TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Vedant Patel, pada Selasa menolak untuk mengecam serangan terbaru Israel di Sekolah Al-Taba'een di Gaza yang menewaskan sekitar 100 warga Palestina yang berlindung di sana.
"Tentu saja, kami berduka atas hilangnya nyawa warga sipil, dan selama konflik ini terlalu banyak warga sipil yang tewas," kata Patel dalam sebuah konferensi pers ketika ditanya apakah Amerika Serikat berencana untuk mengecam serangan tersebut.
Patel menuding Hamas menjadikan sekolah itu sebagai tempat perlindungan mereka.
"Alasan mengapa kita bahkan membahas ini adalah karena Hamas terus memiliki rekam jejak menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia."
Patel menambahkan bahwa AS sedang berkomunikasi dengan militer Israel mengenai keadaan serangan tersebut, termasuk apakah pejuang Hamas benar-benar berada di sekolah saat serangan terjadi.
Pada 10 Agustus, pihak berwenang Palestina melaporkan bahwa sebuah pesawat Israel menembakkan tiga rudal ke Sekolah Al-Taba'een di Gaza. Serangan udara ini menewaskan sekitar 100 orang yang sebagian besar adalah pengungsi yang sedang melaksanakan salat subuh.
Israel mengklaim bahwa para pejuang Hamas telah mendirikan markas militer di sana. Aljazair telah meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait serangan mematikan tersebut.
Pilihan Editor: Putin Dukung Palestina Merdeka: Mengaku Sedih atas Perang di Gaza
ANTARA