Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Malala Ingatkan Perjuangan Malala Yousafzai Aktivis yang Memperjuangkan Hak Perempuan di Pakistan

image-gnews
Malala Yousafzai dinobatkan menjadi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Termuda sekaligus pemenang Hadiah Nobel Termuda oleh Guinnes World Records. Pada 2014, Malala memeroleh penghargaan Nobel tersebut ketika dirinya berusia 17 tahun. REUTERS
Malala Yousafzai dinobatkan menjadi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Termuda sekaligus pemenang Hadiah Nobel Termuda oleh Guinnes World Records. Pada 2014, Malala memeroleh penghargaan Nobel tersebut ketika dirinya berusia 17 tahun. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari kelahiran Malala Yousafzai, 12 Juli diperingati seluruh dunia sebagai Hari Malala. Siapa dia?

Malala Yousafzai lahir pada 12 Juli 1997, di Mingora, lembah Swat, Pakistan. Ia menjadi pejuang feminisme lantaran pengaruh kondisi sosial sejak masa kecilnya. Pada 2007 lembah Swat diserang oleh Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) yang dipimpin oleh Maulana Fazlullah.

TTP menerapkan aturan secara ketat, menghancurkan atau menutup sekolah perempuan, melarang perempuan berperan aktif dalam masyarakat, dan melakukan bom bunuh diri. Kondisi ini memaksa Malala dan keluarganya keluar dari wilayah tersebut, tetapi kembali ketika mulai mereda.

Menurut Britannica, pada 2008, Malala dibawa ayahnya ke klub pers lokal di Peshawar untuk memprotes penutupan sekolah, berpidato di depan publik, dan menulis blog tentang perasaannya terkait tindakan TPP.

Satu tahun kemudian, ia memulai penampilan televisi pertamanya dalam wawancara bersama Hamid Mir. Menjadi sorotan publik luas, TTP menyetujui gencatan senjata, mencabut pembatasan anak perempuan, dan mengizinkan perempuan bersekolah dengan syarat mengenakan burka. Namun, TTP kembali melakukan kekerasan yang membuat keluarga Malala terpaksa mencari perlindungan di luar Swat. 

Pada awal 2009, Malala bekerja dengan reporter Adam Ellick untuk membuat film dokumenter, Class Dismissed dan A Schoolgirl's Odyssey. Semakin sering tampil di publik, identitas Malala terungkap sebagai blogger BBC. Setelah itu, ia mulai mendapat pengakuan luas atas aktivismenya. Lalu, pada 2011, ia dinominasikan oleh aktivis hak asasi manusia, Desmond Tutu untuk Penghargaan Perdamaian Anak Internasional. Ia juga dianugerahi Penghargaan Perdamaian Pemuda Nasional pertama di Pakistan.

Pada Oktober 2012, Malala ditembak oleh salah seorang dari TTP ketika pulang dari sekolah. Fazlullah dan TTP bertanggung jawab atas upaya pembunuhan terhadap Malala. Insiden ini menimbulkan protes dan perjuangan Malala diangkat ke seluruh dunia, termasuk utusan khusus PBB untuk pendidikan global, Gordon Brown. Lalu, pada Desember 2012, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengumumkan peluncuran dana pendidikan sebesar $10 juta (Rp161 miliar) untuk menghormati Malala. 

Mengacu malala.org, pada 2013, Malala dan Ziauddin Yousafzai mendirikan Malala Fund untuk memperjuangkan hak setiap anak perempuan atas pendidikan gratis, aman, dan berkualitas selama 12 tahun. Malala Fund hadir menciptakan dunia yang lebih setara dengan memastikan semua anak perempuan bersekolah.

Malala Fund berinvestasi pada advokat dan aktivis pendidikan yang menentang kebijakan dan praktik menghalangi anak perempuan bersekolah. Saat ini, Malala Fund telah hadir di beberapa negara yang perempuannya kehilangan hak mendapatkan pendidikan menengah, yaitu Pakistan, Afghanistan, Tanzania, Ethiopia, Brazil, Turki, Nigeria, Lebanon, dan India. 

Pada 2014, Malala Yousafzai menjadi orang termuda yang memenangkan Liberty Medal dari National Constitution Center di Philadelphia. Sebab, ia menjadi tokoh yang memperjuangkan kebebasan masyarakat di seluruh dunia. Ia juga dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian pada 2013, tetapi terlewatkan. Barulah, pada 2014, ia memenangkan hadiah tersebut dan menjadi peraih Nobel termuda. Setelah itu, ia berhasil lulus dari Universitas Oxford pada 2020. Saat ini, kisah perjuangannya dapat disaksikan melalui film dokumenter, He Named Me Malala (2015). 

