TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar China di Jepang mengatakan pada Senin, 24 Juli 2023, bahwa rencana NATO untuk memperluas keanggotannya ke Asia-Pasifik melanggar peraturan PBB.
Mereka juga berharap Jepang, dalam interaksinya dengan NATO, akan menahan diri dari tindakan yang merusak kepercayaan di antara negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
Sebelumnya, Jepang dan NATO masuki era baru dalam hubungan bilateral dengan penyelesaian kesepakatan yang akan membuat Tokyo meningkatkan kerja sama dengan aliansi militer paling kuat di dunia itu, di beberapa bidang tambahan, di tengah keprihatinan bersama atas Rusia dan China.
Kolaborasi akan melampaui area keamanan tradisional dan meluas ke dunia maya, teknologi, serta komunikasi strategis, kata Perdana Menteri Fumio Kishida pada pertemuan puncak para pemimpin NATO di Vilnius, Lituania, tentang Jepang yang baru-baru ini setuju untuk berurusan dengan aliansi trans-Atlantik, yang disebut Program Kemitraan yang Disesuaikan Secara Individual (ITPP).
Dalam sambutan singkat yang disampaikan bersama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Kishida mengatakan kesepakatan baru itu tidak hanya muncul sebagai tanggapan terhadap lingkungan keamanan internasional yang semakin parah tetapi juga sebagai pengakuan bahwa keamanan Eropa dan Indo-Pasifik “tidak dapat dipisahkan.”
“Jepang dan NATO berbagi pemahaman bahwa upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekuatan atau paksaan tidak akan ditoleransi, di mana pun itu terjadi di dunia,” kata Kishida, seperti dikutip dari Japan Times, 12 Juli 2023.
Stoltenberg, yang memuji Jepang karena menjadi negara mitra terdekat NATO, berterima kasih kepada Tokyo atas dukungannya untuk Ukraina sambil menyatakan keprihatinan tentang "penumpukan militer berat" China dan perluasan kekuatan nuklirnya.
Kepala NATO juga mengutuk program nuklir dan rudal Korea Utara sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB setelah Pyongyang menembakkan apa yang disebut Jepang sebagai rudal balistik antarbenua yang dicurigai pada hari sebelumnya.
Stoltenberg tidak menyebutkan rencana untuk membuka kantor penghubung NATO di Tokyo, tetapi mengatakan dalam konferensi pers lain bahwa masalah itu "masih di atas meja" dan "akan dipertimbangkan di masa depan."
Paris dilaporkan telah menolak rencana tersebut sebagai "masalah prinsip", dengan alasan bahwa perluasan geografis seperti itu akan berisiko menggeser kewenangan aliansi terlalu jauh dari fokus aslinya di Atlantik Utara.
REUTERS | JAPAN TIMES
Pilihan Editor Atap Gimnasium Sekolah di Cina Runtuh hingga Sebabkan 10 Orang Tewas