TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel pada Selasa, 3 September 2024, membunuh setidaknya 35 warga Palestina dipenjuru Gaza dalam upaya mengejar anggota Hamas. Jeda pertempuran memungkinkan tim medis menggunakan kesempatan itu untuk pemberian vaksin polio pada anak-anak yang sekarang sudah masuk hari ketiga.
Layanan Kedaruratan Sipil Palestina mengatakan di antara 35 korban tewas itu ada empat perempuan di selatan Gaza dan delapan orang dekat sebuah rumah sakit di Gaza City. Serangan Israel juga menewaskan sembilan warga Palestina yang sedang berada di dalam sebuah rumah dekat jalan Omar al-Mokhtar di tengah Gaza City.
Serangan udara Israel lainnya menghantam dekat sebuah sekolah Sheikh Radwan di utara Gaza. Militer Israel mengatakan serangan yang mereka lancarkan mengincar anggota Hamas yang diduga mengendalikan operasinya dari dalam gedung bekas sekolah itu.
Militer Israel mengklaim telah menewaskan delapan warga Palestina bersenjata, termasuk seorang komandan Hamas, yang ambil bagian dalam serangan 7 Oktober 2023. Serangan itu dilakukan dekat rumah sakit Arab Al-Ahli di Gaza City.
Hamas dan kelompok Jihad Islam memerangi tentara Israel di Zeitoun wilayah pinggir Gaza City dan di Rafah serta wilayah selatan Khan Younis.
Meski diselimuti gempuran, WHO menyatakan tim medis di Gaza pada Selasa, 2 September 2024, masih tetap melanjutkan pemberian vaksin polio sesuai target. Kampanye bebas polio di Gaza sudah memasuki hari ketiga dan diperkirakan telah menginokulasi pada sekitar satu perempat anak usia di bawah 10 tahun.
Perang Gaza yang sudah masuk bulan ke-11 telah membuat persediaan medis dan bahan bakar langka atau bahkan tidak ada sama sekali. Lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza tidak memiliki cukup air minum bersih dan menghadapi tingkat kelaparan yang parah. Lebih dari 50 ribu anak membutuhkan perawatan untuk malnutrisi akut.
Ironisnya, setidaknya setengah dari seluruh misi bantuan kemanusiaan ditolak, dihambat, atau dibatalkan karena alasan operasional atau keamanan. Sejak serangan terhadap penyeberangan perbatasan Rafah satu bulan lalu, aliran bantuan kemanusiaan yang sangat penting bagi warga Gaza – yang sudah sangat tidak memadai – malah anjlok hingga dua pertiga
Keadaan staf PBB di Palestina yang mendistribusikan bantuan, juga memprihatinkan. Rumah mereka hancur dan orang-orang yang mereka cintai terbunuh. Mereka menempatkan diri dalam bahaya.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Menteri Keuangan Israel akan Danai Serangan ke Gaza dengan Pemotongan Anggaran dan Gaji
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini