TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Spanyol di Madrid menolak referendum yang akan digelar masyarakat Catalonia untuk merdeka dari Spanyol pada Ahad, 1 Oktober 2017.
Di bawah slogan " Referendum untuk Semua Orang" Hazte Oir, sebuah organisasi yang memiliki tujuan mempromosikan demokrasi untuk publik, mengajukan pertanyaan kepada masyarakat, apakah mereka menginginkan Catalonia berpisah dari Spanyol.
Pemimpin organisasi ini, Ignacio Arsuaga, mengatakan, "Warga Madrid akan melakukan pemungutan suara, sepertinya mereka menolak referendum yang digelar di Catalonia besok."
Baca: Ratusan Ribu Warga Catalonia Tuntut Merdeka dari Spanyol
Warga lainnya menerangkan, hampir semua orang memiliki alasan yang sama. "Kami datang kemari untuk memilih Spanyol bersatu," kata warga lokal, Juan.
"Kalian tidak bisa menghancurkan sejarah yang telah berlangsung 5 abad dan persatuan Spanyol. Anda tidak bisa merusaknya dalam waktu satu hari."
Pemerintah Spanyol menolak referendum kemerdekaan Catalonia yang dijadwalkan awal Oktober 2017. Namun otoritas Catalan mengatakan bahwa mereka akan mendeklaraasikan kemerdakaan dalam waktu 48 jam jika suara "Ya" menang.
Baca: Kubu Pro-Kemerdekaan Catalonia Menang Pemilu di Spanyol
Referendum kemerdekaan Catalonia disambut hangat oleh Barcelona. Untuk menunjukkan dukungannya itu, petani membawa traktor diarak di jalan-jalan Barcelona. Aksi mereka mendapatkan sambutan dari warga setempat dan para aktivis lingkungan, mahasiswa dan politikus.
Guna mencegah kerusuhan aksi para pendukung referendum Catalonia merdeka, pemerintah Spanyol menurunkan ribuan polisi. Sebagaimana diberitakan Radio Australia, para penegak hukum itu melakukan patroli di jalan-jalan Barcelona untuk mengamankan kota. "Barcelona sebagai salah satu kota terbesar destinasi wisata di Eropa saat ini seperti menjadi zona perang," Radio Australia melaporkan.
EURONEWS | ABC RADIO AUSTRALIA | CHOIRUL AMINUDDIN