Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebih dari 300 Orang Tewas dalam Demonstrasi Tuntut PM Bangladesh Sheikh Hasina Mundur

image-gnews
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Demonstrasi massa di Bangladesh yang berlangsung sejak Juli lalu akhirnya membuat Perdana Menteri Sheikh Hasina mundur dari jabatannya. Selama 20 tahun berkuasa, unjuk rasa yang dimotori mahasiswa itu telah membuat lebih dari 300 orang tewas. Ini mungkin merupakan ujian terbesar bagi Sheikh Hasina. 

Sheikh Hasina yang telah berusia 76 tahun itu mengundurkan diri dan meninggalkan Ganabhaban, kediaman megah PM Bangladesh saat para pengunjuk rasa menyerbu tempat itu. 

Setidaknya 98 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka ketika kerusuhan pecah kembali pada hari Ahad lalu, 4 Agustus 2024. Untuk meredakan kerusuhan, polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet guna membubarkan puluhan ribu orang yang menuntut pengunduran diri PM Bangladesh Hasina.

Kekerasan tersebut menandai salah satu hari paling gelap dalam sejarah kerusuhan sipil di Bangladesh. Jumlah korban tewas lebih dari 67 orang yang dilaporkan pada tanggal 19 Juli ketika mahasiswa memprotes sistem kuota untuk pegawai negeri sipil.

Profil Sheikh Hasina 

Sheikh Hasina lahir pada 28 September 1947, di Tungipara, Pakistan Timur (sekarang Bangladesh), Sheikh Hasina adalah putri dari Sheikh Mujibur Rahman yang dikenal sebagai Bapak Pendiri Bangladesh.

Dilansir dari britannica.com, Hasina sudah terlibat dalam aktivisme politik sejak usia muda. Ketika menempuh studi di Universitas Dhaka pada akhir 1960-an, ia aktif berpartisipasi dalam gerakan politik dan sering kali berperan sebagai penghubung politik bagi ayahnya yang saat itu sering dipenjara oleh pemerintah Pakistan. 

Keterlibatannya ini menjadi fondasi bagi karier politiknya di masa depan. Pada 1968, ia menikah dengan M.A. Wazed Miah, seorang ilmuwan Bengali yang dihormati, dan terus mendukung perjuangan politik ayahnya. 

Kemudian, tragedi besar melanda hidupnya pada 15 Agustus 1975, ketika ayahnya, ibu, dan tiga saudara laki-lakinya dibunuh oleh sekelompok perwira militer di rumah mereka. Sheikh Hasina sedang berada di luar negeri saat pembantaian terjadi, sehingga ia selamat, tetapi harus menjalani kehidupan dalam kesedihan mendalam dan pengasingan. 

Selama enam tahun dalam pengasingan, ia terpilih untuk memimpin Liga Awami, partai politik yang didirikan oleh ayahnya dan telah berkembang menjadi organisasi politik terbesar di Bangladesh.

Pada 1981, Hasina kembali ke Bangladesh. Ia berhasil memperoleh kursi di parlemen sebagai pemimpin oposisi. Kemudian, pemimpin militer terakhir Bangladesh, Letnan Jenderal Hussain Mohammad Ershad, mengundurkan diri pada Desember 1990 sebagai respons terhadap ultimatum yang dikeluarkan oleh Hasina dan didukung oleh rakyat Bangladesh. 

Peristiwa ini menandai awal babak baru dalam karier politiknya. Pada 1991, Bangladesh mengadakan pemilihan umum bebas pertama dalam 16 tahun, tetapi Hasina gagal mendapatkan mayoritas. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tuduhan kecurangan pemilu dan boikot oleh Liga Awami yang dipimpin Hasina menyebabkan ketidakstabilan politik yang meluas. Meskipun menghadapi situasi yang penuh gejolak, ketekunan Hasina akhirnya membuahkan hasil, dan ia terpilih sebagai perdana menteri pada Juni 1996.

Hasina menjadi perdana menteri pertama dalam sejarah Bangladesh yang berhasil menyelesaikan masa jabatan penuh selama lima tahun. Namun, ia kalah dalam pemilu berikutnya pada 2001 dari Khaleda Zia yang sekali lagi membawa negara tersebut ke dalam kekacauan politik.

Setelah periode ketidakstabilan politik, termasuk upaya pembunuhan dan penangkapan atas tuduhan pemerasan pada 2007, Hasina kembali ke panggung politik pada 2008. Pemilihan umum yang diadakan pada Desember 2008 menghasilkan kemenangan besar bagi Hasina dan Liga Awami, memungkinkan Hasina untuk kembali menjabat sebagai perdana menteri pada Januari 2009.

Selama masa jabatannya, Hasina fokus pada penguatan ekonomi dan infrastruktur Bangladesh sambil menangani krisis energi di negara tersebut. Pemerintahannya juga mendirikan pengadilan untuk mengadili kejahatan perang dari Perang Kemerdekaan 1971.

Kepemimpinan Hasina juga ditandai dengan penanganan krisis Rohingya pada 2017, ketika lebih dari 700.000 pengungsi Rohingya melarikan diri ke Bangladesh dari Myanmar. Perjalanan politik Hasina mengambil arah yang kontroversial selama masa jabatan berikutnya sebagai perdana menteri. 

Pemerintahannya sering kali dituduh menekan oposisi dan membatasi kebebasan berbicara. Dominasi Liga Awami semakin kuat dalam pemilu 2014 dan 2018 yang keduanya dibayangi oleh tuduhan kecurangan pemilu dan penindasan terhadap partai-partai oposisi.

Menjelang pemilihan umum 2024, tuduhan-tuduhan ini mencapai puncaknya. Meskipun demikian, Hasina mendesak rakyat untuk memberikan suara dan menjanjikan pemilu yang adil. Hasilnya adalah kemenangan telak bagi Liga Awami, tetapi absennya oposisi yang kredibel membuat banyak pihak memandang Bangladesh sebagai negara satu partai di bawah kepemimpinan Hasina.

Ketidakpuasan yang memuncak terhadap pemerintahan Hasina meletus menjadi protes massal pada Juli 2024. Protes ini awalnya dipicu oleh tuntutan mahasiswa untuk memperbaiki sistem seleksi kerja pemerintah yang berbasis pada meritokrasi, tetapi dengan cepat berkembang menjadi gerakan pembangkangan sipil massal. 

Situasi mencapai puncaknya pada 4 Agustus 2024, ketika bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan pemerintah. Keesokan harinya, Sheikh Hasina mengundurkan diri dan dilaporkan meninggalkan negara tersebut menuju India, kemudian dikabarkan ke Eropa. Pengunduran dirinya menandai akhir dari sebuah era dalam politik Bangladesh, menutup karier politiknya yang panjang dan penuh gejolak.

MICHELLE GABRIELA | DEWI RINA DAHYANI | NDTV | REUTERS 

Pilihan Editor: Profil Nahid Islam, Mahasiswa Gen Z yang Pimpin Demo Penggulingan PM Bangladesh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ponsel Menengah Samsung Galaxy M05: Resmi Rilis di India

1 hari lalu

Logo Samsung. Foto: gadgetsndtv.com
Ponsel Menengah Samsung Galaxy M05: Resmi Rilis di India

Ponsel menengah keluarga Samsung Galaxy M ini ditenagai oleh baterai berkapasitas 5000mAh yang mendukung pengisian cepat 25W.


Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

1 hari lalu

Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi menjelang pertemuan mereka di Rumah Hyderabad di New Delhi, India, 25 Februari 2020. [REUTERS / Adnan Abidi]
Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika


Genap Berusia 74 Tahun, Berikut Perjalanan Politik Narendra Modi Perdana Menteri India 3 Periode

1 hari lalu

Perdana Menteri India Narendra Modi memberi isyarat saat ia tiba di markas besar Partai Bharatiya Janata (BJP) di New Delhi, India, 4 Juni 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Genap Berusia 74 Tahun, Berikut Perjalanan Politik Narendra Modi Perdana Menteri India 3 Periode

Perjalanan politik Narendra Modi, Perdana Menteri India yang berhasil mempertahankan kekuasaannya 3 periode.


Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

2 hari lalu

Anggota tim medis dari Kozhikode Medical College membawa sampel buah pinang dan jambu biji untuk melakukan tes virus Nipah di desa Maruthonkara di distrik Kozhikode, Kerala, India, 13 September 2023. REUTERS/Stringer
Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

Belum ada vaksin yang bisa mencegah infeksi akibat virus Nipah dan pengobatan untuk mengatasinya.


Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

4 hari lalu

Ketua DPR Puan Maharani (kiri) bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung menemui Menteri Pertananan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto di sela acara kunjungan Paus Fransiskus di Istana Negara, Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

Penambahan kementerian di Kabinet Prabowo menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah kementerian terbanyak di dunia.


5 Tempat Wisata di India yang Mirip Venesia, Swiss, hingga Kastil Unik di Eropa Timur

6 hari lalu

Jal Mahal, Jaipur, India. Unsplash.com/Jayanth Muppaneni
5 Tempat Wisata di India yang Mirip Venesia, Swiss, hingga Kastil Unik di Eropa Timur

Kalau belum ada kesempatan mengunjungi Eropa, bisa mengganti pilihan destinasi sementara ke India.


Vivo T3 Ultra Hadir Bawa Smart-Aura Light yang Eksklusif, Harga sampai Rp 6 Jutaan

7 hari lalu

Vivo T3 Ultra. Dok.VIVO
Vivo T3 Ultra Hadir Bawa Smart-Aura Light yang Eksklusif, Harga sampai Rp 6 Jutaan

Vivo meluncurkan anggota terbaru dalam seri vivo T3, yakni T3 Ultra.


5 Destinasi Bulan Madu di India, dari Udaipur hingga Andaman

8 hari lalu

Udaipur India (Pixabay)
5 Destinasi Bulan Madu di India, dari Udaipur hingga Andaman

Tak hanya dikenal sebagai destinasi yang kaya dengan warisan budaya dan sejarah, India juga menawarkan beragam destinasi bulan madu untuk pasangan


Kantor Berita ANI Gugat Netflix

9 hari lalu

Logo Netflix. Sumber: Reuters UK
Kantor Berita ANI Gugat Netflix

ANI melayangkan gugatan pada Netflix India karena menggunakan arsip rekaman video milik ANI tanpa izin.


Negara Tujuan Liburan Paling Murah di Eropa Menurut Studi Baru

10 hari lalu

Sejumlah wisatawan bermain ski di antara pohon yang ditutupi salju di resort pegunungan di Szczyrk, Polandia, 7 Januari 2019. REUTERS/Kacper Pempel
Negara Tujuan Liburan Paling Murah di Eropa Menurut Studi Baru

Beberapa tahun terakhir ini keadaannya sulit, tetapi banyak wisatawan yang tetap liburan meski dengan anggaran terbatas.