TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan perlawanan Palestina Hamas menuduh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membunuh beberapa sandera Israel di Jalur Gaza dengan pengeboman.
"Para (enam) tawanan ini dan lainnya sebenarnya bisa kembali hidup-hidup ke keluarga mereka sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran, tetapi desakan tentara pendudukan (Israel), Netanyahu, dan pemerintah ekstremisnya menyebabkan kematian orang-orang ini dalam pengeboman," kata Khalil al-Hayya, anggota biro politik Hamas yang bertanggung jawab atas pertukaran tawanan, dalam wawancara dengan Al Jazeera.
"Beberapa tawanan musuh ditembak mati oleh tentara pendudukan," ia menambahkan.
Pada Ahad pagi, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan nama enam sandera yang jasadnya ditemukan di sebuah terowongan bawah tanah di kota Rafah di wilayah Palestina bagian selatan.
Di antara mereka terdapat seorang warga Rusia berusia 32 tahun, Alexander Lobanov, dan seorang warga Amerika Serikat berusia 23 tahun, Hersh Goldberg-Polin.
IDF percaya bahwa enam sandera yang jasadnya ditemukan di Jalur Gaza pada Sabtu malam dibunuh oleh Hamas beberapa saat sebelum ditemukan.
Hamas sebelumnya mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas kematian tawanan Israel di Jalur Gaza.
Pilihan Editor: Sandera Ditemukan Tewas, Anggota Senat Amerika Serikat Serukan Hamas Israel Gencatan Senjata
ANTARA