Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaksa ICC Desak Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Gallant dan Sinwar Diterbitkan

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Benjamin Netanyahu dan Karim Khan. REUTERS
Benjamin Netanyahu dan Karim Khan. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaJaksa Penuntut Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mendesak Kamar Pra-Persidangan Mahkamah untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan "dengan sangat mendesak" untuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, serta para pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dan Mohammed Deif, lapor Anadolu Agency.

Surat perintah penangkapan tersebut "diperlukan untuk memastikan bahwa mereka tidak menghalangi atau membahayakan penyelidikan atau proses pengadilan, mencegah berlanjutnya kejahatan yang dituduhkan dan/atau kejahatan Statuta Roma lainnya," tulis Karim Khan, Senin, 9 September 2024.

Pada Mei, Khan mengumumkan bahwa Pengadilan sedang mencari surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant atas tuduhan melakukan kejahatan perang.

Dia juga telah meminta surat perintah untuk tiga pemimpin Hamas: Sinwar, Deif dan Dr. Ismail Haniyeh, yang dibunuh pada Juli saat mengunjungi Iran.

Dalam pengajuan barunya, Khan menarik permohonan surat perintah untuk memburu almarhum Haniyeh.

Namun, ia tidak menarik permohonan surat perintah penangkapan untuk Deif, seorang pemimpin Hamas yang diklaim telah dibunuh Israel pada bulan Juli.

Khan mengatakan bahwa pihak kejaksaan masih mengumpulkan informasi mengenai "kematian Deif yang dilaporkan" dan akan mencabut permohonannya "jika ada informasi yang cukup dan dapat dipercaya yang mengonfirmasi kematiannya."

ICC tidak mendapat akses memasuki Gaza

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah meminta penyelidikan atas pembantaian Khan Younis baru-baru ini, dengan menggunakan citra satelit dan kecerdasan buatan, Hakim Fouad Baker, anggota Asosiasi Pengacara ICC, mengatakan kepada Al Mayadeen pada Selasa, 10 September 2024.

Pada dini hari Selasa, pasukan pendudukan Israel melakukan serangan udara di kamp pengungsian yang padat di daerah al-Mawasi di provinsi selatan Gaza, Khan Younis, menewaskan sedikitnya 40 orang Palestina dan melukai puluhan lainnya.

Baker menjelaskan bahwa para anggota ICC telah bertemu dan berniat untuk menggunakan kecerdasan buatan dan citra satelit untuk investigasi. Namun, ia menambahkan bahwa konsensus yang ada adalah bahwa investigasi lapangan tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan, melainkan kedua teknik tersebut harus saling melengkapi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengungkapkan bahwa ICC dilarang menggunakan satelit atau mengakses Jalur Gaza untuk melakukan investigasi terhadap pembantaian tersebut.

Namun, "kami menolak untuk bergantung [hanya] pada kecerdasan buatan untuk penyelidikan pembantaian Khan Younis," kata Hakim Baker, karena hal ini akan melemahkan pentingnya penyelidikan di lapangan.

Hakim mengungkapkan bahwa pekerjaan ICC terkendala dan bahwa negara-negara anggota yang mendanai telah mengancam untuk melemahkan investigasi pengadilan melalui tekanan anggaran.

Menyoroti salah satu hambatan utama yang dihadapi pengadilan, Baker menunjukkan bahwa hanya satu orang di ICC yang bertanggung jawab untuk menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan Asia, termasuk masalah Palestina.

Mengenai tekanan yang dihadapi oleh ICC, Baker menekankan bahwa sebagian besar pengacara dan hakim yang terlibat dalam kasus melawan Israel telah menjadi sasaran ancaman dan intimidasi, dengan telepon mereka diretas.

Ia mengingatkan bahwa Israel telah mengancam untuk menargetkan anak-anak dari Jaksa Penuntut ICC, Karim Khan, dan juga mengancam mantan Jaksa Penuntut ICC, Fatou Bensouda, ketika ia mengisyaratkan untuk membuka penyelidikan, bahkan menjatuhkan sanksi kepadanya dan mengancam suaminya.

Hakim tersebut mengkritik rancangan undang-undang Kongres Amerika Serikat yang mengizinkan pengenaan sanksi terhadap ICC jika ICC menyelidiki atau menuntut individu-individu yang dilindungi oleh Washington atau sekutunya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa RUU tersebut menyiratkan bahwa Amerika Serikat memiliki hak untuk menyerbu Den Haag jika surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atau Menteri Keamanan Yoav Gallant, sebuah skenario yang ia gambarkan sebagai "sangat berbahaya".

