Di mana saja kerusuhan itu terjadi?
Di beberapa kota besar dan kecil di seluruh negeri.
Selain Southport, Rotherham dan Tamworth, bentrokan juga dilaporkan terjadi di Manchester, Liverpool, Belfast di Irlandia Utara, dan kota-kota lainnya.
Unggahan-unggahan di media sosial menggambarkan rencana ajang-ajang sayap kanan lainnya. Al Jazeera tidak dapat memverifikasi klaim-klaim ini secara independen.
Prime Minister Starmer said he “utterly” condemns “far-right thuggery”.
Apa yang dikatakan pemerintah?
Perdana Menteri Starmer mengatakan bahwa ia "benar-benar" mengutuk "premanisme sayap kanan".
Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper menyatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Sky News: "Akan ada orang-orang yang berpikir bahwa mereka akan pergi berlibur musim panas minggu ini, dan sebaliknya mereka akan menghadapi ketukan di pintu dari polisi."
Nigel Farage, pemimpin anti-imigrasi dari gerakan populis Reform UK yang kini menjadi anggota parlemen, telah memicu ketegangan. Pada Mei, ia menyatakan umat Islam tidak memiliki nilai-nilai yang sama dengan Inggris.
"Apa yang Anda lihat di jalanan Hartlepool, London atau Southport tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan," ujar Farage baru-baru ini.
Dia juga membenarkan alasan kerusuhan.
"Kelompok ekstrem kanan adalah reaksi terhadap ketakutan, ketidaknyamanan, dan kegelisahan yang dirasakan oleh puluhan juta orang di luar sana," katanya.
Neil Basu, mantan kepala kepolisian kontra-terorisme Inggris, menuduh Farage tidak bertindak cukup jauh dalam mengutuk kekerasan tersebut.
"Apakah Nigel Farage mengutuk kekerasan? Apakah dia mengutuk EDL? Menyulut perselisihan di masyarakat adalah tujuan mereka," kata Basu.
Menteri Kepolisian Dame Diana Johnson menjanjikan konsekuensi dan tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kekacauan dan kekerasan di jalanan.
"Ketika saya melihat orang-orang menjarah beberapa toko di pusat kota, itu tidak ada hubungannya dengan protes yang tulus atau orang-orang yang memiliki pendapat berbeda tentang imigrasi," kata Johnson.
Apa selanjutnya?
Polisi dan pejabat mengatakan kepada masyarakat bahwa pelaku kekerasan dan pelecehan akan dihukum. Sementara itu, komunitas etnis minoritas dan imigran menjadi lebih takut.
Dalam konferensi pers baru-baru ini, Asisten Kepala Polisi South Yorkshire, Lindsey Butterfield, menyatakan, "Jika Anda berada di sana, kami akan menemukan Anda dan Anda akan dimintai pertanggungjawaban atas kekerasan kemarin."
Anggota parlemen veteran dari Partai Buruh, Diane Abbott, mengatakan di X, "Kerusuhan anti-imigran di seluruh negeri dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mengancam nyawa, harta benda, dan kepolisian kita. Kita perlu memanggil kembali Parlemen."
Dame Sara Khan, seorang penasihat independen untuk tinjauan terhadap kohesi sosial dan ketahanan terhadap ekstremisme, mengatakan kepada Guardian bahwa "ancaman ekstremis dan kohesi memburuk".
"Negara kita sangat tidak siap," katanya. "Ada celah dalam undang-undang kita yang memungkinkan para ekstremis ini beroperasi dengan impunitas."
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Kronologi Pecahnya Kerusuhan di Inggris yang Menyasar Muslim dan Imigran