Kelompok Houthi bersumpah akan mengambil langkah balasan terhadap Israel, setelah sebelumnya Iran dan sekutu-sekutunya juga memberikan ancaman serupa buntut dari pembunuhan Ismail Haniyeh, Kepala biro politik Hamas.
Janji balas dendam Houthi itu disampaikan di tengah naiknya ketegangan di kawasan pasca-pembunuhan pada Haniyeh di Tehran pada 31 Juli 2024. Ada kekhawatiran Tehran mungkin akan membalas dendam atas kematian Haniyeh.
Newsweek pada Senin, 5 Agutus 2024, mewartakan berdasarkan keterangan Nasreddin Amer Wakil Kepala Humas Houthi, diperkirakan kelompok Houthi dan Hizbullah di Lebanon akan ambil bagian pada ‘serangan berbagai arah’ melawan Israel. Amer tidak menjelaskan lebih lanjut atas kemungkinan terlibatnya Houthi dalam potensi serangan. Dia hanya memberikan sinyalemen sebuah serangan sedang dipersiapkan.
“Pada periode waktu saat ini, kami cenderung ingin sedikit bicara dan banyak bertindak. Saya ingin dunia mengerti,” kata Amer, Senin, 5 Agustus 2024.
Kelompok Houthi yang beraliran syiah, mengendalikan sebagian besar wilayah Yaman. Sebelumnya Houthi menyerang segala pengiriman yang ada sangkut-pautnya dengan Israel di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas pada warga Palestina di Gaza.
“Kami melanjutkan operasi militer kami dalam berbagai tahap. Operasi ini tidak akan berhenti hingga pengepungan pada warga Palestina di Gaza dicabut,” kata juru bicara Houthi, Yahya Saree.
Amerika Serikat telah meningkatkan kehadiran militernya di kawasan timur tengah, termasuk di area perairan Yaman, Lebanon dan Suriah sejak pembunuhan pada Hanyieh dan ancaman dari Iran serta sekutu-sekutunya. Pada akhir pekan lalu, militer Amerika Serikat membunuh komandan Houthi dan ahli drone Hussein Abdullah Mastoor al-Shabal lewat sebuah serangan udara di Irak. Ketika itu, al-Shabal sedang menghadiri rapat dengan sejumlah kelompok bersenjata di Irak. Washington curiga rapat itu untuk merencanakan serangan ke beberapa pangkalan militer Amerika Serikat di Irak dan untuk mengebom gedung. Pentagon mengklaim tidak tahu siapa al-Shabal hingga serangan udara dilakukan.
Joe Biden Presiden Amerika Serikat pada akhir pekan lalu meyakinkan sekutunya Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel bahwa Washington menegaskan komitmen untuk mendukung keamanan Israel melawan seluruh ancaman dari Iran, termasuk proxi dari kelompok Hamas, Hizbullah dan Houthi
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Apa yang Dimaksud dengan 'Poros Perlawanan' Iran?