TEMPO.CO, Jakarta - Pada Agustus 2024, beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk di antaranya Swedia, Filipina, dan Thailand, melaporkan peningkatan kasus penyakit cacar monyet, atau Mpox. Badan Kesehatan Masyarakat Swedia mengonfirmasi kasus pertama Mpox Clade 1 di luar Afrika pada tanggal 15 Agustus 2024.
Kasus ini berasal dari seorang individu yang terinfeksi saat berada di wilayah di Afrika yang sedang mengalami wabah besar Mpox Clade 1. Pasien tersebut telah mencari perawatan medis di Stockholm, meskipun pejabat kesehatan menekankan bahwa ini tidak menunjukkan adanya risiko yang luas di Swedia.
Di Thailand, kasus Mpox Clade 1 juga dilaporkan untuk pertama kalinya di Asia Tenggara. Seorang wisatawan Eropa berusia 66 tahun terinfeksi Mpox saat tiba di Bangkok dari Afrika. Seperti yang terjadi di Swedia, varian yang ditemukan di Thailand juga termasuk dalam Mpox Clade 1b. Sementara itu, Filipina juga mencatat kasus pertama Mpox pada tahun 2024, meskipun varian yang ditemukan adalah Clade 2, bukan jenis baru seperti yang terdeteksi di Swedia dan Thailand.
Menteri Kesehatan Filipina, Teodoro Herbosa, menyatakan bahwa kasus yang ditemukan di negaranya adalah hasil dari transmisi lokal. Sejak Juli 2022, Filipina telah mencatat sepuluh kasus Mpox yang dikonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium. Herbosa menegaskan bahwa varian yang ditemukan adalah jenis asli dan mungkin telah beredar di masyarakat Filipina sebelumnya.
Pada saat yang sama, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih belum mengeluarkan pedoman baru yang spesifik terkait kasus-kasus terbaru Mpox Clade 1b. WHO juga mengimbau negara-negara untuk tidak mengambil langkah drastis seperti menutup perbatasan atau mengharuskan skrining dan vaksinasi sebagai syarat perjalanan internasional.
Keputusan WHO untuk menetapkan Mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC) pada 14 Agustus 2024 menyoroti eskalasi kasus Mpox di Republik Demokratik Kongo dan beberapa negara lain di Afrika.
Di sisi lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika telah menyatakan status darurat Mpox di Afrika sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat untuk Keamanan Kontinental (PHECS) pada 13 Agustus 2024. Ini menunjukkan bahwa wabah Mpox di Afrika menjadi perhatian serius bagi komunitas internasional dalam hal keamanan kesehatan global.
Keseluruhan, peningkatan kasus Mpox di luar Afrika, seperti yang terjadi di Swedia, Filipina, dan Thailand, menyoroti kompleksitas dan tantangan dalam mengelola dan mengendalikan penyakit menular yang memiliki potensi untuk menyebar secara global. Peran WHO dan otoritas kesehatan nasional sangat penting dalam memantau dan merespons perkembangan terbaru terkait Mpox untuk melindungi kesehatan masyarakat secara global.
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | BBC
Pilihan Editor: Malaysia Laporkan Kasus Mpox Baru, Pasien Tidak ke Luar Negeri