TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Senin malam bahwa serangan terbesar Ukraina terhadap wilayah Kursk Rusia sejak awal perang, bertujuan untuk meningkatkan posisi negosiasi Kyiv menjelang kemungkinan perundingan perdamaian dan memperlambat kemajuan pasukan Rusia.
Pasukan Ukraina menyerbu perbatasan Rusia pada Selasa lalu dan menyapu beberapa bagian barat wilayah Kursk Rusia. serangan mendadak ini menunjukkan lemahnya pertahanan perbatasan Rusia di wilayah tersebut.
Putin, dalam pernyataan publiknya yang paling rinci mengenai serangan tersebut hingga saat ini, mengatakan Ukraina “dengan bantuan negara-negara Barat” sedang berusaha memperbaiki posisinya menjelang kemungkinan perundingan.
Dia mempertanyakan negosiasi apa yang bisa dilakukan dengan musuh yang dituduhnya menembaki warga sipil dan fasilitas nuklir Rusia tanpa pandang bulu.
“Tugas utamanya, tentu saja, adalah kementerian pertahanan untuk mengusir musuh dari wilayah kami,” kata Putin, seraya menambahkan bahwa pasukan Rusia sedang mempercepat kemajuan mereka di sepanjang sisa wilayah yang berjarak 1.000 km dari garis depan.
“Musuh pasti akan mendapat respons yang layak,” katanya.
Dia juga memperkirakan akan ada upaya lebih lanjut dari Ukraina untuk mengacaukan perbatasan barat Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perang kini kembali terjadi di Rusia. Dia mengatakan bahwa serangan lintas batas Ukraina adalah masalah keamanan bagi Ukraina dan Kyiv telah merebut wilayah tempat Rusia melancarkan serangan.
Komandan utamanya, Oleksandr Syrskyi, mengatakan Ukraina menguasai 1.000 km persegi wilayah Rusia, jauh lebih besar dari angka yang diberikan oleh pejabat Rusia.
Penjabat gubernur Kursk, Alexei Smirnov, mengatakan Ukraina menguasai 28 permukiman di wilayah tersebut, dan serangan tersebut memiliki kedalaman sekitar 12 km dan lebar 40 km. Putin mengatakan kepada Smirnov bahwa militer akan melaporkan hal-hal seperti itu dan menyarankannya untuk fokus memperbarui situasi sosio-ekonomi.
Di wilayah Kursk saja, 121.000 orang telah meninggalkan atau dievakuasi dan 59.000 lainnya sedang dalam proses dievakuasi. Di wilayah Belgorod Rusia, yang berbatasan dengan Kursk, ribuan warga sipil juga dievakuasi.
Pasukan Ukraina di Kursk berusaha mengepung Sudzha, tempat gas alam Rusia mengalir ke Ukraina, sementara pertempuran besar sedang berlangsung di dekat Korenevo, sekitar 22 kilometer dari perbatasan, dan Martynovka.
Salah satu sumber Rusia yang mengetahui pemikiran resmi mengatakan bahwa dengan menyerang Rusia, Ukraina semakin menguatkan kelompok garis keras Rusia yang berpendapat bahwa perundingan gencatan senjata hanya membuang-buang waktu dan bahwa Rusia harus mendorong lebih jauh ke Ukraina.