TEMPO.CO, Jakarta - Cina menganggap kegagalan mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, yang dikepung Israel, adalah tanggung jawab Amerika Serikat (AS). Perang Gaza yang berlangsung hampir satu tahun, sudah di level sangat mengkhawatirkan.
"Jika AS tidak melindungi salah satu pihak berkali-kali, berbagai resolusi dewan ini tidak akan ditolak dan ditentang begitu saja," kata Duta Besar Cina untuk PBB Geng Shuang dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Senin, 16 September 2024. Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan untuk membahas situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina.
Menurut Geng, selama setahun terakhir, meski ada seruan internasional yang kuat untuk gencatan senjata dan penghentian pembunuhan, Israel belum menghentikan operasi militernya, yang telah menyebabkan kematian lebih dari 41 ribu warga sipil Palestina.
Geng juga mengingatkan Dewan Keamanan PBB soal tanggung jawab utama lembaga itu untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional. "Mengapa Dewan Keamanan PBB tidak mampu menghentikan tragedi kemanusiaan ini, yang terburuk dari tragedi serupa, hingga hari ini?" tanya dia.
"Jika Amerika Serikat tidak menghalangi-halangi... Dewan Keamanan PBB dapat mengadopsi resolusi yang menuntut gencatan senjata sejak awal setelah konflik meletus," kata Geng.
Diplomat Cina itu mendesak AS untuk "menunjukkan sikap yang bertanggung jawab" dan meminta Washington mengambil tindakan nyata untuk mendesak Israel segera menghentikan operasi militer di Gaza demi "memberi kesempatan hidup kepada rakyat Palestina yang telah lama menderita."
Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Palestina Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan-serangan Israel telah menewaskan lebih dari 41.200 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 95.400 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Sumber: Anadolu
Pilihan editor: Percobaan Pembunuhan Donald Trump, Tersangka Telah Menunggu Selama 12 Jam
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini