Medan Pertempuran selama Pemberontakan 2000-2005
Jenin adalah tempat terjadinya beberapa kekerasan terburuk selama Intifada kedua, yang dimulai setelah gagalnya perundingan damai yang didukung Amerika Serikat pada tahun 2000 dan berkembang menjadi konflik bersenjata antara Israel dan kelompok-kelompok militan Palestina.
Pada April 2002, Israel melakukan serangan besar-besaran dengan menggunakan senjata di kamp pengungsi Jenin, yang merupakan bagian dari operasi Tepi Barat yang lebih luas, yang menurut Israel bertujuan untuk menghentikan serangan-serangan militan, termasuk serentetan serangan bom bunuh diri yang mematikan.
Sebuah laporan PBB yang dikeluarkan pada bulan Agustus 2002 mengatakan bahwa 52 orang Palestina telah terbunuh dalam serangan Israel ke Jenin, setengahnya adalah warga sipil, sementara Israel kehilangan 23 tentaranya di sana.
Laporan tersebut, yang membantah klaim kepala negosiator Palestina saat itu, Saeb Erekat, bahwa 500 orang telah terbunuh di Jenin, menyalahkan semua pihak yang bertempur karena telah menempatkan warga sipil dalam bahaya.
Laporan tersebut menyebutkan lebih banyak pelanggaran Israel daripada Palestina, terutama penolakan Israel untuk mengizinkan para pekerja kemanusiaan masuk ke dalam kamp. Namun, laporan itu juga mengatakan bahwa para pejuang Palestina diinapkan di rumah-rumah warga sipil.
Kekerasan Baru
Jenin telah muncul kembali sebagai titik nyala dalam gelombang kekerasan Israel-Palestina yang telah mengguncang Tepi Barat selama lebih dari dua tahun, dengan konfrontasi yang sering kali mematikan.
Kekerasan di Jenin terus berlanjut pada 2024.
Pada Mei, pasukan Israel membunuh 10 warga Palestina dan melukai 25 lainnya. Seorang dokter dan seorang remaja termasuk di antara mereka yang terbunuh dalam operasi besar yang melibatkan puluhan kendaraan.
Pada Juni, pasukan Israel menewaskan tiga orang Palestina dan melukai setidaknya 13 orang lainnya dalam sebuah serangan di Jenin.
Bulan ini, Israel mengatakan telah menewaskan dua militan senior Hamas dalam sebuah serangan udara terhadap mobil mereka di Jenin.
REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Presiden Palestina dan Putra Mahkota Arab Saudi Bertemu di Riyadh, Bahas Gaza Hingga Al Aqsa