TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah festival di Kota Solingen, Jerman, berubah dari kegembiraan menjadi tragedi. Tiga orang tewas dan empat lainnya terluka parah akibat serangan penusukan pada Jumat malam, 23 Agustus 2024.
Polisi mengatakan bahwa sekitar pukul 10 malam seorang pria tak dikenal menyerang banyak orang. Hingga kini pelaku masih buron.
"Hati saya hancur melihat adanya serangan di kota kami. Saya meneteskan air mata saat memikirkan mereka yang telah meninggal," kata Wali Kota Solingen Tim-Oliver Kurzbach dalam sebuah pernyataan. "Saya berdoa untuk semua orang yang masih berjuang demi hidup mereka."
Penusukan dan penembakan yang berakibat fatal di Jerman relatif jarang terjadi. Polisi mengatakan serangan itu terjadi di sebuah festival untuk memperingati ulang tahun kota itu yang ke-650.
Solingen terletak di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, yang merupakan negara bagian terpadat di Jerman dan berbatasan dengan Belanda.
Menteri Dalam Negeri negara bagian itu, Herbert Reul, mengunjungi tempat kejadian. Ia memberi tahu wartawan bahwa itu adalah serangan yang ditargetkan. Ia menolak untuk berspekulasi mengenai motif penyerangan.
Serangan terjadi di Fronhof, kata wali kota dalam sebuah pernyataan. Fronhof adalah alun-alun pasar tempat band-band sedang bermain.
Pemerintah Jerman bermaksud memperketat aturan mengenai pisau yang dapat dibawa di tempat umum. Pada Juni, seorang polisi berusia 29 tahun tewas setelah ditikam di kota Mannheim, Jerman, selama serangan terhadap demonstrasi sayap kanan. Terjadi serangan penusukan di kereta api pada tahun 2021, yang melukai beberapa orang.
Sebuah video yang beredar di media sosial tampak memperlihatkan penyelenggara festival Philipp Muller berada di acara tersebut. Ia mengumumkan bahwa sembilan orang berjuang untuk hidup mereka setelah serangan itu. Festival Keanekaragaman dimulai pada Jumat dan dijadwalkan berlangsung selama akhir pekan.
REUTERS
Pilihan editor: Filipina Desak Pelautnya Hindari Laut Merah di Tengah Serangan Houthi