Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebanon Makin Membara, Negara-negara Bersiap-siap Evakuasi Warganya

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Penumpang mengantre di konter check-in di Bandara Internasional Beirut-Rafic Al Hariri, di Beirut, Libanon, 2 Oktober 2024. REUTERS/Yara Abi Nade
Penumpang mengantre di konter check-in di Bandara Internasional Beirut-Rafic Al Hariri, di Beirut, Libanon, 2 Oktober 2024. REUTERS/Yara Abi Nade
Iklan

TEMPO.CO, JakartaNegara-negara Barat meningkatkan rencana darurat untuk mengevakuasi warga negaranya dari Lebanon setelah terjadinya eskalasi yang tajam dalam konflik antara Israel dan gerakan bersenjata Hizbullah Lebanon, ditambah lagi dengan serangan rudal Iran ke Israel pada hari Selasa.

Belum ada negara yang meluncurkan evakuasi militer berskala besar, meskipun beberapa negara menyewa pesawat karena bandara Beirut tetap buka. Rencana evakuasi ke Siprus melalui jalur laut akan memungkinkan pergerakan kelompok yang lebih besar.

Berikut ini adalah rincian tentang perencanaan kontinjensi:

Amerika Serikat

Amerika Serikat telah memerintahkan puluhan tentara untuk dikerahkan ke Siprus untuk membantu mempersiapkan skenario seperti evakuasi warga Amerika dari Lebanon. Amerika Serikat bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk menambah penerbangan dari Lebanon, dengan lebih banyak kursi untuk warga Amerika, demikian ungkap Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa.

Australia

Rencana daruratnya dapat mencakup evakuasi melalui laut, meskipun pihak berwenang telah mendesak sekitar 15.000 warga di Lebanon untuk pergi sementara bandara Beirut tetap dibuka.

Belanda

Belanda akan mengirim pesawat militer untuk memulangkan warga negaranya dari Lebanon dengan dua penerbangan pada 4 dan 5 Oktober, demikian disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Belanda pada hari Rabu. Penerbangan ke pangkalan udara militer di Eindhoven juga akan tersedia untuk orang-orang dari negara lain jika ada cukup ruang untuk menampung mereka, katanya.

Belgia

Kementerian Luar Negeri Belgia telah menyarankan warganya untuk pergi sesegera mungkin, kata kantor berita Belga.

Cina

Lebih dari 200 warga negara Cina telah dievakuasi dengan selamat oleh pemerintah, kata kantor berita resmi Cina Xinhua.

Inggris

Inggris telah mendesak warga negaranya untuk segera pergi. Inggris telah memindahkan sekitar 700 tentara ke Siprus, memperkuat aset militernya, termasuk dua kapal Angkatan Laut. Inggris juga memiliki dua pangkalan militer di pulau ini.

Inggris telah menyewa penerbangan untuk membantu memenuhi permintaan tambahan dari warganya yang ingin pergi pada hari Rabu, dan akan menerbangkan mereka langsung kembali ke London.

Italia

Italia telah memangkas staf diplomatik dan menambah personel keamanan di kedutaan besarnya di Beirut. Menteri Luar Negeri Antonio Tajani telah berulang kali meminta warganya untuk meninggalkan negara itu dan meminta jaminan dari Israel atas keselamatan pasukan penjaga perdamaian Italia di daerah tersebut.

Jerman

Jerman telah mengevakuasi staf non-esensial, keluarga pekerja kedutaan dan warga negara Jerman yang secara medis rentan dari Lebanon dan akan membantu yang lain yang mencoba untuk pergi, demikian pernyataan Bersama kementerian luar negeri dan kementerian pertahanan Senin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kanada

Laporan berita dari Kanada menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Australia dalam mengevakuasi warga negaranya melalui laut. Rencana tersebut melibatkan kontrak kapal komersial untuk mengangkut 1.000 orang per hari, kata surat kabar Toronto Star.

Prancis

Prancis belum mengeluarkan perintah evakuasi, meskipun telah memiliki rencana selama beberapa bulan. Rencana kontinjensi saat ini berpusat di Siprus dan bandara Beirut, sementara itu juga membahas evakuasi melalui Turki.

Prancis memiliki sebuah kapal perang di wilayah tersebut, sementara sebuah kapal pengangkut helikopter Prancis akan tiba di Mediterania timur dalam beberapa hari mendatang dan mengambil posisi jika ada keputusan yang diambil untuk mengevakuasi warga negara asing dari Lebanon.

Siprus

Negara anggota Uni Eropa yang paling dekat dengan Timur Tengah ini merupakan pusat evakuasi, setelah memproses sekitar 60.000 orang yang melarikan diri dari perang Hizbullah-Israel pada 2006. Negara tetangga, Turki, juga telah menawarkan fasilitas.

Siprus telah meminta Yunani untuk menyediakan pesawat yang dapat digunakan untuk mengevakuasi warga negaranya yang ingin pergi. Diperkirakan ada sekitar 1.500 warga Siprus di Lebanon.

Yunani

Kementerian luar negeri Yunani telah meminta warganya untuk meninggalkan Lebanon dan menghindari perjalanan ke sana, dengan sebuah kapal fregat yang bersiaga jika diperlukan bantuan.

Polandia

Polandia akan membatasi jumlah staf di kedutaan besarnya di Beirut, juru bicara kementerian luar negeri mengatakan pada Selasa, dan menambahkan bahwa Warsawa akan mengatur transportasi bagi warganya yang ingin meninggalkan Lebanon.

Portugal

Perdana Menteri Luis Montenegro telah menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, yang membantu evakuasi sejumlah kecil warga negara Portugis yang tinggal di sana.

Spanyol

Spanyol berencana mengirim dua pesawat militer untuk mengevakuasi sebanyak 350 warganya dari Lebanon paling cepat pada Kamis.

Turki

Turki siap untuk kemungkinan evakuasi warga Turki dari Lebanon melalui udara dan laut, dan bekerja sama dengan sekitar 20 negara untuk kemungkinan evakuasi warga negara asing melalui Turki. Sekitar 14.000 warga negara Turki terdaftar di konsulat di Lebanon, namun jumlah tersebut belum pasti.

REUTERS

Pilihan Editor: Militer Israel Menahan 30 Warga Palestina di Tepi Barat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

2 jam lalu

Para pelayat menyalati jenazah seorang warga Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 10 September 2024. REUTERS/Mohammed Salem/File Photo
Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.


Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

3 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.


Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

4 jam lalu

Sistem antirudal Iron Dome Israel mencegat roket setelah Iran menembakkan salvo rudal balistik, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel, 1 Oktober 2024 REUTERS/Amir Cohen
Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika


Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

6 jam lalu

Bocah Palestina Ahmed Al-Deeb, yang mengalami luka bakar parah di wajah, menunggu untuk dipasangi masker wajah transparan 3D, di klinik Medecins Sans Frontieres (MSF) di Kota Gaza 8 Februari 2021. REUTERS/Mohammed Salem
Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal


Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

8 jam lalu

Papan iklan dengan gambar pemimpin Hamas yang baru dilantik, Yahya Sinwar, dipajang di sebuah gedung di jalan di Teheran, Iran, 12 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.


Israel Diserang Rentetan Rudal Hizbullah, Netanyahu Segera Berlindung

10 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar PBB di New York, AS, 27 September 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Israel Diserang Rentetan Rudal Hizbullah, Netanyahu Segera Berlindung

Hizbullah memperluas wilayah operasinya dengan memasukkan permukiman baru, di antaranya Qisarya yang diduduki tempat Netanyahu tinggal.


Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

15 jam lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

Kementerian Luar Negeri RI menyebut WNI yang masih ingin bertahan di Lebanon adalah mahasiswa dan pekerja migran.


Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

15 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 2 Oktober 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Ketika Mata Dunia Beralih ke Lebanon, Hal Ini yang Ditakutkan Warga Gaza

Serangan-serangan Israel ke Lebanon membuat mata dunia dan laporan-laporan media massa teralihkan dari Gaza.


Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

16 jam lalu

Kendaraan polisi terlihat saat petugas polisi menyelidiki dua ledakan di dekat kedutaan Israel di Kopenhagen, Denmark, 2 Oktober 2024. Ritzau Scanpix/via REUTERS
Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

Dua ledakan diduga bom terjadi di Kedutaan Besar Israel di Kopenhagen, Denmark. Upaya penyelidikan masih berlangsung hingga akhir pekan ini.


Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

17 jam lalu

Orang-orang membawa barang-barang mereka sambil berjalan di atas reruntuhan, setelah serangan Israel, di perlintasan perbatasan Masnaa dengan Suriah, di Lebanon, 4 Oktober 2024. Warga Lebanon melarikan diri dari Lebanon karena konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel. REUTERS/Mohamed Azakir
Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.