Pilihan Editor: 12 Juli Hari Malala, Ketika Dunia Mengakui Perjuangan Gadis Malala Yousafzai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

4 jam lalu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat melakukan kunjungan mendadak ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 2 Juli 2023. (Foto: Facebook/Amir Yusof)
49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal


Taliban Buka Kantor Kedutaan Afghanistan di Oman

1 hari lalu

Pendukung Taliban membentangkan bendera Imarah Islam Afghanistan pada peringatan satu tahun penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, di Kabul, 30 Agustus 2022. Taliban, yang merupakan pemerintah de facto Afghanistan, juga menyatakan peringatan itu sebagai hari libur nasional. REUTERS/Ali Khara
Taliban Buka Kantor Kedutaan Afghanistan di Oman

Taliban mengirim duta besar untuk Afghanistan di Oman. Hubungan Taliban dengan negara-negara Teluk Arab kian dekat.


Imigrasi Soekarno-Hatta Deportasi 4 WNA ke Pakistan, Nigeria dan Guinea

8 hari lalu

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta mendeportasi 4 WNA ke negaranya pada 4 dan 7 September 2024. FOTO: dokumen Imigrasi Soekarno-Hatta
Imigrasi Soekarno-Hatta Deportasi 4 WNA ke Pakistan, Nigeria dan Guinea

WNA lain yang terjaring operasi Jagratara dan patroli keimigrasian masih dalam pemeriksaan oleh tim penyidik Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta.


Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

11 hari lalu

Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

Pada 2023 Pakistan melaporkan enam kasus polio sedangkan pada 2022 angkanya adalah 20 kasus.


Taliban Resmi Melarang Olahraga MMA

20 hari lalu

Petarung MMA Robert Whittaker (kiri) dan Ikram Aliskerov (kanan). (ANTARA/mmafighting.com)
Taliban Resmi Melarang Olahraga MMA

Taliban telah melarang pertandingan mixed martial arts (MMA) di Afghanistan karena terlalu brutal dan melanggar hukum Islam.


74 Tewas dalam Serangkaian Serangan Separatis Balochistan di Pakistan

23 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi ledakan bom di Khanozai, Balochistan, Pakistan, 7 Februari 2024. Dua ledakan di dekat kantor kandidat pemilu di provinsi Balochistan, menewaskan 30 orang tepat sehari sebelum pemungutan suara pemilu di Pakistan. REUTERS/Naseer Ahmed
74 Tewas dalam Serangkaian Serangan Separatis Balochistan di Pakistan

Sedikitnya 74 orang tewas dalam serangkaian serangan militan separatis Balochistan di Pakistan


44 WNA Terjaring Operasi Jagratara Imigrasi Soekarno-Hatta, Terbanyak Warga Nigeria Disusul Pakistan

24 hari lalu

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta  menangkap 44 Warga Negara Asing (WNA). Mereka terjaring dalam Operasi Jagratara Tahap II, Senin 26 Agustus  2024. FOTO: AYU CIPTA  I TEMPO
44 WNA Terjaring Operasi Jagratara Imigrasi Soekarno-Hatta, Terbanyak Warga Nigeria Disusul Pakistan

Imigrasi Soekarno-Hatta telah melakukan Tindakan Administrasi Keimigrasian (TAK) kepada 150 WNA bermasalah sejak Januari hingga Agustus 2024.


Taliban Tunjuk Dubes untuk Uni Emirat Arab Pertama Kalinya

28 hari lalu

Anggota Taliban konvoi saat merayakan dua tahun kekuasaannya di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023.  Taliban merayakan ulang tahun kedua mereka kembali berkuasa, pengambilalihan Kabul dan pembentukan apa yang mereka katakan sebagai keamanan di seluruh negeri di bawah sistem Islam. REUTERS/Ali Khara
Taliban Tunjuk Dubes untuk Uni Emirat Arab Pertama Kalinya

Taliban menngirim duta besarnya untuk Uni Emirat Arab. Sebelumnya Taliban telah mengirim dubes ke Cina.


Kecelakaan Bus di Iran Tewaskan 28 Jemaah Syiah dari Pakistan

29 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan bis. Tempo/Dasril Roszandi
Kecelakaan Bus di Iran Tewaskan 28 Jemaah Syiah dari Pakistan

Kecelakaan bus terjadi pada bus yang sedang mengangkut 51 jemaah Syiah dari Pakistan menuju Irak mengalami kecelakaan di provinsi Yazd


Taliban Larang Utusan HAM PBB Masuk Afganistan, Takut Sebarkan Propaganda

29 hari lalu

Anggota Taliban konvoi saat merayakan dua tahun kekuasaannya di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023.  Taliban merayakan ulang tahun kedua mereka kembali berkuasa, pengambilalihan Kabul dan pembentukan apa yang mereka katakan sebagai keamanan di seluruh negeri di bawah sistem Islam. REUTERS/Ali Khara
Taliban Larang Utusan HAM PBB Masuk Afganistan, Takut Sebarkan Propaganda

Juru bicara pemerintahan Taliban menuding pelapor khusus PBB Richard Bennett menyebarkan propaganda di Afganistan.