TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump mengusulkan debat capres selanjutnya antara dia dan Kamala Harris, kandidat pengganti Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat, dilakukan di Fox News pada 4 September 2024. Tim kampanye Harris menolak usulan tersebut dan berkata Trump mencoba mundur dari debat yang telah ditetapkan dengan ABC News sebagai tuan rumah.
Trump mengatakan Harris “tidak memiliki kapasitas mental” dan “takut” untuk berdebat dengannya pada 4 September di Pennsylvania. “Saya akan menemuinya pada tanggal 4 September atau, saya tidak akan menemuinya sama sekali,” katanya di media sosial Truth Social pada Sabtu, 3 Agustus 2024.
Aturannya akan serupa dengan debat capres pertama dengan Biden pada 27 Juni lalu, yang telah membatalkan pencalonannya kembali, tulis Trump di Truth Social pada Jumat malam. Namun kali ini, ia mengatakan debat akan dihadiri audiens di arena yang penuh dan akan dilaksanakan di Pennsylvania, negara bagian yang menjadi medan pertempuran dalam pemilu.
Sebelumnya, Trump dan Biden telah sepakat untuk menggelar debat kedua pada 10 September di ABC News. Namun demikian, Trump telah berulang kali mengusulkan jaringan berita konservatif Fox News menjadi tuan rumah debat selanjutnya. Fox News sendiri telah mengundang Trump dan Harris untuk berdebat di sana.
Harris, yang pada Jumat lalu telah mengamankan suara delegasi yang dibutuhkan untuk memenangkan nominasi Demokrat, mengatakan bahwa ia berencana untuk berpartisipasi dalam debat yang sudah direncanakan sebelumnya.
“Saya akan hadir pada 10 September, seperti yang telah disetujuinya. Saya berharap dapat melihatnya (Trump) di sana,” tulisnya di media sosial X, Sabtu.
Kedua kandidat telah saling menyerang secara agresif. Trump kerap menyerang karakter Harris dan kebijakan yang ia suarakan selama menjadi wakil presiden Biden, juga mempertanyakan identitas rasial Harris, yang merupakan keturunan India dan Afrika.
Dalam unggahannya di Truth Social, Trump mengatakan bahwa debat di ABC News telah “dihentikan karena Biden tidak akan lagi menjadi peserta” dalam pemilu, dan karena Trump sendiri sedang dalam proses litigasi dengan jaringan berita tersebut.
ABC News pada 26 Juli lalu menguraikan persyaratan kualifikasi untuk debat capres tersebut, tetapi tidak menyebutkan nama kandidat mana pun. Beberapa persyaratannya termasuk membuktikan dukungan jajak pendapat dan akses surat suara negara bagian paling lambat 3 September.
Jajak pendapat terkini menunjukkan persaingan ketat antara Harris dan Trump, yang telah unggul atas Biden sejak debat capres pertama yang dinilai mengecewakan bagi para pendukung Demokrat.
REUTERS
Pilihan editor: Profil University of Pennsylvania Tempat Erina Gudono dapat Beasiswa, Kaesang: Mas Sangat Bangga