Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

image-gnews
Foto udara menunjukkan banjir akibat Topan Yagi di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. Setelah menghantam Vietnam, Topan Yagi bergerak ke Thailand hingga mengirimkan angin kecang, banjir dan tanah longsor. REUTERS/Boonwed Saetiow
Foto udara menunjukkan banjir akibat Topan Yagi di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. Setelah menghantam Vietnam, Topan Yagi bergerak ke Thailand hingga mengirimkan angin kecang, banjir dan tanah longsor. REUTERS/Boonwed Saetiow
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala junta Myanmar mengajukan permintaan langka pada Sabtu, 14 September 2024. Junta meminta bantuan asing untuk mengatasi banjir mematikan yang telah menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi. Banjir membuat rakyat Myanmar yang telah menderita perang selama tiga tahun, kian sengsara.

Banjir dan tanah longsor telah menewaskan hampir 300 orang di Myanmar, Vietnam, Laos dan Thailand akibat Topan Yagi, yang mengakibatkan hujan lebat ketika melanda wilayah tersebut akhir pekan lalu. Di Myanmar, lebih dari 235.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir, kata junta pada hari Jumat.

Di Taungoo, sekitar satu jam di selatan ibu kota Naypyidaw, penduduk mendayung rakit darurat di atas banjir yang mencapai atap beberapa bangunan. Sekitar 300 orang berlindung di sebuah biara di dataran tinggi di desa terdekat.

"Kami dikelilingi oleh air dan kami tidak memiliki cukup makanan untuk semua orang," kata seorang pria. "Kami membutuhkan makanan, air, dan obat-obatan sebagai prioritas."

Di luar kuil lain, para biarawati Buddha berjubah merah muda dan oranye berjalan melewati air setinggi lutut. "Saya kehilangan padi, ayam, dan bebek," kata petani Naing Tun, yang telah membawa ketiga sapinya ke dataran tinggi dekat Taungoo setelah banjir menggenangi desanya.

"Saya tidak peduli dengan barang-barang lainnya. Tidak ada yang lebih penting daripada kehidupan manusia dan hewan," katanya.

Jumlah korban tewas akibat banjir di Myanmar meningkat menjadi 74 hingga Jumat malam, menurut laporan media pemerintah pada Minggu. Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung, dengan sedikitnya 89 orang hilang hingga Jumat malam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Myanmar telah dilanda kekacauan sejak kudeta militer pada Februari 2021 dan kekerasan telah melanda sebagian besar wilayah negara miskin itu. Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan hujan badai tersebut terutama mempengaruhi ibu kota Naypyidaw, serta wilayah Mandalay, Magway, dan Bago, bersama dengan negara bagian Shan timur dan selatan, negara bagian Mon, Kayah, dan Kayin.

"Myanmar Tengah saat ini merupakan wilayah yang paling terkena dampak, dengan banyak sungai dan anak sungai mengalir turun dari perbukitan Shan," kata OCHA kepada Reuters melalui email.

Media pemerintah juga melaporkan bahwa lima bendungan, empat pagoda, dan lebih dari 65.000 rumah hancur akibat banjir. Sekitar sepertiga dari 55 juta penduduk Myanmar membutuhkan bantuan kemanusiaan tetapi banyak lembaga bantuan, seperti Komite Palang Merah Internasional, tidak dapat beroperasi di banyak daerah karena pembatasan akses dan risiko keamanan.

CNA | REUTERS 

Pilihan editor: Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak Palestina di Tepi Barat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

49 menit lalu

Kota kecil Veltrusy, Republik Czech, tergenang banjir akibat meluapnya sungai Vltava (3/6). Hujan deras di Eropa menyebabkan banjir di Jerman, Austria, Czech, dan Swiss.  AP/CTK, Vit Simanek
Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

Air mulai naik di sejumlah titik area baru, bahkan di Republik Cek ada korban tewas. Ini adalah musibah banjir terburuk di Eropa dalam 20 tahun.


