Pengambilalihan kekuasaan oleh Harris telah menghidupkan kembali kampanye yang sempat terpuruk di tengah keraguan Demokrat tentang peluang Biden untuk mengalahkan Trump atau kemampuannya untuk tetap memerintah jika ia menang.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa Trump telah unggul dibandingkan Biden, termasuk di negara bagian medan pertempuran, setelah penampilan Biden yang buruk dalam debat. Masuknya Harris menggantikan Biden membuat situasi berubah cepat.
Jajak pendapat nasional New York Times/Siena College yang dipublikasikan pada hari Kamis menemukan Harris mengejar popularitas Trump. Keduanya bersaing ketat dalam berbagai jajak pendapat.
Serangan Partai Republik terhadap Harris, wanita pertama dan orang kulit hitam dan Asia Selatan pertama yang menjabat sebagai wakil presiden AS, telah meningkat pada hari-hari sejak dia kemungkinan menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.
Gubernur Florida Ron DeSantis mengatakan kepada Fox News bahwa Harris "sangat hambar." Ia meramalkan Partai Demokrat akan mengeluarkan "serangkaian kebohongan" untuk menjauhkan Harris dari kebijakan pemerintahan Biden mengenai imigrasi dan isu-isu lainnya.
"Mereka harus menutupi latar belakang Harris agar dapat membuatnya nyata bagi rakyat Amerika," katanya.
REUTERS
Pilihan editor: Erdogan Ancam Turki Invasi Israel untuk Bantu Palestina