Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mesir Rusuh, Ulama Bertemu  

image-gnews
Sejumlah demonstran dari kalangan Nasrani bentrok dengan polisi militer di Kairo (9/10), saat memprotrs perusakan sebuah gereja di Provinsi Aswan, sebelah selatan Mesir. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Sejumlah demonstran dari kalangan Nasrani bentrok dengan polisi militer di Kairo (9/10), saat memprotrs perusakan sebuah gereja di Provinsi Aswan, sebelah selatan Mesir. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Iklan

TEMPO Interaktif, Kairo - Sejumlah pemimpin agama di Mesir kemarin sepakat untuk berembuk guna mengakhiri konflik antaragama di sana, yang meletus selama dua hari terakhir. Terakhir pada Ahad lalu, ketika kelompok Kristen Koptik, yang bentrok dengan polisi militer, menuduh pemerintahan militer yang kini berkuasa membiarkan para pelaku penyerangan gereja.

Imam Besar Al-Alzhar, Ahmed al-Tayyeb, dan Paus Koptik, Shenuda III, pun menggelar pertemuan darurat guna meredam gejolak. Dalam pertemuan itu, keduanya juga bertemu dengan sejumlah anggota Keluarga Mesir, kelompok yang menaungi ulama-ulama Islam, dan pendeta-pendeta Nasrani di sana. Kekerasan pada Ahad lalu itu menewaskan sekitar 25 orang.

"Keributan ini merupakan langkah mundur," ujar Perdana Menteri Mesir Essam Sharaf seraya mewanti-wanti bahwa sekarang mereka tengah dalam masa transisi setelah 40 tahun berada di bawah rezim Husni Mubarak. "Alih-alih melangkah maju membangun negara yang modern, kita malah sibuk mengurusi soal stabilitas."

Karena itu, Perdana Menteri Sharaf menyerukan agar masyarakat tenang setelah kerusuhan sektarian. Menurut dia, tidak rukunnya umat Islam dan Kristen di Mesir merupakan ancaman terhadap keamanan negara. Hal itu dikatakan Sharaf setelah mencabut maklumat jam malam kemarin.

"Kekerasan sektarian merupakan ancaman paling serius terhadap keamanan negara," tuturnya. Penganut Koptik, yang merupakan sekitar 10 persen populasi Mesir, menuding pemerintahan militer yang kini berkuasa membiarkan para pelaku penyerangan melakukan rangkaian aksi rusuh anti-Kristen.

Alhasil, lebih dari seribu orang--sebagian besar Nasrani dan didukung umat beragama lain--bergerak ke Distrik Shubra di utara Kairo menuju gedung TV milik pemerintah di Lapangan Maspero. Mereka menuntut pemecatan Gubernur Provinsi Aswan. Mereka menuding pemberitaan televisi justru menyulut sikap anti-Kristen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belakangan diketahui banyak warga muslim yang keluar dan membela warga Kristen dari serbuan tentara serta ikut memprotes militer yang terus memegang tampuk kekuasaan di negara itu. Sebelumnya, peserta demo dari Kristen Koptik menyatakan bahwa mereka diserang oleh orang-orang dengan baju preman sebelum bentrokan dengan aparat militer terjadi.

"Kerusuhan ini merusak hubungan antara rakyat dan tentara," kata Perdana Menteri Sharaf.

Penganut Koptik selama ini mengeluhkan adanya diskriminasi, termasuk dalam hal izin pembangunan gereja, yang harus mendapat persetujuan presiden. Mesir juga hanya mengakui adanya perpindahan agama dari Kristen ke Islam, tidak sebaliknya.

AP | REUTERS | HUFFPOST | ANDREE PRIYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.


Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Sebuah gambar yang diambil dari sebuah video, memperlihatkan asap tebal usai terjadinya pengeboman di Latamneh, di provinsi Hama, Suriah, 30 April 2017. REUTERS
Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.


Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Saad Mohammed menulis lembaran Al-Quran di kediamannya di Belqina, Kairo utara, Mesir, 26 April 2017. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.