Top 3 dunia pada 12 Agustus 2024, diurutan pertama berita tentang mantan perdana menteri Bangladesh Hasina yang menuduh Amerika Serikat mendalangi penggulingannya setelah ia menolak menyerahkan kedaulatan pulau utama St. Martin. Musim panas lalu, Hasina menyatakan Bangladesh tidak akan menyewakan pulau ini, tanpa merinci syarat-syaratnya atau pihak yang berminat.
Pulau St Martin, yang terletak di bagian timur laut Teluk Benggala, adalah sebuah pulau karang kecil yang berjarak sekitar sembilan kilometer di sebelah selatan ujung semenanjung paling selatan Bangladesh, Cox's Bazar-Teknaf, dekat Myanmar. Pulau ini merupakan satu-satunya pulau karang di Bangladesh.
Pulau ini memiliki luas permukaan hanya tiga kilometer persegi dan merupakan rumah bagi sekitar 3.700 penduduk yang terutama terlibat dalam penangkapan ikan, penanaman padi, pertanian kelapa, dan panen rumput laut, yang dikeringkan dan diekspor ke Myanmar.
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Mantan PM Bangladesh, Sheikh Hasina, Menuduh AS di Balik Kejatuhannya
Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina menuduh Amerika Serikat mendalangi penggulingannya setelah ia menolak menyerahkan kedaulatan pulau utama St. Martin. Menurut surat yang diterbitkan pada Minggu, 11 Agustus 2024, yang diperoleh Economic Times, Hasina menyatakan, "Saya bisa saja tetap berkuasa jika saya menyerahkan kedaulatan Pulau Saint Martin dan mengizinkan Amerika untuk menguasai Teluk Benggala."
Hasina menyatakan bahwa ia memilih untuk mengundurkan diri "agar saya tidak perlu melihat arak-arakan mayat" dan meminta Bangladesh agar tidak disesatkan oleh para ekstremis. Hasina menulis bahwa seandainya ia tetap tinggal di negara tersebut, "lebih banyak nyawa akan melayang, lebih banyak sumber daya yang akan dihancurkan," dan menambahkan bahwa ia "mengambil keputusan yang sangat sulit untuk keluar."
Baca selengkapnya di sini
2. Pulau St. Martin di Tengah Krisis Sheikh Hasina dan Bangladesh
Pulau St. Martin, satu-satunya pulau karang di Bangladesh, menjadi sorotan setelah adanya laporan yang menyatakan bahwa Sheikh Hasina, dalam pidatonya yang tidak tersampaikan, menyebutkan bahwa Amerika Serikat berada di balik penggulingannya dari kekuasaan karena ia tidak menyerahkan pulau tersebut. Namun, putranya membantah hal ini, dan mengatakan bahwa Hasina tidak membuat pernyataan seperti itu.
Putra mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina, Sajeeb Wazed, mengatakan pada Minggu bahwa ibunya tidak membuat pernyataan apa pun sebelum melarikan diri dari Dhaka pada 5 Agustus di tengah-tengah aksi protes. Komentarnya ini menyusul laporan bahwa Hasina tidak diberi kesempatan untuk berpidato di hadapan rakyat oleh tentara dan dalam pidatonya yang sudah dipersiapkan, ia menuduh Amerika Serikat berperan dalam penggulingannya.
Baca selengkapnya di sini
3. Kementerian Luar Negeri dan UNIDO Dorong Kerja Sama Internasional Dukung Pembangunan IKN
Kementerian Luar Negeri dan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) pada 12 Agustus 2024, menyelenggarakan kegiatan Bridge for Cities Workshop dengan tema “Cities of Tomorrow: Collaborative Strategies for New Cities” di Jakarta. Acara ini terdorong dari upaya Indonesia yang sedang giat membangun IKN sebagai simbol persatuan dan kemajuan bangsa.
Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, IKN akan dibangun menjadi kota yang hijau, cerdas, inklusif, dan berkelanjutan. Untuk menuju visi tersebut, Indonesia perlu mengelola pertumbuhan IKN dengan baik, sehingga dapat benar-benar tumbuh dan terhindar dari masalah-masalah perkotaan, seperti kemacetan, populasi tinggi, dan polusi.
Workshop tersebut menghadirkan 17 narasumber internasional dan Indonesia dan dihadiri 70 peserta dari berbagai pemangku Kementerian/Lembaga, universitas, LSM, dan lembaga studi. Workshop itu memfokuskan pada 3 isu utama pembangunan perkotaan, yaitu pertumbuhan ekonomi dan produktivitas, pembangunan ramah lingkungan, serta pembiayaan inovatif.
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini