TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok 18 negara pada Kamis, 25 April 2024, meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera yang mereka tahan sejak serangan 7 Oktober terhadap Israel dan menerima perjanjian gencatan senjata.
“Kami sangat mendukung upaya mediasi yang sedang berlangsung guna memulangkan warga kami. Kami mengulangi seruan kami kepada Hamas untuk membebaskan para sandera, dan mari kita akhiri krisis ini sehingga secara kolektif kita dapat memfokuskan upaya kita untuk membawa perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata negara-negara tersebut dalam pernyataan bersama.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan bahwa upaya-upaya untuk mencapai kesepakatan dalam mengeluarkan pernyataan serupa tidak berhasil sebelumnya.
Namun pernyataan pada Kamis itu merupakan “tampilan kebulatan tekad yang luar biasa dari begitu banyak pemimpin di seluruh dunia,” kata pejabat itu kepada para wartawan.
Negara-negara yang menandatangani pernyataan tersebut adalah Argentina, Austria, Brasil, Bulgaria, Kanada, Kolombia, Denmark, Prancis, Jerman, Hungaria, Polandia, Portugal, Rumania, Serbia, Spanyol, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.
“Ada kesepakatan di atas meja; kesepakatan ini memenuhi hampir semua tuntutan yang diajukan Hamas... dan yang perlu mereka lakukan adalah membebaskan sandera yang rentan ini agar segala sesuatunya berjalan,” ujar pejabat senior pemerintahan tersebut.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa ada “beberapa indikasi” bahwa mungkin ada jalan untuk mencapai kesepakatan, “tapi saya tidak sepenuhnya yakin.”
Mengenai proposal saat ini, ia mengatakan bahwa proposal tersebut akan membawa gencatan senjata segera dan berkepanjangan di Gaza serta memungkinkan kembalinya warga Palestina ke Gaza utara secara tidak terbatas.
Pejabat tersebut menyalahkan Hamas dan pemimpinnya, Yahya Sinwar, ketika ditanya apakah Israel dan pemerintah Netanyahu menghalangi kesepakatan potensial. “Jika saya menjawab pertanyaan Anda enam minggu yang lalu, saya mungkin akan memberikan jawaban yang berbeda,” ujar pejabat tersebut. Namun ia menambahkan bahwa Israel setuju dengan proposal saat ini dan tawaran terbaru kepada Hamas. Namun, tanggapan dari dalam Gaza “sama sekali tidak konstruktif.”
Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa Hamas telah mengirimkan sinyal bahwa mereka tidak sepenuhnya menentang kesepakatan gencatan senjata saat ini.
AL ARABIYA
Pilihan Editor: Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi