TEMPO.CO, Jakarta - Presiden petahana Aljazair, Abdulmadjid Tebboune, dinyatakan sebagai pemenang mutlak dalam pemilihan Minggu, 8 September 2024.
Hasil awal resmi memberikan Tebboune hampir 95% suara, cukup untuk menghindari putaran kedua, dengan Abdelaali Hassani Cherif mendapatkan 3% dan Youcef Aouchiche 2%. Jumlah pemilih yang memberikan suara adalah 48%.
"Dari 5.630.000 pemilih yang tercatat, 5.320.000 memilih kandidat independen Abdulmadjid Tebboune, yang merupakan 94,65 persen dari total suara pada hari Sabtu," ujar kepala Otoritas Independen Nasional untuk Pemilihan Umum (ANIE), Mohamed Charfi, kepada para reporter di ibu kota Aljir, Minggu.
Ini adalah masa jabatan kedua Tebboune, 78 tahun, setelah terpilih untuk pertama kalinya pada 2019 dengan kemenangan 58,15% suara.
Selama karier politiknya yang berlangsung selama empat dekade, Tebboune telah memegang beberapa posisi resmi, termasuk jabatan perdana menteri di bawah pemerintahan mantan Presiden Abdelaziz Bouteflika, yang dipaksa mundur pada April dalam menghadapi protes selama berbulan-bulan.
Masa jabatannya sebagai perdana menteri, yang dimulai pada Mei 2017, berakhir tiba-tiba setelah kurang dari empat bulan, dilaporkan karena dugaan upayanya untuk menampilkan dirinya sebagai penerus Bouteflika selama pertemuan dengan mitranya dari Prancis, Edouard Philippe, di Paris beberapa hari sebelum pemecatannya.
Tebboune, yang didukung oleh militer, hanya menghadapi perlawanan kecil dari Hassani Cherif, seorang Islamis moderat, dan Aouchiche, seorang sekuler moderat, yang mencalonkan diri dengan restu dari penguasa Aljazair.
Hasil Diprotes Lawan
Lawan utamanya, Cherif, mengatakan para petugas TPS telah ditekan untuk menggelembungkan hasil.
"Ini adalah sebuah lelucon," kata juru bicara Hassani Cherif, Ahmed Sadok, menambahkan bahwa kandidat tersebut telah memenangkan lebih banyak suara daripada yang telah diumumkan, mengutip hasil penghitungan kampanye dari berbagai daerah.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi hasil penghitungan tersebut atau menghubungi tim kampanye Tebboune atau Aouchiche untuk memberikan komentar.
Pada Minggu, tiga kandidat presiden, termasuk Tebboune dan Cherif, mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan keberatan atas hasil sementara yang diumumkan oleh komisi pemilihan umum.
"Kami menginformasikan opini publik tentang ambiguitas, kontradiksi, ketidakjelasan, dan angka-angka yang saling bertentangan yang dicatat dengan pengumuman hasil sementara pemilihan presiden," kata pernyataan bersama tersebut.
Melanjutkan Program Sosial
Terpilihnya kembali Tebboune berarti Aljazair kemungkinan akan melanjutkan program pemerintahan yang telah melanjutkan pengeluaran sosial yang besar berdasarkan peningkatan pendapatan energi setelah ia menjabat pada 2019 setelah periode harga minyak yang lebih rendah.
Dia telah berjanji untuk menaikkan tunjangan pengangguran, pensiun dan program perumahan rakyat, yang semuanya telah dia tingkatkan selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden.
"Selama Tebboune terus menaikkan gaji dan pensiun serta mempertahankan subsidi, ia akan menjadi yang terbaik di mata saya," kata Ali, seorang pelanggan kafe di distrik Ouled Fayet, Aljir, yang meminta untuk tidak menuliskan nama keluarganya.