TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Afghanistan yang dipimpin Taliban mengatakan telah menunjuk duta besar terakreditasi pertamanya untuk Uni Emirat Arab. Ini adalah duta besar kedua yang dikirim Taliban setelah sebelumnya Cina. Belum ada komentar dari Kementerian Luar Negeri UEA.
Pemerintahan Taliban belum diakui secara resmi oleh modal asing mana pun. Hanya Beijing yang secara resmi menerima surat kepercayaan seorang duta besar. Taliban juga telah mengirim utusan ke beberapa negara termasuk negara tetangga Pakistan untuk memimpin misi sebagai "chargé d'affaires".
Kementerian Luar Negeri yang dikelola Taliban mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam bahwa Mawlawi Badreddin Haqqani telah dicalonkan sebagai duta besarnya. Ia telah menyerahkan surat kepercayaannya kepada asisten wakil menteri luar negeri untuk urusan protokol.
"Duta Besar Afghanistan yang baru diakreditasi akan segera secara resmi menyerahkan surat kepercayaannya kepada Emir Uni Emirat Arab dalam (sebuah) upacara resmi," kata kementerian tersebut.
Taliban memiliki hubungan ekonomi dengan UEA, yang memenangkan kontrak untuk menjalankan operasi di bandara Kabul pada tahun 2022. Menteri Dalam Negeri Sirajuddin Haqqani, yang ditetapkan sebagai "teroris global yang ditunjuk khusus" oleh AS, bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi pada bulan Juni.
Taliban kembali menguasai Afghanistan sejak 15 Agustus 2021. Saat itu pasukan keamanan Afghanistan, yang dibentuk dengan dukungan Barat selama bertahun-tahun, hancur dan Presiden Ashraf Ghani yang didukung AS melarikan diri.
Meskipun Cina dan UEA belum secara resmi mengakui pemerintahan Taliban atau mengonfirmasi adanya perubahan resmi dalam hubungan, para diplomat dan analis internasional mengatakan penerimaan resmi seorang duta besar merupakan wilayah abu-abu dalam diplomasi internasional yang dapat merupakan peningkatan hubungan.
Banyak pemerintahan, terutama negara-negara Barat termasuk Washington, mengatakan jalan menuju pengakuan formal apa pun terhadap Taliban akan terhenti hingga mereka mengubah arah terkait hak-hak perempuan. Taliban juga diminta membuka kembali sekolah menengah atas dan universitas untuk anak perempuan dan perempuan.
Taliban mengatakan mereka menghormati hak asasi sesuai dengan interpretasi terhadap hukum Islam. Pembatasan pada sektor perbankan dan kurangnya pengakuan juga menghambat ekonominya.
REUTERS
Pilihan editor: Mayat Miliarder Inggris Akhirnya Ditemukan di Dalam Kapal Super Mewahnya