TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel merangsek lebih dalam ke area-area di tengah dan selatan Gaza untuk memerangi anggota Hamas. Otoritas kesehatan Palestina pada Kamis, 22 Agustus 2024, mengatakan serangan Israel pada hari itu telah menewaskan setidaknya 27 orang di Gaza.
Ketegangan ini terjadi beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menekan Perdana Menteri Isreal Benjamin Netanyahu agar mengunci kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan para sandera dengan Hamas. Perundingan gencatan senjata sudah dilakukan berbulan-bulan membahas isu yang sama, namun Israel dan Hamas berkeras pada tuntutan masing-masing.
Di wilayah utara Kota Beit Lahiya, Gaza, serangan Israel di sana menewaskan 11 orang termasuk anak-anak dan perempuan. Layanan Darurat Sipil Gaza mengatakan ada beberapa jenazah dalam keadaan gosong. Tim medis mengatakan serangan Israel lainnya menewaskan enam orang, termasuk seorang wartawan lokal, di mana serangan itu menghantam sebuah rumah di al-Maghazi yang terletak di tengah Jalur Gaza. Ada lima korban tewas lainnya dalam serangan berbeda di selatan Gaza.
Dilaporkan pula, ada lima warga Palestina tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat sebuah serangan Israel yang menghantam orang-orang dekat sebuah alun-alun di Khan Younis. Militer Israel mengatakan tentaranya memang telah mengintensifkan operasi militer mereka di Deir al-Balah wilayah tengah Gaza dan di Khan Younis yang ada di selatan Gaza. Serangan itu diklaim membongkar puluhan tempat persembunyian anggota Hamas, tempat penyimpanan roket dan beberapa anggota Hamas terbunuh dalam tempo 24 jam.
Militer Israel juga mengklaim telah membunuh 50 anggota Hamas di Rafah selatan Gaza dalam waktu seharian. Sedangkan Hamas mengatakan anggotanya telah menyergap pasukan Israel di Rafah, membunuh dan melukai beberapa dari mereka.
Pada Rabu malam, Presiden Biden dan Netanyahu bertelepon menyusul berakhirnya kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken. Kunjungan itu tanpa hasil apapun untuk meredakan 10 bulan berkecamuknya perang Gaza. Selama berbulan-bulan tim negosiator terseok-seok untuk menciptakan sebuah kesepakatan gencatan senjata. Dalam beberapa hari ke depan, akan kembali dilakukan negosiasi gencatan senjata di Ibu Kota Kairo.
“Presiden (Biden) menekankan pentingnya menciptakan gencatan senjata dan pembebasan sandera dalam negosiasi yang akan datang di Kairo dan mengpuskan segala tantangan yang ada,” demikian keterangan Gedung Putih.
Gedung Putih juga menyatakan Biden dan Netanyahu mendiskusikan sejumlah upaya Amerika Serikat mendukung Tel Aviv melawan ancaman dari Iran, termasuk dari Hamas, Hizbullah dan Houthi, di mana Amerika Serikat saat ini sedang mengirimkan peralatan militernya ke Negeri Bintang Daud.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Jurnalis Tempo Dipukul dan Ditendang Aparat saat Liput Demo Kawal Putusan MK di DPR
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini