TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara Barat meningkatkan rencana darurat untuk mengevakuasi warga negaranya dari Lebanon setelah terjadinya eskalasi yang tajam dalam konflik antara Israel dan gerakan bersenjata Hizbullah Lebanon, ditambah lagi dengan serangan rudal Iran ke Israel pada hari Selasa.
Belum ada negara yang meluncurkan evakuasi militer berskala besar, meskipun beberapa negara menyewa pesawat karena bandara Beirut tetap buka. Rencana evakuasi ke Siprus melalui jalur laut akan memungkinkan pergerakan kelompok yang lebih besar.
Berikut ini adalah rincian tentang perencanaan kontinjensi:
Amerika Serikat
Amerika Serikat telah memerintahkan puluhan tentara untuk dikerahkan ke Siprus untuk membantu mempersiapkan skenario seperti evakuasi warga Amerika dari Lebanon. Amerika Serikat bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk menambah penerbangan dari Lebanon, dengan lebih banyak kursi untuk warga Amerika, demikian ungkap Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa.
Australia
Rencana daruratnya dapat mencakup evakuasi melalui laut, meskipun pihak berwenang telah mendesak sekitar 15.000 warga di Lebanon untuk pergi sementara bandara Beirut tetap dibuka.
Belanda
Belanda akan mengirim pesawat militer untuk memulangkan warga negaranya dari Lebanon dengan dua penerbangan pada 4 dan 5 Oktober, demikian disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Belanda pada hari Rabu. Penerbangan ke pangkalan udara militer di Eindhoven juga akan tersedia untuk orang-orang dari negara lain jika ada cukup ruang untuk menampung mereka, katanya.
Belgia
Kementerian Luar Negeri Belgia telah menyarankan warganya untuk pergi sesegera mungkin, kata kantor berita Belga.
Cina
Lebih dari 200 warga negara Cina telah dievakuasi dengan selamat oleh pemerintah, kata kantor berita resmi Cina Xinhua.
Inggris
Inggris telah mendesak warga negaranya untuk segera pergi. Inggris telah memindahkan sekitar 700 tentara ke Siprus, memperkuat aset militernya, termasuk dua kapal Angkatan Laut. Inggris juga memiliki dua pangkalan militer di pulau ini.
Inggris telah menyewa penerbangan untuk membantu memenuhi permintaan tambahan dari warganya yang ingin pergi pada hari Rabu, dan akan menerbangkan mereka langsung kembali ke London.
Italia
Italia telah memangkas staf diplomatik dan menambah personel keamanan di kedutaan besarnya di Beirut. Menteri Luar Negeri Antonio Tajani telah berulang kali meminta warganya untuk meninggalkan negara itu dan meminta jaminan dari Israel atas keselamatan pasukan penjaga perdamaian Italia di daerah tersebut.
Jerman
Jerman telah mengevakuasi staf non-esensial, keluarga pekerja kedutaan dan warga negara Jerman yang secara medis rentan dari Lebanon dan akan membantu yang lain yang mencoba untuk pergi, demikian pernyataan Bersama kementerian luar negeri dan kementerian pertahanan Senin.
Kanada
Laporan berita dari Kanada menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Australia dalam mengevakuasi warga negaranya melalui laut. Rencana tersebut melibatkan kontrak kapal komersial untuk mengangkut 1.000 orang per hari, kata surat kabar Toronto Star.
Prancis
Prancis belum mengeluarkan perintah evakuasi, meskipun telah memiliki rencana selama beberapa bulan. Rencana kontinjensi saat ini berpusat di Siprus dan bandara Beirut, sementara itu juga membahas evakuasi melalui Turki.
Prancis memiliki sebuah kapal perang di wilayah tersebut, sementara sebuah kapal pengangkut helikopter Prancis akan tiba di Mediterania timur dalam beberapa hari mendatang dan mengambil posisi jika ada keputusan yang diambil untuk mengevakuasi warga negara asing dari Lebanon.
Siprus
Negara anggota Uni Eropa yang paling dekat dengan Timur Tengah ini merupakan pusat evakuasi, setelah memproses sekitar 60.000 orang yang melarikan diri dari perang Hizbullah-Israel pada 2006. Negara tetangga, Turki, juga telah menawarkan fasilitas.
Siprus telah meminta Yunani untuk menyediakan pesawat yang dapat digunakan untuk mengevakuasi warga negaranya yang ingin pergi. Diperkirakan ada sekitar 1.500 warga Siprus di Lebanon.
Yunani
Kementerian luar negeri Yunani telah meminta warganya untuk meninggalkan Lebanon dan menghindari perjalanan ke sana, dengan sebuah kapal fregat yang bersiaga jika diperlukan bantuan.
Polandia
Polandia akan membatasi jumlah staf di kedutaan besarnya di Beirut, juru bicara kementerian luar negeri mengatakan pada Selasa, dan menambahkan bahwa Warsawa akan mengatur transportasi bagi warganya yang ingin meninggalkan Lebanon.
Portugal
Perdana Menteri Luis Montenegro telah menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, yang membantu evakuasi sejumlah kecil warga negara Portugis yang tinggal di sana.
Spanyol
Spanyol berencana mengirim dua pesawat militer untuk mengevakuasi sebanyak 350 warganya dari Lebanon paling cepat pada Kamis.
Turki
Turki siap untuk kemungkinan evakuasi warga Turki dari Lebanon melalui udara dan laut, dan bekerja sama dengan sekitar 20 negara untuk kemungkinan evakuasi warga negara asing melalui Turki. Sekitar 14.000 warga negara Turki terdaftar di konsulat di Lebanon, namun jumlah tersebut belum pasti.
REUTERS
Pilihan Editor: Militer Israel Menahan 30 Warga Palestina di Tepi Barat