TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi mengecam keras pernyataan menteri Israel yang menyerukan pembangunan sinagog di masjid Al Aqsa. Menteri Keamanan garis keras Israel, Itamar Ben-Gvir, mengulangi seruannya agar orang-orang Yahudi diizinkan berdoa di Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Pernyataan Ben-Gvir itu menuai kritik tajam karena mengobarkan ketegangan saat para negosiator gencatan senjata mencari kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza.
Ketika ditanya dalam sebuah wawancara apakah ia akan membangun sinagoge di lokasi tersebut jika memungkinkan, Ben-Gvir menjawab, “Ya, Ya.”
Arab Saudi dengan tegas menolak pernyataan-pernyataan ekstrem dan provokatif tersebut. Ia mengatakan provokasi terus dilakukan terhadap umat Islam di seluruh dunia.
Arab Saudi menegaskan kembali perlunya menghormati status historis dan hukum Masjid Al Aqsa. Negara kerajaan ini juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya dan mengakhiri bencana kemanusiaan Palestina. Selain itu, Arab Saudi mendesak agar diaktifkannya mekanisme serius untuk meminta pertanggungjawaban pejabat Israel atas pelanggaran hukum, norma, dan resolusi internasional yang terus berlanjut.
Kecaman juga datang dari Perserikatan Bangsa-bangsa. Juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan dalam konferensi pers mengatakan bahwa pernyataan Ben-Gvir sangat kontraproduktif.
"Pernyataan seperti ini sangat kontraproduktif. Mereka berisiko memperburuk situasi yang sudah kering," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan dalam konferensi pers.
Menyoroti sensitivitas seputar status tempat-tempat suci di Yerusalem, Dujarric mengatakan bahwa, "Ada status quo yang disepakati para pihak mengenai tempat-tempat suci di Yerusalem yang harus dihormati oleh semua pihak."
Dia mendesak kepatuhan terhadap perjanjian ini, baik dalam tindakan maupun pernyataan publik, untuk menghindari meningkatnya ketegangan lebih lanjut.
Ben-Gvir pada Senin mengklaim bahwa orang-orang Yahudi memiliki hak untuk berdoa di Masjid Al Aqsa, dan mengatakan bahwa ia akan membangun sebuah sinagoga di lokasi titik konflik.Ini adalah pertama kalinya menteri Israel berbicara terbuka tentang pembangunan sinagoga di dalam Masjid Al Aqsa. Namun, dia telah berulang kali menyerukan dalam beberapa bulan terakhir agar mengizinkan ibadat Yahudi di situs tersebut.
Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam. Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai Bukit Bait Suci, karena percaya bahwa tempat itu adalah lokasi dua kuil Yahudi kuno.
ARAB NEWS | ANADOLU
Pilihan editor: PBB Hentikan Operasi Bantuan di Gaza akibat Perintah Evakuasi Israel