Arena Panahan PON 2024 Porak-poranda Dihempas Hujan Badai

14 jam lalu

Tenda-tenda atlet panahan ambruk oleh hujan badai usai babak semifinal nomor nasional putra dan putri dalam dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Rabu, 18 September 2024. ANTARA/Risky Syukur
Arena Panahan PON 2024 Porak-poranda Dihempas Hujan Badai

Arena pertandingan panahan porak-poranda dihempas hujan badai seusai babak semifinal nomor nasional putra dan putri PON 2024.


Banjir di Eropa Tengah Meluas, Polandia hingga Rumania Tergenang

14 jam lalu

Sebuah mobil rusak terlihat di jalan usai diterjang banjir di Pepinster, Belgia 15 Juli 2021. Banjir menerjang sejumlah negara di kawasan Eropa barat. Selain Belanda dan Jerman, banjir juga menerjang Belgia. REUTERS/Bart Biesemans
Banjir di Eropa Tengah Meluas, Polandia hingga Rumania Tergenang

Eropa tengah dilanda banjir yang meluas dari Polandia hingga ke Rumania.


Eropa Tengah Dilanda Bencana Banjir, Berikut Fakta-faktanya

23 jam lalu

Anggota Palan Merah menggunakan perahu untuk memberikan bantuan di kawasan yang tergenang banjir di Passau, Jerman, (3/6). Hujan deras di Eropa dalam beberapa hari terakhir menyebabkan tiga sungai meluap southern Germany, Monday, June 3, 2013. Pejabat kota tersebut mengatakan bahwa banjir ini merupakan yang terbesar dalam 70 tahun. AP/Matthias Schrader
Eropa Tengah Dilanda Bencana Banjir, Berikut Fakta-faktanya

Eropa Tengah menghadapi bencana banjir, antara lain di Polandia, Austria, Ceko. Banyak korban berjatuhan dalam bencana alam ini.


Warga Polandia Bangun Tembok Karung Pasir untuk Menghalau Banjir

1 hari lalu

Seorang warga mengendarai sepeda di jalanan yang terendam banjir di Warsawa, Polandia, Minggu (9/6). AP/Czarek Sokolowski
Warga Polandia Bangun Tembok Karung Pasir untuk Menghalau Banjir

Relawan di Kota Nysa, Polandia, pada Selasa, 17 September 2024, bergotong-royong memperkuat tembok buatan untuk menghalau banjir


Vietnam Kembali Diproyeksi Bakal Disapu Badai Tropis

1 hari lalu

Dampak topan Yagi di Vietnam. X/NEXTA
Vietnam Kembali Diproyeksi Bakal Disapu Badai Tropis

Vietnam bersiap menghadapi banjir bandang setelah sebuah depresi tropis diperkirakan menguat hingga menjadi sebuah badai


Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

1 hari lalu

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia memasuki perbatasan Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 20 Mei 2021. Malaysia mendeportasi 59 PMI bermasalah karena melanggar undang-undang keimigrasian setempat usai pemberlakuan larangan mudik Lebaran. ANTARA/Agus Alfian
Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.


Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

1 hari lalu

Foto udara menunjukkan daerah yang terendam banjir di kota perbatasan Mae Sai, setelah Topan Yagi, di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. REUTERS/Boonwed Saetiow
Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.


Warga di Republik Cek dan Polandia yang Terdampak Banjir Dievakuasi

1 hari lalu

Kota kecil Veltrusy, Republik Czech, tergenang banjir akibat meluapnya sungai Vltava (3/6). Hujan deras di Eropa menyebabkan banjir di Jerman, Austria, Czech, dan Swiss.  AP/CTK, Vit Simanek
Warga di Republik Cek dan Polandia yang Terdampak Banjir Dievakuasi

Warga di beberapa area di Polandia dan Republik Cek pada Senin, 16 September 2024, bergegas mengevakuasikan diri dari bahaya banjir


PM Polandia akan Umumkan Status Bencana Alam Seiring Peningkatan Banjir

2 hari lalu

Ilustrasi banjir besar dan kendaraan. Shutterstock
PM Polandia akan Umumkan Status Bencana Alam Seiring Peningkatan Banjir

Polandia berencana menetapkan status bencana alam akibat banjir yang terus berlanjut di provinsi-provinsi barat daya.