TEMPO.CO, Jakarta - Kerusuhan terburuk dalam 13 tahun belakangan terjadi di Inggris. Massa sayap kanan menarget para pencari suaka dan komunitas etnis minoritas di berbagai kota. Kerusuhan terjadi di Rotherham, Blackpool, dan Bristol.
Kerusuhan yang dipicu sentiman anti-imigran dan anti-muslim di kota-kota Inggris menyebar dalam beberapa hari belakangan setelah terjadi pembunuhan tiga anak di Southport. kerusuhan Inggris memicu aksi yang menyerang masjid-masjid, hingga toko-toko milik warga keturunan Asia.
1. Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia
Warga negara Indonesia yang berkunjung ke Inggris akan tetap disambut baik, terlepas dari adanya kerusuhan yang dipicu narasi anti-imigran dan anti-muslim, kata Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Matthew Downing dalam siaran pers pada Selasa, 6 Agustus 2024.
“Terkait kekerasan dan kekacauan yang terjadi di sejumlah kecil lokasi di Inggris, atas nama Pemerintah Inggris, saya ingin secara terbuka mengutuk premanisme dan hooliganisme yang tidak masuk akal ini, yang dilakukan oleh sebagian kecil kelompok,” kata Downing.
2. Sidang Keamanan Darurat
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer memimpin sidang keamanan darurat untuk meredam protes anti-imigran yang mengguncang masyarakat .Starmer menggambarkan situasi tersebut sebagai “premanisme sayap kanan”. Pada Senin 5 Agustus 2024, ia mengadakan pertemuan darurat dengan para menteri dan kepala polisi.
Keir Starmer mengatakan, mereka yang terlibat dalam kekerasan itu akan berhadapan dengan hukum dengan tegas. "Saya jamin Anda akan menyesal ikut serta dalam kerusuhan ini secara langsung maupun yang menghasut aksi ini melalui Internet," katanya. Menurut dia, situasi yang terjadi bukan aksi protes, melainkan kerusuhan kekerasan yang terorganisasi.
3. Menyerang Penampungan Imigran
Pada Minggu, 4 Agustus 2024, aksi kekerasan meningkat di Inggris, terutama di Rotherham, wilayah utara. Ratusan demonstran sayap kanan menyerang Holiday Inn Express yang menjadi tempat tinggal para pencari suaka.
Para demonstran melemparkan batu bata ke arah polisi, merusak jendela hotel, dan melakukan aksi pembakaran. Asisten Kepala Polisi Lindsey Butterfield dari Kepolisian South Yorkshire mengecam tindakan perusuh, yang juga mengakibatkan 10 petugas mengalami cedera,.
Di Bolton, polisi mengeluarkan perintah pembubaran saat ratusan orang terlibat dan aksi serangan dan menentang penyerangan. Di Middlesbrough, 300 pengunjuk rasa menerobos garis polisi di pusat kota, melemparkan proyektil sambil merusak mobil dan gedung.
4. Imbauan dari KBRI London
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London mengimbau WNI agar meningkatkan kewaspadaan setelah terjadi kerusuhan di Sunderland. Demonstrasi itu berlangsung seharian setelah peristiwa pembunuhan tiga anak perempuan di Southport pada 1 Agustus 2024.
KBRI London mengeluarkan imbauannya di media sosial pada Minggu, 4 Agustus 2024, ditujukan kepada seluruh WNI yang berada di Inggris Raya dan Irlandia. “Mempertimbangkan urgensi serta meningkatkan kewaspadaan khususnya jika harus bepergian atau beraktivitas di luar rumah,” demikian peringatan KBRI London.
WNI di London juga diminta mengikuti petunjuk dan arahan otoritas setempat, serta terus memantau komunikasi di media sosial KBRI London dan komunitas WNI setempat. Mereka dianjurkan menghindari kerumunan massa dan tempat-tempat yang berpotensi sebagai lokasi berkumpulnya massa atau kelompok demonstran.
5. Kerusuhan di Newton Heath
Pada 31 Juli 2024, kerusuhan menyebar ke Newton Heath, di Manchester utara. Para perusuh menarget hotel Holiday Inn yang dianggap menampung para pencari suaka. Mereka melempar rudal ke polisi dan menyerang pengemudi bus. Di Hartlepool, lebih dari 100 orang bentrok dengan polisi, beberapa di antaranya meneriakkan cercaan anti-Islam.
Kekerasan juga terjadi di luar Downing Street di London. Para perusuh menyerang polisi, yang mengakibatkan lebih dari 100 orang ditangkap. Massa yang berjumlah sekitar 200 orang berkumpul di luar hotel di Aldershot yang menampung para pencari suaka.
SITA PLANASARI I DEWI RINA CAHYANI I NABIILA AZZAHRA
Pilihan Editor: Inggris Rusuh, Kedubes Pastikan WNI akan Tetap Disambut Hangat di Inggris