Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM kunjungan kerja ke Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 5-6 September 2024. Dalam kesempatan itu, Williams bersama dengan Konsul-Jenderal Australia di Makassar Todd Dias rapat dengan Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.
Williams dan Dias juga menemui Rektor Universitas Hasanuddin (UNHAS) Jamaluddin Jompa, serta alumni Australia yang ada di kota itu. Williams juga mengunjungi Pusat Disabilitas UNHAS dan kantor Australia-Indonesia Centre, yang menjadi kantor pusat Kemitraan Penelitian Australia-Indonesia (PAIR) di Indonesia.
“Dua tahun lalu (2022), saya menemani Perdana Menteri Australia Anthony Albanese saat dia kunjungan kerja ke UNHAS dan senang sekali rasanya dapat kembali lagi.Pada tahun ini, Indonesia Australia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik, namun hubungan antara Makassar dan Australia bagian utara sudah terjalin sejak ratusan tahun yang lalu,” ujar Duta Besar Williams.
Didampingi Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam dan anggota tim arkeolog Australia-Indonesia, Duta Besar Williams juga mengunjungi Taman Arkeologi Leang Leang di Geopark Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan untuk melihat para arkeolog Australia dan Indonesia bekerja sama dan menerima pengakuan internasional atas penelitian mereka yang telah mengidentifikasi seni gua tertua di dunia di Geopark Maros-Pangkep.
“Australia mendukung upaya Indonesia yang berhasil menetapkan situs bersejarah ini sebagai UNESCO Global Geopark pada 2023. Saat ini, kami mendanai proyek pengembangan buku komik yang dirancang untuk mengedukasi anak-anak tentang pengetahuan budaya dan ilmiah dari Geopark yang menakjubkan ini,” ujar Duta Besar Williams.
Sebelumnya dalam kunjungan Perdana Menteri Australia Albanese ke Jakarta pada Juni 2022, dia mengutarakan komitmen memperpanjang kerja sama dan persahabatan. Indonesia dan Australia bermitra erat dalam isu-isu perdagangan, pembangunan, pendidikan, dan keamanan wilayah. Albanese berharap Australia dan Indonesia dapat membangun hubungan lebih jauh, termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan dan mempromosikan kerjasama di bidang iklim, infrastruktur dan energi
Kedutaan Besar Australia di Jakarta menjelaskan kedua negara sama-sama berkeinginan membuka potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia. Keduanya juga setuju meneruskan dana infrastruktur dan iklim yang diusulkan Pemerintah sebesar A$200 juta (Rp 2 triliun) dengan Indonesia.
Pilihan editor: Yordania: Setiap Upaya Israel Usir Warga Palestina ke Wilayah Kami adalah Deklarasi Perang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini