Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelapor Khusus PBB: 'Keterlaluan' jika Menyalahkan Palestina atas Pembantaian oleh Israel

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Francesca Albanese. X.com
Francesca Albanese. X.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki Francesca Albanese mengatakan bahwa "keterlaluan" untuk menyalahkan Palestina atas 'pembantaian' yang dilakukan oleh Israel.

Albanese mengatakan bahwa klaim Israel bahwa para anggota Hamas bersembunyi di zona kemanusiaan adalah bagian dari "logika genosida Israel".

Albanese menanggapi pernyataan Kementerian Luar Negeri Jerman tentang serangan Al-Mawasi, yang mengulangi pernyataan Israel bahwa "Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia" meskipun tidak ada bukti yang diberikan untuk mendukung klaim tersebut. Ia mengatakan bahwa ia tidak dapat mempercayai "seberapa jauh Jerman tampaknya siap untuk melindungi kampanye genosida Israel".

Dalam akun resmi X, Kementerian Luar Negeri Jerman menulis, "Laporan mengenai banyaknya korban tewas akibat serangan udara Israel ke Al-Mawasi sangat mengerikan. Fakta bahwa Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia adalah hal yang menjijikkan dan sebuah kejahatan. Tentara Israel berkewajiban untuk melindungi penduduk sipil sebaik mungkin.” 

Mereka juga menyatakan, “Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Ruang kemanusiaan terus menyusut: pemberitahuan evakuasi berlaku untuk 86% wilayah. Infrastruktur dan gudang kemanusiaan juga harus ditinggalkan. Persiapan yang diperlukan untuk menghadapi musim dingin tidak dapat dilakukan.”

Insiden mengerikan di Al-Mawasi, menurut Kementerian Luar Negeri Jerman, menunjukkan bahwa tidak ada solusi militer untuk Gaza. “Kita membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan dan pembebasan para sandera lebih mendesak dari sebelumnya, sehingga kematian berakhir.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya Jerman, sekutu paling setia israel, Amerika Serikat pun mengungkapkan alasan yang sama. Menanggapi pengeboman sekolah UNRWA di Nuseirat, Gaza, Menteri Luar Negeri Antony Blinken berpendapat bahwa Hamas memikul sebagian tanggung jawab. "Kami terus melihat Hamas bersembunyi, mengambil alih, dan menggunakan situs-situs ini untuk melakukan operasinya," katanya.

Di bagian lain, ia mengatakan Israel harus melindungi para pekerja bantuan di Gaza

"Kita perlu melihat situs-situs kemanusiaan dilindungi, dan itu adalah sesuatu yang terus kita angkat dengan Israel," kata Antony Blinken kepada para wartawan dalam sebuah kunjungan ke Polandin, seperti dikutip Al Jazeera. Ia menambahkan bahwa gencatan senjata yang didukung AS adalah cara terbaik untuk memastikan keselamatan mereka.

Pasukan Israel telah menyerang beberapa sekolah semacam itu dalam beberapa bulan terakhir, mengklaim bahwa Hamas beroperasi dari tempat-tempat ini dan bersembunyi di antara warga sipil. Namun klaim Israel sering kali tidak didukung oleh bukti, dan para aktivis menuduh Israel menargetkan infrastruktur sipil seperti bangunan tempat tinggal, sekolah, universitas, dan rumah sakit di daerah kantong tersebut.

Pilihan Editor: Sekjen PBB: Apa yang Terjadi di Gaza Sama Sekali Tidak Dapat Diterima

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kamboja Tangkap Jurnalis Investigasi yang Ungkap Perdagangan Manusia dan Penipuan Online

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri A.S. Antony Blinken (kanan) menganugerahkan Mech Dara dengan penghargaan Pahlawan Laporan TIP pada rilis Laporan Perdagangan Orang (TIP) 2023 di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, AS, 15 Juni 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Kamboja Tangkap Jurnalis Investigasi yang Ungkap Perdagangan Manusia dan Penipuan Online

Polisi militer Kamboja menangkap Mech Dara, seorang reporter pemenang penghargaan yang dikenal karena menyelidiki korupsi lokal, perdagangan manusia


