Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diboikot karena Gaza, Penjualan Coca-Cola dan PepsiCo Turun Tajam di Negara-negara Muslim

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Minuman ringan yang dipajang di pusat perbelanjaan di Karachi, Pakistan, 2 September 2024. REUTERS/Akhtar Soomro
Minuman ringan yang dipajang di pusat perbelanjaan di Karachi, Pakistan, 2 September 2024. REUTERS/Akhtar Soomro
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCoca-Cola dan pesaingnya PepsiCo menghabiskan ratusan juta dolar selama beberapa dekade untuk membangun permintaan atas minuman ringan mereka di negara-negara mayoritas Muslim, termasuk Mesir dan Pakistan.

Kini, keduanya menghadapi tantangan dari minuman ringan lokal di negara-negara tersebut akibat boikot konsumen yang menargetkan merek-merek yang telah mendunia sebagai simbol Amerika, dan juga Israel, pada saat perang di Gaza.

Di Mesir, penjualan Coke turun tajam tahun ini, sementara merek lokal V7 mengekspor tiga kali lebih banyak botol Cola di Timur Tengah dan wilayah yang lebih luas dibandingkan tahun lalu.

Di Bangladesh, sebuah protes memaksa Coca-Cola untuk membatalkan kampanye iklan yang menentang boikot tersebut. Dan di seluruh Timur Tengah, pertumbuhan Pepsi yang pesat menguap setelah perang Gaza dimulai pada Oktober.

Eksekutif sebuah perusahaan Pakistan, Sunbal Hassan, tidak memasukkan Coke dan Pepsi ke dalam menu pernikahannya di Karachi pada April. Ia mengatakan bahwa ia tidak ingin merasa uangnya masuk ke pundi-pundi pajak Amerika Serikat, sekutu setia Israel.

"Dengan boikot, kita bisa berperan dengan tidak menyumbang dana tersebut," kata Hassan. Sebagai gantinya, ia menyajikan minuman merek Pakistan Cola Next kepada para tamu pernikahannya.

Dia tidak sendirian. Para analis pasar memang mengatakan bahwa sulit untuk memberikan angka dolar pada penjualan yang hilang dan PepsiCo dan Coca-Cola masih memiliki bisnis yang berkembang di beberapa negara di Timur Tengah. Namun, faktanya penjualan merek-merek minuman Barat turun sebesar 7% pada paruh pertama tahun ini di seluruh wilayah tersebut, kata periset pasar NielsenIQ.

Di Pakistan, Krave Mart, sebuah aplikasi pesan-antar terkemuka, telah melihat popularitas pesaing cola lokal seperti Cola Next dan Pakola melonjak menjadi sekitar 12% dari kategori minuman ringan, demikian ungkap pendirinya, Kassim Shroff, kepada Reuters bulan ini. Sebelum boikot, angkanya mendekati 2,5%.

Boikot atas Dukungan AS untuk Israel

Boikot konsumen sudah ada sejak abad ke-18, setidaknya sejak protes anti perbudakan gula di Inggris. Strategi ini digunakan pada abad ke-20 untuk melawan apartheid di Afrika Selatan dan telah digunakan secara luas untuk melawan Israel melalui gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi.

Banyak konsumen yang menghindari Coca-Cola dan PepsiCo mengutip dukungan AS terhadap Israel selama beberapa dekade, termasuk dalam perang yang sedang berlangsung saat ini dengan Hamas.

"Beberapa konsumen memutuskan untuk membuat pilihan yang berbeda dalam pembelian mereka karena persepsi politik," kata CEO PepsiCo, Ramon Laguarta, kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada 11 Juli, menambahkan bahwa boikot "berdampak pada wilayah-wilayah tertentu" seperti Lebanon, Pakistan, dan Mesir.

"Kami akan mengatasinya seiring berjalannya waktu," katanya. "Hal ini tidak berarti bagi pendapatan dan laba kami pada saat ini."

Total pendapatan PepsiCo dari divisi Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan mencapai $6 miliar pada 2023, menurut rilis pendapatan. Pada tahun yang sama, pendapatan Coca-Cola dari wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika mencapai $8 miliar, menurut data perusahaan.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

3 jam lalu

Anak-anak Palestina yang menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza


WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

17 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza


Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

1 hari lalu

Anies ketika menyambut kedatangan orang Palestina di rumahnya, Rabu, 18 September 2024. Foto: Instagram.
Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.


Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

1 hari lalu

Tas seorang pria meledak di sebuah supermarket di Beirut, Lebanon 17 September 2024. Media Sosial/melalui REUTERS
Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang


AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

1 hari lalu

Ilustrasi pager Gold Apollo (i0.wp.com)
AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

Pejabat Amerika Serikat mengatakan militer Israel menyelipkan bahan peledak di pager buatan Taiwan untuk melakukan serangan massal di Lebanon


Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

1 hari lalu

Para pelayat menghadiri pemakaman jurnalis Palestina Mohammed Abu Hattab, yang tewas dalam serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 3 November 2023. Serangan udara Israel telah menewaskan seorang jurnalis yang bekerja untuk saluran televisi Otoritas Palestina, serta 10 anggota keluarga. REUTERS/Mohammed Salem
Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

Genosida Israel terhadap Palestina kian brutal. Jumlah korban sekitar 41.200 orang mayoritas perempuan dan anak-anak tewas, termasuk 173 jurnalis.


PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

1 hari lalu

Seorang bocah Palestina divaksinasi polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 1 September 2024. REUTERS/Hussam Al-Masri
PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

Sekitar 560 ribu anak Palestina di bawah usia 10 tahun menerima dosis pertama vaksin polio.


Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

2 hari lalu

Orang-orang mengambil bagian dalam demonstrasi menentang pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menyerukan pembebasan sandera di Gaza, di tengah konflik Israel-Hamas, di Tel Aviv, Israel, 7 September 2024. REUTERS/Florion Goga
Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Setelah berbulan-bulan membantah, militer Israel mengatakan kemungkinan besar tiga tawanan tewas akibat serangan mereka.


Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

3 hari lalu

Aaron Bushnell, prajurit Angkatan Udara AS membakar diri di luar Kedubes Israel di Washington DC.
Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza


Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

3 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers di Yerusalem, 2 September 2024. (Ohad Zwigenberg/Pool via REUTERS)
Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.