Pilihan Editor: Israel Tawarkan Yahya Sinwar Pelarian Aman dari Gaza dengan Imbalan Sandera

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: 11.000 Tentara Israel Terluka hingga ICC Gunakan Istilah Negara Palestina

2 jam lalu

Tampak luar Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda, 31 Maret 2021. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Top 3 Dunia: 11.000 Tentara Israel Terluka hingga ICC Gunakan Istilah Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 10 Oktober 2024 diawali oleh pakar urusan militer Israel menyebut kemampuan pasukan menurun karena banyak yang terluka


Pengacara Gaza: Tidak Ada Alasan untuk Penundaan Surat Perintah Penangkapan ICC

6 jam lalu

Logo International Criminal Court (ICC) di Den Hague, Belanda. Sumber: aa.com.tr
Pengacara Gaza: Tidak Ada Alasan untuk Penundaan Surat Perintah Penangkapan ICC

ICC belum juga menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin Israel dan Hamas hingga saat ini.


ICC Secara Resmi Minta Semua Pihak Gunakan Istilah Negara Palestina

17 jam lalu

Tampak luar Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda, 31 Maret 2021. REUTERS/Piroschka van de Wouw
ICC Secara Resmi Minta Semua Pihak Gunakan Istilah Negara Palestina

ICC secara resmi meminta LSM dan institusi lain menggunakan istilah "Negara Palestina" menggantikan istilah "Palestina"


Biden Telepon Netanyahu, Janjikan Dukungan Kuat Melawan Iran

18 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu, Janjikan Dukungan Kuat Melawan Iran

Gedung Putih mengatakan Biden-Netanyahu membahas konfrontasi dengan Iran dalam percakapan 30 menit yang melibatkan Wapres AS Kamala Harris.


Klaim-klaim Israel Telah Bunuh Penerus Hizbullah Termasuk Melemahkannya

23 jam lalu

Pendukung Hizbullah membawa bendera dan spanduk yang menggambarkan pejabat senior Hizbullah Sayyed Hashem Safieddine selama protes di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 18 Oktober 2023. REUTERS/Mohamed Azakir
Klaim-klaim Israel Telah Bunuh Penerus Hizbullah Termasuk Melemahkannya

Israel menyebut telah melemahkan Hizbullah dan membunuh pemimpin serta penerus pemimpin yang telah terbunuh


Tentara Israel Tolak Bertempur jika Kesepakatan Sandera Tidak Diselesaikan

1 hari lalu

Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan Israel, di Israel utara, 9 Oktober 2024. REUTERS/Ammar Awad
Tentara Israel Tolak Bertempur jika Kesepakatan Sandera Tidak Diselesaikan

Tentara Israel mengancam akan meninggalkan tugas cadangan jika pemerintah tidak menyelesaikan kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hamas.


Netanyahu Ancam Hanguskan Lebanon, Bisa Seperti Gaza

1 hari lalu

Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 13 Mei 2024. GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS
Netanyahu Ancam Hanguskan Lebanon, Bisa Seperti Gaza

Netanyahu mengancam akan mengebom Lebanon hingga seperti Gaza jika terus melindungi Hizbullah.


Netanyahu Klaim Bunuh Dua Calon Pemimpin Hizbullah Pengganti Nasrallah

1 hari lalu

Pendukung Hizbullah membawa bendera dan spanduk yang menggambarkan pejabat senior Hizbullah Sayyed Hashem Safieddine selama protes di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 18 Oktober 2023. REUTERS/Mohamed Azakir
Netanyahu Klaim Bunuh Dua Calon Pemimpin Hizbullah Pengganti Nasrallah

Dalam serangan Israel, Netanyahu menyebut dua calon bos baru Hizbullah berhasil dilenyapkan.


Menhan Israel Batal Kunjungi Pentagon, Gara-gara Biden Belum Telepon Netanyahu?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi isyarat saat berjalan bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, di penyeberangan perbatasan Kerem Shalom, Israel, 1 Mei 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein/Pool
Menhan Israel Batal Kunjungi Pentagon, Gara-gara Biden Belum Telepon Netanyahu?

Media Israel mengatakan PM Benjamin Netanyahu melarang Menhan Yoav Gallant terbang ke AS sampai Presiden Joe Biden meneleponnya


Dampak Serangan 7 Oktober Mengerikan, Apakah Hamas Salah Perhitungan?

1 hari lalu

Seorang warga Palestina berjalan melewati puing-puing rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 4 September 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Dampak Serangan 7 Oktober Mengerikan, Apakah Hamas Salah Perhitungan?

Puluhan ribu korban jiwa, banyak orang yang kehilangan tempat tinggal, kota berubah menjadi tumpukan puing-puing, apakah Hamas salah perhitungan?