibat dalam pengambilan keputusan militer Ukraina.

Komentar Volodin yang juga sekutu dekat Presiden Vladimir Putin itu muncul sehari setelah Putin memperingatkan bahwa Barat akan berperang langsung dengan Rusia jika mereka mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh buatan Barat.

Volodin menuduh NATO membantu Ukraina memilih kota Rusia mana yang akan ditargetkan, menyetujui tindakan militer tertentu, dan memberikan perintah kepada Kyiv. "Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Prancis sedang membahas kemungkinan serangan (oleh Ukraina) menggunakan senjata jarak jauh di wilayah negara kami. Ini tidak lain hanyalah upaya untuk menyamarkan dan menyembunyikan keterlibatan langsung mereka dalam aksi militer," tulis Volodin di saluran Telegram resminya.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berjanji bahwa Washington akan segera meninjau permintaan Ukraina akan leluasa menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menyerang Rusia. "Hal ini akan mengubah sifat konflik secara signifikan," kata Putin kepada seorang reporter televisi pemerintah. "Itu berarti negara-negara NATO, AS, negara-negara Eropa, sedang berperang dengan Rusia," katanya.

"Jika memang demikian, maka dengan mempertimbangkan perubahan sifat konflik, kami akan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan ancaman yang akan kami hadapi."

Berbicara dalam konferensi pers di Warsawa pada hari Kamis, Blinken mengatakan Amerika Serikat akan beradaptasi termasuk terkait senjata Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ukraina melancarkan serangan mendadak ke wilayah perbatasan Kursk pada 6 Agustus. Serangan Ukraina itu maju beberapa kilometer ke wilayah Rusia dan merebut puluhan pemukiman.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui bahwa Rusia membalas serangan tersebut. 

Rusia bersikeras sejak awal bahwa mereka akan mengusir pasukan Ukraina dari wilayah tersebut.  "Unit-unit kelompok pasukan Utara membebaskan 10 permukiman dalam waktu dua hari," kata Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram.

Saat berbicara pada konferensi pers di Kyiv, Zelensky mengatakan Rusia telah melancarkan tindakan serangan balasan. Dia tidak merinci sejauh mana operasi yang dilakukan Rusia, namun Ukraina masih bisa menangkisnya. 

REUTERS | CNA 

Pilihan editor: Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

5 jam lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.


Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

12 jam lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disambut oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, dalam kunjungannya ke Eindhoven, Belanda, 20 Agustus 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

Mark Rutte dalam kunjungan kerjanya ke Ukraina rapat dengan Volodymyr Zelenksy membahas rencana kemenangan.


Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

18 jam lalu

Seorang pejalan kaki berjalan melewati bagian-bagian Galeri Sisi Timur, bagian terbesar yang tersisa dari bekas Tembok Berlin, di Berlin, Jerman, 19 September 2019. Kamis 3 Oktober adalah Hari Persatuan Jerman dan juga sebagai pengingat runtuhnya Tembok Berlin pemisah Jerman Barat dan Jerman Timur. REUTERS/Fabrizio Bensch
Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

Kedutaan Besar Jerman menggelar peringatan Hari Penyatuan Jerman yang diperingati setiap 3 Oktober.


Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

1 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y


Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

1 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com
Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengklaim Rusia masuk negara-negara terdepan dalam mengembangkan kecerdasan buatan.


Mark Rutte Siap Kerja Sama dengan Presiden Amerika Serikat yang Baru

2 hari lalu

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. REUTERS/Yves Herman
Mark Rutte Siap Kerja Sama dengan Presiden Amerika Serikat yang Baru

Mark Rutte meyakinkan tak ada yang perlu dikhawatirkan dari pilpres AS karena dia tetap akan bekerja sama, baik dengan Donald Trump atau pun Harris


Mark Rutte Dilantik Jadi Sekjen NATO

2 hari lalu

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menghadiri konferensi pers di markas NATO di Brussels, Belgia 17 April 2024. REUTERS/Yves Herman
Mark Rutte Dilantik Jadi Sekjen NATO

Mark Rutte diangkat menjadi orang nomor satu di NATO pada Selasa, 01 Oktober 2024. Dia diharapkan bisa menjaga prioritas-prioritas yang sudah disusun


Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

3 hari lalu

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) Samarkand, Uzbekistan, Sabtu 21 September 2024. Dok. PDIP
Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

Megawati Soekarnoputri memberikan kuliah umum di Universitas St. Petersburg, Rusia. Menyampaikan pesan perdamaian dan mengajak bertukar ilmu pengetahuan.


Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

4 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 13 Juli 2023. Media pemerintah melaporkan, mengatakan senjata itu adalah inti dari kekuatan serangan nuklirnya dan peringatan bagi Amerika Serikat dan musuh lainnya. KCNA via REUTERS
Deretan Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak

Rusia memperingatkan Barat bahwa mereka bisa menggunakan senjata nuklir jika diserang. Selain Rusia, deretan negara yang memiliki senjata nuklir terbanyak.


Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Sumber: aa.com.tr
Rusia Minta Israel Hentikan Pembunuhan Warga Palestina dengan Senjata AS

Menlu Rusia meminta agar pembunuhan warga Palestina dengan senjata AS dihentikan oleh Israel. Hukuman kolektif massal tak bisa diterima.