TEMPO.CO, Jakarta - Tim kampanye untuk pemilihan presiden Amerika Serikat, Kamala Harris menyatakan berhasil mengumpulkan dana kampanye sebesar US$ 200 juta atau setara Rp 3,2 triliun dalam waktu sepekan. Tim juga berhasil mendapatkan 170.000 relawan baru yang mendaftar sejak Harris menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat.
"Dalam seminggu sejak kami memulai, @KamalaHarris telah mengumpulkan US$ 200 juta dolar. Sebesar 66 persen dari jumlah tersebut berasal dari donatur baru. Kami telah mendaftarkan 170.000 relawan baru," tulis wakil manajer kampanye Harris, Rob Flaherty, di X.
Jajak pendapat selama seminggu terakhir, termasuk yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos, menunjukkan Harris dan Trump pada dasarnya imbang, yang menyiapkan panggung bagi kampanye ketat selama 100 hari tersisa menjelang pemilihan.
Tim kampanye Trump mengatakan pada awal Juli bahwa mereka berhasil mengumpulkan US$ 331 juta pada kuartal kedua, melampaui US$ 264 juta yang dikumpulkan tim kampanye Biden dan sekutu Demokratnya pada periode yang sama. Tim kampanye Trump memiliki uang tunai sebesar US$ 284,9 juta pada akhir Juni sementara tim kampanye Demokrat memiliki uang tunai sebesar US$ 240 juta pada saat itu.
Harris telah mendapatkan dukungan dari mayoritas delegasi ke Konvensi Nasional Demokrat, yang kemungkinan memastikan dia akan menjadi kandidat partai untuk presiden bulan depan. "Jadi wakil presiden kami adalah calon yang paling mungkin. Kami akan melakukan pemungutan suara resmi pada tanggal 1 Agustus," kata Ketua Komite Nasional Demokrat Jaime Harrison kepada MSNBC pada hari Minggu.
Presiden AS Joe Biden mengundurkan diri dari pencalonan presiden di tengah pertanyaan tentang usia dan kesehatannya menyusul penampilan yang buruk dalam debat melawan Trump pada akhir Juni. Biden berjanji akan tetap menjabat sebagai presiden hingga masa jabatannya berakhir pada 20 Januari 2025.