Peristiwa ini memunculkan pertanyaan baru tentang sifat kekerasan politik AS dan bagaimana seorang tersangka bersenjata bisa begitu dekat dengan Trump. Percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump, hanya dua bulan setelah pria bersenjata lain menembaki dia selama demonstrasi tanggal 13 Juli di Butler, Pennsylvania, dan mengenai telinganya dengan peluru.
Jadwal pribadi Trump tidak dipublikasikan, jadi penyidik akan berusaha mencari tahu bagaimana pria bersenjata itu tahu rencananya bermain golf. Namun, calon presiden dari Partai Republik itu adalah pegolf yang bersemangat dan bukan rahasia lagi bahwa ia suka bermain golf setiap kali mengunjungi rumahnya di Florida.
Dinas Rahasia, yang melindungi presiden dan kandidat presiden AS, telah berada di bawah pengawasan ketat sejak penanganan yang gagal terhadap upaya pembunuhan Trump pada bulan Juli.
Layanan tersebut memperkuat pengamanan Trump setelah serangan 13 Juli 2024, saat seorang pria bersenjata lainnnya telah ditembak mati oleh agen Dinas Rahasia. Trump juga dijadwalkan bertemu langsung dengan kepala Dinas Rahasia yang baru pada hari Senin setelah mantan kepala tersebut mengundurkan diri setelah penembakan pada bulan Juli.
Trump mengunggah pesan di media sosial pada hari Minggu yang berisi ucapan terima kasih kepada Secret Service dan penegak hukum karena telah menjaga keselamatannya. Ia menyebut mereka sebagai "Patriot yang pemberani dan berdedikasi" dan menambahkan bahwa hari itu "tentu saja merupakan hari yang menarik!"
Ia juga menyalahkan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, atas upaya pembunuhan tersebut. Ia mengklaim tersangka penembak itu bertindak berdasarkan bahasa yang sangat menghasut dari Partai Demokrat.
Biden dan Harris telah mengetahui percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump. Harris mengatakan bahwa dia sangat terganggu oleh peristiwa itu.
Biden mengatakan dia telah memerintahkan timnya untuk memastikan Dinas Rahasia memiliki setiap sumber daya, kemampuan, dan tindakan perlindungan yang diperlukan untuk menjamin keselamatan mantan Presiden.
AL JAZEERA | REUTERS
Pilihan editor: Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang