TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan dari Lebanon, Hizbullah memilih menggunakan pager untuk sarana berkomunikasi dibandingkan telepon genggam. Pada Februari lalu, pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah bahkan mendesak anggota Hizbullah dan keluarga mereka untuk membuang ponsel mereka.
"Matikan, kubur, taruh di peti besi dan kunci," kata pemimpin Hizbullah itu. "Lakukan demi keamanan dan untuk melindungi darah dan martabat rakyat. Kolaborator (dengan Israel) adalah ponsel di tangan Anda, dan juga istri dan anak-anak Anda. Ponsel ini adalah kolaborator dan pembunuh," ujarnya saat itu.
Baca juga:
Maraknya penggunaan pager oleh anggota Hizbullah, menjadi pintu masuk bagi Israel untuk menyerang kelompok ini. Pada Selasa, 17 September 2024, ribuan pager milik Hizbullah pun meledak serentak. Sembilan orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka akibat ledakan itu.
Lalu mengapa Hizbullah masih menggunakan pager?
Pejuang Hizbullah telah menggunakan pager sebagai sarana komunikasi berteknologi rendah dengan keyakinan mereka dapat menghindari pelacakan lokasi Israel, menurut dua sumber yang mengetahui operasi kelompok itu.
Tidak seperti telepon seluler, pager bekerja pada gelombang radio, operator dapat mengirim pesan melalui frekuensi radio dan bukan internet.
Dr David Tuffley, pakar sosio-teknologi dari Universitas New South Wales, mengatakan ia dapat memahami mengapa orang menggunakan perangkat seperti itu saat ini. “Mereka sangat berguna dalam situasi apa pun saat penggunaan ponsel tidak dapat diandalkan,” katanya.
“Jadi, ini akan dianggap sebagai metode komunikasi yang lebih aman, dan tidak mudah terdeteksi bagi Hizbullah dibandingkan telepon seluler.”
Meski kurang lazim seperti dulu, pager masih digunakan di seluruh dunia dalam bidang perawatan kesehatan, pertambangan, layanan darurat, dan banyak profesi di mana orang bekerja di area tanpa sinyal telepon.
Di Australia, mereka masih digunakan di beberapa sektor, kata Robert Nicholls, seorang peneliti di Universitas Sydney. “Ada warga Australia yang bekerja di rumah sakit, pertambangan, dan pabrik kimia yang masih menggunakan pager saat bekerja,” katanya.
“Di pabrik kimia, pager aman digunakan di lingkungan yang percikan apinya atau emisi radionya bisa berbahaya.”
Mereka disukai oleh beberapa responden pertama karena kemampuannya menyampaikan pesan ke banyak orang dengan segera dan tanpa gangguan, serta masa pakai baterainya yang lama.
“Pager sebenarnya menggunakan frekuensi yang mirip dengan radio FM dan frekuensi tersebut mampu menembus dinding tebal dan penghalang logam. Itulah sebabnya pager dapat diandalkan di lingkungan layanan kesehatan,” kata Associate Professor Ritesh Chugh, pakar sosio-teknologi dari Central Queensland University.
“Pager merupakan komunikasi satu arah, meskipun kami juga memiliki pager dua arah, lalu lintas pada jaringan lebih sedikit, sedangkan jaringan telepon seluler memiliki banyak lalu lintas.”
Pager sudah digunakan sejak 1921. Departemen Kepolisian Detroit di AS mulai menggunakan sistem pager ketika mereka berhasil mengoperasikan mobil polisi yang dilengkapi radio.
Pada tahun 1950, perangkat seperti pager diciptakan oleh Al Gross, penemu yang mematenkan walkie-talkie dan telepon nirkabel, untuk digunakan oleh dokter di Rumah Sakit Yahudi di New York.
ABC | 9NEWS.COM | REUTERS
Pilihan editor: Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri