Pemerintahan sementara Taliban mencari bantuan internasional untuk mencegah penyebaran kasus Mpox di Afghanistan. Isu ini dibahas dalam pertemuan antara penjabat menteri kesehatan Afghanistan Jalal Jalali dan para perwakilan dari WHO, UNICEF, serta IOM di Kabul.
Kementerian Kesehatan Afghanistan pada Rabu, 21 Agustus 2024, menyatakan pertemuan itu difokuskan pada pencegahan penyebaran Mpox dan upaya koordinasi di antara organisasi terkait. Kementerian telah membentuk komite gabungan untuk berkoordinasi dengan organisasi terkait dan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Baca juga:
WHO sebelumnya telah menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan yang perlu menjadi perhatian internasional. Mpox atau cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan virus yang dapat menyebar melalui kontak dekat serta melalui bahan yang terkontaminasi seperti seprai, pakaian, dan jarum.
Menurut data terbaru CDC Afrika, 17.541 kasus mpox telah dilaporkan di 12 negara di benua itu pada 2024 termasuk dengan 517 kematian. Epidemi ini telah dilaporkan di Afrika Selatan, Kenya, Rwanda, Uganda dan Republik Demokratik Kongo. Negara lain yang melaporkan kasus tersebut adalah Burundi, Republik Afrika Tengah, Kongo Brazzaville, Kamerun dan Nigeria. Virus ini juga telah terdeteksi di Pantai Gading dan Liberia.
CDC Afrika mengatakan jumlah ini meningkat 160 persen pada akhir Juli, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kongo melaporkan jumlah kasus tertinggi, terhitung 96 persen dari seluruh kasus yang dilaporkan dan 97 persen kematian.
Cacar monyet atau mpox biasanya bergejala ringan, namun bisa mematikan pada pasien anak-anak, ibu hamil dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah seperti HIV. Gejala cacar monyet seperti flu biasa, dan cacar berisi nanah. Cacar monyet varian 1b telah menyebabkan kekhawatiran global karena diduga lebih mudah menyebar melalui kontak rutin.
Sumber: Anadolu
Pilihan editor: Dokter Kulit Ungkap Gejala Cacar Monyet yang Paling Banyak Dijumpai
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini