Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Donald Trump Usulkan Debat Capres di Fox News, Beda dari Jadwal Sebelumnya

image-gnews
Former President Donald Trump  Manhattan Criminal Court room during trial  in  NYC  May 13 2024. Trump faces 34 counts of falsifying business records related to the hush money payment to adult film actress Stormy Daniels. He has pleaded not guilty and denied a relationship with Daniels.    Mark Peterson/Pool via REUTERS
Former President Donald Trump Manhattan Criminal Court room during trial in NYC May 13 2024. Trump faces 34 counts of falsifying business records related to the hush money payment to adult film actress Stormy Daniels. He has pleaded not guilty and denied a relationship with Daniels. Mark Peterson/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump mengusulkan debat capres selanjutnya antara dia dan Kamala Harris, kandidat pengganti Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat, dilakukan di Fox News pada 4 September 2024. Tim kampanye Harris menolak usulan tersebut dan berkata Trump mencoba mundur dari debat yang telah ditetapkan dengan ABC News sebagai tuan rumah.

Trump mengatakan Harris “tidak memiliki kapasitas mental” dan “takut” untuk berdebat dengannya pada 4 September di Pennsylvania. “Saya akan menemuinya pada tanggal 4 September atau, saya tidak akan menemuinya sama sekali,” katanya di media sosial Truth Social pada Sabtu, 3 Agustus 2024.

Aturannya akan serupa dengan debat capres pertama dengan Biden pada 27 Juni lalu, yang telah membatalkan pencalonannya kembali, tulis Trump di Truth Social pada Jumat malam. Namun kali ini, ia mengatakan debat akan dihadiri audiens di arena yang penuh dan akan dilaksanakan di Pennsylvania, negara bagian yang menjadi medan pertempuran dalam pemilu.

Sebelumnya, Trump dan Biden telah sepakat untuk menggelar debat kedua pada 10 September di ABC News. Namun demikian, Trump telah berulang kali mengusulkan jaringan berita konservatif Fox News menjadi tuan rumah debat selanjutnya. Fox News sendiri telah mengundang Trump dan Harris untuk berdebat di sana.

Harris, yang pada Jumat lalu telah mengamankan suara delegasi yang dibutuhkan untuk memenangkan nominasi Demokrat, mengatakan bahwa ia berencana untuk berpartisipasi dalam debat yang sudah direncanakan sebelumnya.

“Saya akan hadir pada 10 September, seperti yang telah disetujuinya. Saya berharap dapat melihatnya (Trump) di sana,” tulisnya di media sosial X, Sabtu.

Kedua kandidat telah saling menyerang secara agresif. Trump kerap menyerang karakter Harris dan kebijakan yang ia suarakan selama menjadi wakil presiden Biden, juga mempertanyakan identitas rasial Harris, yang merupakan keturunan India dan Afrika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam unggahannya di Truth Social, Trump mengatakan bahwa debat di ABC News telah “dihentikan karena Biden tidak akan lagi menjadi peserta” dalam pemilu, dan karena Trump sendiri sedang dalam proses litigasi dengan jaringan berita tersebut. 

ABC News pada 26 Juli lalu menguraikan persyaratan kualifikasi untuk debat capres tersebut, tetapi tidak menyebutkan nama kandidat mana pun. Beberapa persyaratannya termasuk membuktikan dukungan jajak pendapat dan akses surat suara negara bagian paling lambat 3 September.

Jajak pendapat terkini menunjukkan persaingan ketat antara Harris dan Trump, yang telah unggul atas Biden sejak debat capres pertama yang dinilai mengecewakan bagi para pendukung Demokrat.

 

REUTERS

Pilihan editor: Profil University of Pennsylvania Tempat Erina Gudono dapat Beasiswa, Kaesang: Mas Sangat Bangga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

8 jam lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

Seorang pria bersenjata yang menyeberang dari Yordania menewaskan tiga warga sipil Israel


Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

9 jam lalu

Kendaraan militer Rusia, termasuk sistem rudal balistik antarbenua Yars, melaju di sepanjang jalan sebelum latihan parade, yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia, 5 Mei 2024. REUTERS/ Shamil Zhumatov
Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

Iran membantah laporan memasok rudal balistik kepada Rusia dalam konflik dengan Ukraina


Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

18 jam lalu

Pengemudi memarkir kendaraannya di I-75 di utara London, Kentucky, 7 September 2024. Departemen Pemadam Kebakaran Mount Vernon/Handout via REUTERS
Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

Penembakan massal terjadi jalan raya di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat dan menyebabkan sejumlah orang menjadi korban


Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

1 hari lalu

Orang-orang menghadiri upacara peringatan untuk Dmytro Kotsiubailo, mantan sukarelawan dan tentara Pahlawan Ukraina, yang tewas dalam perang melawan pasukan Rusia di kota garis depan Bakhmut, di Kyiv, Ukraina 10 Maret 2023. REUTERS/Vladyslav Musiienko
Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

Amerika Serikat mengancam setiap rudal balistik yang dikirimkan Iran ke Rusia sama dengan memantik naiknya ketegangan dalam perang Ukraina


Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

1 hari lalu

Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

Putusan yang seharusnya dibacakan pada 18 September 2024, ditunda sampai pemilu 5 November 2024 terlaksana agar tak berdampak pada Donald Trump


Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

Gedung Putih menegaskan residen Rusia Vladimir Putin harus berhenti berbicara tentang pemilihan presiden Amerika Serikat


Jika Trump Jadi Presiden, Ini Jabatan untuk Elon Musk

2 hari lalu

Donald Trump dan Elon Musk. REUTERS
Jika Trump Jadi Presiden, Ini Jabatan untuk Elon Musk

Trump mengatakan komisi ini yang bakal dipimpin Elon Musk akan mengaudit seluruh pemerintah federal dan menyarankan "reformasi drastic".


Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

2 hari lalu

Sebuah rudal nuklir balistik antarbenua Yars ditembakkan selama pelatihan, dari kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk Utara, Rusia, 1 Maret 2024. Rusia memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia, yang diikuti Amerika Serikat. Kedua negara ini mengendalikan lebih dari 90 persen senjata nuklir dunia. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

Senat Amerika Serikat akan mengadakan dengar pendapat mengenai penggunaan semikonduktor buatan Amerika dalam senjata Rusia


Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

3 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri pertama Andrii Sybiha. REUTERS/Stringer
Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

Andrii Sybiha, calon menlu yang ditunjuk Presiden Volodymyr Zelensky diterima oleh parlemen Ukraina.


Keluarga Sandera Desak Amerika Serikat buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas

3 hari lalu

Aksi unjuk rasa yang menyerukan pemulangan segera para sandera yang ditawan di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di dekat kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 2 September 2024. Massa menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencapai gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas untuk membawa pulang tawanan yang tersisa. REUTERS/Ronen Zvulun
Keluarga Sandera Desak Amerika Serikat buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas

Keluarga sandera Amerika Serikat yang ditawan Hamas mendesak Gedung Putih untuk membuat kesepakatan sepihak dengan Hamas dan mengabaikan Israel