TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendukung tindakan tegas Komite Antikorupsi Arab Saudi yang melakukan penangkapan terhadap sejumlah pangeran karena diduga korupsi.
Namun sebagian pengamat tidak percaya bahwa sikap Kerajaan tersebut sebagai sebuah tindakan melawan korupsi. Mereka yakin tindakan pada Sabtu, 4 November 2017, menangkapi para pangeran itu demi melanggengkan posisi Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Baca: Arab Saudi Bekukan Rekening Tersangka Korupsi, Alwaleed bin Talal
Mohammed bin Salman. REUTERS
"Saya memiliki kepercayaan yang besar bahwa Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi tahu betul apa yang mereka lakukan," kata Trump melalui cuitan di Twitter yang ditulis dari Jepang, Senin, 6 November 2017.
Pada Sabtu, 4 November 2017, sedikitnya 11 pangeran dan 38 pejabat tinggi Arab Saudi terdiri dari para menteri dan pengusaha terkemuka termasuk miliader Pangeran Alwaleed bin Talal ditahan.
Alwaleed memiliki sejumlah saham besar di beberapa perusahaan Barat seperti di Citigroup Inc., eBay Inc., Apple Inc., dan Twitter Inc.
Baca: Arab Saudi, Kekayaan Pangeran Alwaleed Rp 240 Triliun
Pangeran Alwaleed bin Talal, milioner kaya yang ditangkap Komisi Anti Korupsi Arab Saudi, memiliki dua pesawat pribadi, yaitu Boeing 747-400 dan Airbus A380. Pesawat 747-400 miliknya dirancang ulang dengan sebuah kursi tahta megah dan mewah terletak di tengah ruang tamu. news.gr
Banyak kalangan mengatakan bahwa tindakan Sabtu pekan lalu itu sebagai sebuah gerakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Antikorupsi Arab Saudi untuk mengkonsolidasikan kekuatannya.
MARKET WATCH