TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah balon berisi sampah dari Korea Utara mendarat di atap sebuah gedung di Seoul, Korea Selatan, dan menyebabkan kebakaran. Propaganda semacam ini telah berlangsung selama beberapa bulan, memicu ketegangan antara kedua negara.
Menurut Kantor Pemadam Kebakaran Gangseo, kebakaran terjadi pada Ahad, 15 September 2024 sekitar pukul 21.04 di atap gedung komersial berlantai empat di wilayah barat Seoul, Korea Selatan.
"Pukul 21.04, terjadi kebakar di atap gedung komersial berlantai empat di distrik Barat Seoul," ungkap Kantor Pemadam Kebakaran Gangseo, Seoul, dikutip dari Channel News Asia.
Sejak Mei, Korea Utara telah mengirim lebih dari 5.000 balon berisi sampah ke Korea Selatan sebagai balasan terhadap peluncuran balon propaganda oleh aktivis Korsel. Sebagai respons, Korea Selatan menghentikan perjanjian militer yang bertujuan mengurangi ketegangan dan kembali menyiarkan propaganda melalui pengeras suara di sepanjang perbatasan.
Balon-balon sampah Korut ini dilengkapi alat pengatur waktu yang dapat memicu kebakaran. Pada awal bulan ini, balon yang mendarat di dekat bandara dan unit penyimpanan juga menyebabkan kebakaran.
Juru bicara JCS, Lee Chang-hyun, menjelaskan bahwa beberapa balon memiliki pengatur waktu termal yang dapat memicu kebakaran jika kawat pemanas aktif. Ia menambahkan bahwa meski metode ini disebut sebagai ledakan pengatur waktu karena alat tersebut memanaskan bahan balon hingga balon robek di udara.
Lee juga menekankan bahwa menembak jatuh balon saat masih di udara berisiko menyebabkan puing atau bahan berbahaya jatuh. Oleh karena itu, pendekatan terbaik saat ini adalah mengumpulkan balon setelah mereka mendarat.
Sebelumnya, para pejabat di Korea Selatan pada Kamis, 25 Juli 2024, mengungkap hampir 500 balon sampah Korut (Korea Utara) yang berisi kertas bekas dan lembaran plastik dikirimkan Pyongyang ke wilayah udara Korea Selatan selama 24 jam terakhir. Putaran terbaru dari kampanye balon tersebut dilaporkan telah jatuh di kantor kepresidenan di ibu kota Seoul, juga mengganggu penerbangan dan memicu kebakaran di sebuah atap gedung perumahan.
Sekitar 480 balon jatuh sebagian besar di Seoul dan wilayah utara di sekitar Provinsi Gyeonggi, kata Gabungan Kepala Staf (JCS) militer Korea Selatan, sementara analisis terhadap benda-benda yang jatuh menunjukkan bahwa benda-benda tersebut tidak menimbulkan bahaya. Per pukul 08.00 pagi waktu setempat, sudah tidak ada balon yang terdeteksi mengambang di udara, tambah JCS.
Militer Korea Selatan mengatakan beberapa balon sampah dilengkapi dengan timer atau pengatur waktu yang dapat menyebabkan kebakaran. “Sebuah timer dipasang pada balon sampah, yang memiliki efek meletuskan balon dan menyebarkan sampah setelah jangka waktu tertentu berlalu,” kata Lee Sung-jun, juru bicara JCS, pada sebuah pengarahan pers.
EIBEN HEIZAR I NABILLA AZZAHRA I CNA I REUTERS I YONHAP
Pilihan Editor: Balon Sampah Korea Utara Picu Kebakaran di Seoul