Dikejar Polisi Inggris karena Dalangi Kerusuhan
Tommy Robinson dikabarkan sudah keluar dari Inggris. Ia awalnya disebut berada di Siprus namun kini pindah ke Athena, Yunani.
Polisi Siprus mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka siap membantu polisi Inggris untuk menangkap Tommy Robinson. Ia disebut mendalangi kerusuhan anti-Muslim dari resor tempatnya berlibur.
"Kami sedang berhubungan dengan polisi Inggris, dan jika mereka membutuhkan bantuan kami, kami siap membantu," kata seorang juru bicara polisi Siprus saat ribuan polisi antihuru-hara Inggris bersiap untuk menangani lebih banyak potensi pecahnya kekerasan.
Menurut media Inggris, mantan pemimpin English Defence League, sebuah kelompok Islamofobia yang didirikan 15 tahun lalu, tampaknya menghindari sidang pengadilan di Inggris saat berlibur di Siprus. Ia difilmkan oleh AFPTV minggu ini saat bersantai di tepi kolam renang di sebuah hotel bintang lima di kota resor Ayia Napa.
Robinso diduga telah mengatur serangan yang menargetkan para migran di Inggris melalui unggahan media sosial.
Direktur penuntutan umum Inggris memperingatkan pada hari Rabu bahwa influencer media sosial yang diduga memicu kekacauan kekerasan akan diekstradisi, tetapi tidak menyebut nama Robinson.
Stephen Parkinson mengatakan kepada BBC bahwa pelanggar harus tahu bahwa mereka tidak aman dan tidak ada tempat untuk bersembunyi. "Kami tentu akan mempertimbangkan ekstradisi jika kami yakin bahwa suatu pelanggaran telah dilakukan."
Menteri Dalam Negeri Inggris Yvette Cooper mengatakan "akan ada perhitungan" bagi para pelaku, menambahkan bahwa media sosial memberikan "pendorong roket" di bawah kekerasan yang meletus lebih dari seminggu yang lalu setelah tiga anak dibunuh.
Pemerintah mengatakan 6.000 polisi spesialis tengah dipersiapkan untuk menangani kekacauan terburuk di Inggris dalam lebih dari satu dekade, yang mengakibatkan ratusan orang ditangkap dan lebih dari 100 orang didakwa.
Kekerasan itu terjadi setelah tiga anak perempuan, berusia sembilan, tujuh, dan enam tahun, tewas dan lima anak lainnya terluka parah selama serangan pisau di kelas dansa bertema Taylor Swift di Southport, Inggris barat laut.
Desas-desus palsu awalnya menyebar di media sosial, yang mengatakan bahwa penyerangnya adalah seorang pencari suaka Muslim.
MIDLE EAST EYE | AL ARABIYA
Pilihan editor: Militer Israel Manfaatkan Amazon Hingga Microsoft untuk Simpan Data Perangnya di Gaza