Menlu AS hingga Jerman Bela Israel atas Pembunuhan Hassan Nasrallah

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi isyarat saat ia berangkat ke Mesir, di Tel Aviv, Israel, 20 Agustus 2024. REUTERS/Kevin Mohatt/Pool
Menlu AS hingga Jerman Bela Israel atas Pembunuhan Hassan Nasrallah

Menlu Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Senin bahwa dunia "lebih aman" setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah


Top 3 Dunia: Pelapor Khusus PBB, Misa Paus Fransiskus di Singapura

21 hari lalu

Paus Fransiskus dan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam di National University of Singapore, Kamis, 12 Setember 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Top 3 Dunia: Pelapor Khusus PBB, Misa Paus Fransiskus di Singapura

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 12 September 2024 diawali oleh kemarahan Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki Francesca Albanese


Al-Mawasi, Zona Aman yang 5 Kali Dibantai Israel

21 hari lalu

Sejumlah pria membawa pengungsi  yang terluka pasca serangan Israel di daerah Al-Mawasi di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 13 Juli 2024. REUTERS/Hatem Khalederah A
Al-Mawasi, Zona Aman yang 5 Kali Dibantai Israel

Al-Mawasi ditetapkan sebagai "daerah aman" yang seharusnya menjanjikan perlindungan bagi warga Palestina dari segala macam serangan.


Akses ke Gaza Ditolak Israel, Bagaimana Sebenarnya Otoritas ICC?

22 hari lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
Akses ke Gaza Ditolak Israel, Bagaimana Sebenarnya Otoritas ICC?

Pekerjaan ICC kerap terkendala karena negara-negara anggota yang mendanai mengancam untuk merusak penyelidikan.


Bom Ini Diduga Digunakan Israel dalam Pembantaian Al-Mawasi

22 hari lalu

Ilustrasi bom MK-84. Shutterstock
Bom Ini Diduga Digunakan Israel dalam Pembantaian Al-Mawasi

Israel diduga menggunakan bom MK-84 produksi Amerika Serikat yang memiliki berat 900 kg dalam pembantaian di Al-Mawasi.


Utusan PBB Kutuk Serangan Israel di Zona Aman Kemanusiaan Gaza

23 hari lalu

Utusan PBB Kutuk Serangan Israel di Zona Aman Kemanusiaan Gaza

Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah Tor Wennesland mengutuk serangan udara mematikan Israel pada Selasa pagi di zona aman kemanusiaan di Gaza


Israel Sebut Tak Sengaja Bunuh Aktivis HAM AS

23 hari lalu

Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis hak asasi manusia Turki-Amerika yang dibunuh oleh IOF di Nablus, 6 September 2024. Sosial Media
Israel Sebut Tak Sengaja Bunuh Aktivis HAM AS

Menanggapi pembunuhan aktivis HAM AS, Blinken hanya minta perombakan perilaku militer AS di Tepi Barat yang diduduki.


Hari ke-340 Genosida Israel di Gaza: Angka Korban Tewas Tembus 41.000

23 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi setelah serangan Israel menghantam kamp tenda pengungsi di tengah konflik Israel-Hamas, di daerah Al-Mawasi di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 10 September 2024. Layanan darurat sipil Gaza mengatakan sedikitnya 20 tenda terbakar, dan rudal menyebabkan kawah sedalam sembilan meter. REUTERS/Mohammed Salem
Hari ke-340 Genosida Israel di Gaza: Angka Korban Tewas Tembus 41.000

Pasukan Israel melakukan tiga pembantaian di Gaza, menewaskan 32 orang dan melukai 100 orang lainnya dalam 24 jam terakhir.


Fakta-fakta tentang Al-Mawasi, Zona Aman yang Selalu Jadi Sasaran Serangan Israel

23 hari lalu

Seorang wanita Palestina menangis setelah serangan Israel menghantam kamp tenda pengungsi di tengah konflik Israel-Hamas, di daerah Al-Mawasi di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 10 September 2024. Kantor media pemerintah Gaza mengatakan rudal Israel menghantam kamp tenda untuk warga Palestina  di Gaza selatan, menewaskan 40 orang atau 65 orang lainnya luka-luka. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta tentang Al-Mawasi, Zona Aman yang Selalu Jadi Sasaran Serangan Israel

Serangan udara Israel di Gaza telah berulang kali menghantam Al-Mawasi, sebuah kamp luas di atas tanah berpasir.