TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendesak warga negara Kanada untuk meninggalkan Lebanon, di tengah risiko meningkatnya konflik regional antara Iran dan para sekutunya, termasuk kelompok Hizbulla yang bermarkas di Lebanon.
“Kami melihat risiko eskalasi itu nyata, tantangan di kawasan itu signifikan,” katanya dalam konferensi pers di Ontario, seperti dikutip oleh Arab News. “Kami mendorong dan meminta semua warga Kanada meninggalkan Lebanon selagi masih ada rute komersial yang tersedia.”
Ia menambahkan pemerintah Kanada sedang “melakukan persiapan tertentu” untuk dapat memberikan dukungan bagi para warga negaranya “jika semuanya menjadi jauh, jauh lebih buruk”. Tetapi situasinya sangat sulit, katanya, sehingga pemerintah mungkin tidak dapat mengeluarkan semua warga Kanada.
Puluhan ribu warga Kanada diyakini tinggal di negara tersebut, yang perbatasannya telah menjadi lokasi baku tembak hampir setiap hari antara Hizbullah dan Israel untuk mendukung Hamas di Palestina.
Serangan Israel di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut, akhir bulan lalu menewaskan komandan militer tertinggi Hizbullah, Fuad Shukr. Serangan tersebut terjadi hanya beberapa jam sebelum pembunuhan petinggi politik Hamas, Ismail Haniyeh, di wisma tamu tempat ia menginap di Teheran, Iran. Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, meski Israel belum mengakui atau menyangkal keterlibatannya.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah memperingatkan pada Senin, 12 Agustus bahwa Iran dapat melancarkan “serangan signifikan” terhadap Israel pekan ini, sebagai balasan atas pembunuhan Haniyeh. Kanada mengeluarkan imbauan pada akhir Juni terhadap perjalanan ke Lebanon, dengan alasan situasi yang “tidak stabil dan tidak dapat diprediksi”, dengan kemungkinan eskalasi kekerasan antara Hizbullah dan Israel tanpa peringatan.
Saran perjalanan ke Lebanon yang terakhir diperbarui pada 7 Agustus 2024 di situs web pemerintah Kanada mengatakan warga “tidak boleh bergantung pada Pemerintah Kanada” bantuan keberangkatan atau evakuasi. Sebab, katanya, pemerintah Kanada telah mengimbau warga meninggalkan Lebanon sejak Oktober 2023, saat pertempuran pecah antara Israel dan Hamas di Gaza.
Berdasarkan saran perjalanan tersebut, jika terjadi evakuasi, maka bantuan keberangkatan oleh pemerintah Kanada hanya akan tersedia bagi warga negara Kanada dan penduduk tetap di Lebanon, serta pasangan dan anak tanggungan mereka. Militer Kanada menyiapkan sumber daya darurat di Siprus untuk mengevakuasi warga negaranya dari wilayah tersebut jika penerbangan komersial dari Lebanon dihentikan.
ARAB NEWS | REUTERS
Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri dan UNIDO Dorong Kerja Sama Internasional Dukung Pembangunan IKN
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini