TEMPO.CO, Jakarta - Jet-jet tempur Israel menghantam target-target milik militer Houthi di dekat pelabuhan Hodeidah, Yaman, pada Sabtu, 20 Juli 204. Serangan ini setidaknya menewaskan tiga orang dan melukai 87 orang. Serangan Israel ini dilancarkan sehari setelah drone Houthi menyerang Ibu Kota Tel Aviv pada Jumat, 19 Juli 2024.
Stasiun televisi Al-Masirah TV mewartakan sebagian besar korban luka mengalami luka bakar parah akibat serangan udara yang menghantam sejumlah fasilitas pengolahan minyak dan energi listrik. Al-Masirah TV dikendalikan kelompok Houthi.
Warga Hodaidah yang menjadi saksi mata mengatakan pada Reuters lewat telepon, ledakan terdengar beberapa kali di Kota itu selama pengeboman yang sengit berlangsung. Al-Masirah TV mewartakan pasukan pertahanan sipil dan anggota Houthi mencoba memadamkan api di tank-tank minyak yang ada di pelabuhan.
Juru bicara militer Israel mengatakan pelabuhan Hodeidah telah digunakan kelompok Houthi untuk menerima senjata dari Iran. Di antara target yang menjadi sasaran Israel adalah infrastruktur energi.
Sebelum melancarkan serangan ke Hodeidah, Yaman, Israel sudah mengabari sekutu-sekutunya akan menyerang wilayah di Yaman itu menggunakan jet tempur F-15, di mana seluruh jet-jet tempur yang dikerahkan itu bisa kembali ke Negeri Bintang Daud dengan selamat.
Dewan Politik Houthi meyakinkan akan ada pembalasan terhadap rangkaian serangan Israel ini. sedangkan Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan Houthi tidak akan ragu melancarkan serangan ke target-target vital di Israel.
Serangan Israel ke Yaman menimbulkan waswas perang Gaza akan meluas. Perang Gaza dipicu serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas dan hal ini dikhawatirkan bisa memperluas konflik kawasan.
“Api yang saat ini membakar Hodeidah terlihat dari seluruh timur tengah dan sangat jelas,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Unjuk Rasa di Bangladesh, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI Aman
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini