TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan alat komunikasi pager milik kelompok Hizbullah di Lebanon meledak secara bersamaan pada Selasa, 17 September 2024. Akibatnya, sembilan orang tewas dan hampir 3.000 orang terluka yang termasuk putra seorang anggota parlemen Hizbullah berusia delapan tahun.
Juga melukai Duta Besar Iran untuk Lebanon. Badan mata-mata Israel, Mossad, disebut-sebut menanam bahan peledak di dalam 5.000 pager Hizbullah.
Baca juga:
Ledakan pager serentak di berbagai tempat itu terjadi pada pukul 15.30 waktu setempat. Tiba-tiba pager yang berada di tangan atau saku mereka mulai memanas dan kemudian meledak, meninggalkan bercak darah serta membuat panik orang-orang yang lewat. Pager sendiri merupakan alat komunikasi searah yang sangat populer pada 1990-an sebelum maraknya telepon seluler.
Pager Hizbullah buatan Taiwan
Menurut laporan Reuters, pager Hizbullah yang meledak bermerek Gold Apollo buatan Taiwan. Gambar pager yang hancur yang dianalisis oleh Reuters menunjukkan format dan stiker di bagian belakang yang konsisten dengan pager besutan Gold Apollo yang berkantor pusat di Taipei.
Pager tersebut dipesan oleh Hizbullah di Lebanon beberapa bulan sebelum ledakan, demikian jelas sumber keamanan senior Lebanon dan sumber lainnya kepada Reuters. Sumber keamanan senior Lebanon mengidentifikasi foto model pager, AP924, yang seperti pager lain menerima dan menampilkan pesan teks secara nirkabel tetapi tidak dapat melakukan panggilan telepon.
Diproduksi di Budapest
Model pager tersebut dibuat oleh BAC Consulting yang berpusat di Budapest, demikian kata Gold Apollo pada Rabu, 18 September 2024. Gold Apollo menambahkan bahwa perusahaan tersebut hanya memberikan lisensi mereknya dan tidak terlibat dalam produksi pager.
"Produk itu bukan milik kami. Hanya saja ada merek kami di sana," kata pendiri dan presiden Gold Apollo, Hsu Ching-kuang, kepada wartawan di kantor perusahaan di kota New Taipei, Taiwan utara, pada Rabu. Ia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa model AR-924 diproduksi dan dijual oleh BAC.
Gold Apollo memberi wewenang kepada BAC untuk menggunakan merek dagang untuk penjualan produk di wilayah tertentu. Desain dan pembuatan produk sepenuhnya ditangani oleh BAC, kata perusahaan.
Sebuah ambulans tiba di American University of Beirut Medical Center (AUBMC) ketika lebih dari 1.000 orang, termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis, terluka ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Setidaknya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia delapan tahun, dan 2.750 orang terluka dalam ledakan simultan pager genggam yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah. REUTERS/Mohamed Azakir
Mengapa Hizbullah masih menggunakan pager?
Pejuang Hizbullah telah menggunakan pager sebagai sarana komunikasi berteknologi rendah dengan keyakinan mereka dapat menghindari pelacakan lokasi Israel, demikian menurut dua sumber yang mengetahui operasi kelompok itu.
Tidak seperti telepon seluler, pager bekerja pada gelombang radio, operator dapat mengirim pesan melalui frekuensi radio dan bukan internet.
Dr David Tuffley, pakar sosio-teknologi dari Universitas New South Wales, mengatakan ia dapat memahami mengapa orang menggunakan perangkat seperti itu saat ini. “Mereka sangat berguna dalam situasi apa pun saat penggunaan ponsel tidak dapat diandalkan,” katanya.
“Jadi, ini akan dianggap sebagai metode komunikasi yang lebih aman, dan tidak mudah terdeteksi bagi Hizbullah dibandingkan telepon seluler.”
Meski kurang lazim seperti dulu, pager masih digunakan di seluruh dunia dalam bidang perawatan kesehatan, pertambangan, layanan darurat, dan banyak profesi di mana orang bekerja di area tanpa sinyal telepon. Perangkat ini disukai oleh sejumlah responden karena kemampuannya menyampaikan pesan ke banyak orang dengan cepat dan tanpa gangguan serta masa pakai baterainya yang lama.
Di Australia, mereka masih digunakan di beberapa sektor, kata Robert Nicholls, seorang peneliti di Universitas Sydney. “Ada warga Australia yang bekerja di rumah sakit, pertambangan, dan pabrik kimia yang masih menggunakan pager saat bekerja,” katanya.
“Di pabrik kimia, pager aman digunakan di lingkungan yang percikan apinya atau emisi radionya bisa berbahaya.”
DEWI RINA CAHYANI | YUDONO YANUAR
Pilihan editor: Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager Terkait Ledakan di Lebanon