TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia-Africa Forum / IAF kedua yang berlangsung di Bali pada tanggal 1 – 3 September 2024 menghasilkan beragam perkembangan positif bagi hubungan antara Indonesia dan negara-negara di Afrika. Pelaksanaan The 2nd Indonesia-Africa Forum yang pada tahun 2024 mengusung tema : “Bandung Spirit for Africa Agenda 2063” merupakan kelanjutan kegiatan yang sama yang juga digelar di Bali pada 2018 silam.
Beragam capaian positif ditorehkan Indonesia dengan negara-negara asal Afrika lewat perhelatan IAF tahun 2024. Salah satunya dengan Eswatini, yakni salah satu negara berbentuk Kerajaan di Selatan Afrika yang telah menandatangani Perjanjian Bebas Visa bagi pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas (PBVDD) dengan Indonesia.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Eswatini Pholile Shakantu menandatangani perjanjian yang memungkinkan peningkatan hubungan kedua negara, dimulai dari jajaran diplomatik dan pejabat pemerintahan kedua negara. Retno dalam kesempatan penandatanganan itu berharap dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut maka interaksi dan saling kunjung antar pejabat kedua negara akan meningkat.
Sedangkan Shakantu menargetkan perjanjian tersebut dapat membuka jalan bagi peningkatan hubungan bilateral dalam berbagai bidang lainnya bagi kedua negara yang telah memiliki hubungan diplomatik sejak tahun1991.
Eswatini (dahulu dikenal sebagai Swaziland) adalah sebuah negara land-locked yang terletak di sebelah barat Afrika. Negara ini berbentuk Monarki Absolut yang dikepalai seorang Raja yang memimpin 1,2 Juta penduduknya. Kerajaan Eswatini merupakan satu dari empat negara akreditasi KBRI Pretoria, yaitu Republik Afrika Selatan, Republik Botswana, dan Kerajaan Lesotho.
Pilihan editor: Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Pembangunan untuk Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini