Siapakah Druze?
Meskipun perebutan Golan oleh Israel menyebabkan eksodus banyak warga Suriah yang tinggal di sana, sekitar 20.000 anggota komunitas Druze masih tinggal di sana.
Druze adalah sebuah komunitas etnis Arab dan etnis yang berbahasa Arab yang tinggal di Suriah, Lebanon, Israel dan Yordania.
Setelah serangan Sabtu, Israel dengan cepat menyatakan bahwa korban tewas adalah warga Israel, namun banyak dari warga Druze yang diserang tidak memiliki kewarganegaraan Israel dan berkewarganegaraan Suriah.
Pasukan Israel juga bentrok dengan suku Druze di wilayah pendudukan. Pada akhir Juni 2023, ketika para pengunjuk rasa Druze berdemonstrasi menentang pembangunan turbin angin di Golan, mereka disambut dengan gas air mata Israel, peluru berujung spons, dan meriam air.
Di bawah hukum Israel, pria Druze Israel diwajibkan untuk mengikuti wajib militer.
Apakah Suriah pernah mencoba merebut kembali Dataran Tinggi Golan?
Ya, tapi tidak berhasil.
Selama Perang Arab-Israel 1973, Suriah berusaha merebut kembali Dataran Tinggi Golan namun gagal.
Pada 1974, PBB terlibat, mengerahkan pasukan penjaga perdamaian di daerah tersebut setelah Israel dan Suriah menandatangani gencatan senjata.
Dewan Keamanan membentuk Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF) pada tahun yang sama ketika mencoba mempertahankan gencatan senjata dan menciptakan zona penyangga gencatan senjata di daerah tersebut. Hingga April, 1.274 personel PBB ditempatkan di Dataran Tinggi Golan.
Pada 1981, Israel secara resmi mengumumkan pencaplokan Dataran Tinggi Golan.
Bagaimana posisi dunia terhadap Dataran Tinggi Golan?
Selain Amerika Serikat, tidak ada negara yang secara resmi mengakui pencaplokan Israel atas wilayah tersebut. Semua negara lain menganggap Golan sebagai wilayah Suriah yang diduduki oleh Israel.
Pada 1981, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengeluarkan resolusi yang menentang pendudukan Israel atas Dataran Tinggi Golan, menyerukan kepada Israel untuk membatalkan pemberlakuan hukum Israel di dataran tinggi tersebut. Resolusi tersebut menyatakan bahwa kekuasaan Israel atas Golan "batal demi hukum dan tidak memiliki dampak hukum internasional."
Pada 2019, Amerika Serikat, di bawah Presiden Donald Trump, mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Pengakuan tersebut masih berlaku, bahkan di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Druze Teriaki Netanyahu di Dataran Tinggi Golan: Pembunuh, Penjahat Perang!