TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Rusia di Krimea mengatakan pada Sabtu bahwa mereka berencana menjual sekitar 100 properti Ukraina. Salah satu properti yang akan dijual adalah milik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Vladimir Konstantinov, ketua parlemen Krimea, mengatakan properti yang dinasionalisasi akan segera dijual. Pihak berwenang telah mengadakan delapan lelang pertama untuk properti milik tokoh bisnis Ukraina.
Sekitar 100 properti yang akan dijual itu berjumlah lebih dari 815 juta rubel atau setara US$ 8,51 juta, kata Konstantinov dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram.
Pihak berwenang yang didukung Rusia di Krimea mengatakan pada Februari bahwa mereka telah menasionalisasi sekitar 500 properti di Krimea termasuk beberapa milik politisi senior dan tokoh bisnis Ukraina.
Krimea, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Ukraina, telah dikuasai oleh Moskow sejak 2014. Saat itu Rusia mencaplok semenanjung Laut Hitam, delapan tahun sebelum invasi besar-besaran ke Ukraina.
Sementara itu Ukraina kian mengintesifkan serangan terhadap Rusia. Seorang menteri mengatakan Ukraina akan dapat melakukan lebih banyak serangan pesawat tak berawak terhadap kapal perang Rusia.
“Akan ada lebih banyak drone, lebih banyak serangan, dan lebih sedikit kapal Rusia. Itu sudah pasti,” kata Menteri Transformasi Digital Mykhailo Fedorov dalam sebuah wawancara pada hari Jumat, 15 September 2023. Ia menjawab pertanyaan tentang serangan baru-baru ini di dekat Krimea.
Minggu ini, Ukraina telah melakukan beberapa serangan menggunakan drone laut dan rudal terhadap armada angkatan laut Laut Hitam Rusia dan sekitar semenanjung Krimea, yang dianeksasi dari Ukraina oleh Rusia pada 2014.
Ukraina juga baru-baru ini mengaku bertanggung jawab atas serangan di Krimea, setelah sebelumnya tidak secara langsung mengkonfirmasi keterlibatannya dalam ledakan terhadap sasaran militer di sana.
REUTERS
Pilihan Editor: Salam Perpisahan Halimah Yacob sebagai Presiden Singapura