TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat jika membiarkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang Rusia. Menurut Putin, ini akan membuat NATO berperang dengan Rusia.
Peringatan keras itu muncul saat para pejabat AS dan Inggris membahas tuntutan Ukraina agar mereka melonggarkan aturan mengenai pengiriman senjata Barat ke Rusia. Rusia juga mengklaim telah merebut kembali sebagian besar wilayah di wilayah Kursk bagian barat. Kursk merupakan tempat pasukan Ukraina merangsek dalam beberapa pekan terakhir.
Tuduhan serupa diungkapkan Ketua Duma Negara Rusia, Vyacheslav Volodin. Majelis rendah parlemen Rusia itu menuduh NATO mendalangi aksi militer di Ukraina. NATO juga dinilai sangat terlibat dalam pengambilan keputusan militer Ukraina.
Komentar Volodin yang juga sekutu dekat Presiden Vladimir Putin itu muncul sehari setelah Putin memperingatkan bahwa Barat akan berperang langsung dengan Rusia jika mereka mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh buatan Barat.
Volodin menuduh NATO membantu Ukraina memilih kota Rusia mana yang akan ditargetkan, menyetujui tindakan militer tertentu, dan memberikan perintah kepada Kyiv. "Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Prancis sedang membahas kemungkinan serangan (oleh Ukraina) menggunakan senjata jarak jauh di wilayah negara kami. Ini tidak lain hanyalah upaya untuk menyamarkan dan menyembunyikan keterlibatan langsung mereka dalam aksi militer," tulis Volodin di saluran Telegram resminya.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berjanji bahwa Washington akan segera meninjau permintaan Ukraina akan leluasa menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menyerang Rusia. "Hal ini akan mengubah sifat konflik secara signifikan," kata Putin kepada seorang reporter televisi pemerintah. "Itu berarti negara-negara NATO, AS, negara-negara Eropa, sedang berperang dengan Rusia," katanya.
"Jika memang demikian, maka dengan mempertimbangkan perubahan sifat konflik, kami akan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan ancaman yang akan kami hadapi."
Berbicara dalam konferensi pers di Warsawa pada hari Kamis, Blinken mengatakan Amerika Serikat akan beradaptasi termasuk terkait senjata Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia.
Ukraina melancarkan serangan mendadak ke wilayah perbatasan Kursk pada 6 Agustus. Serangan Ukraina itu maju beberapa kilometer ke wilayah Rusia dan merebut puluhan pemukiman.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui bahwa Rusia membalas serangan tersebut.
Rusia bersikeras sejak awal bahwa mereka akan mengusir pasukan Ukraina dari wilayah tersebut. "Unit-unit kelompok pasukan Utara membebaskan 10 permukiman dalam waktu dua hari," kata Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram.
Saat berbicara pada konferensi pers di Kyiv, Zelensky mengatakan Rusia telah melancarkan tindakan serangan balasan. Dia tidak merinci sejauh mana operasi yang dilakukan Rusia, namun Ukraina masih bisa menangkisnya.
REUTERS | CNA
Pilihan editor: Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB