Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hamas Akui Satu Sandera Israel Tewas, Dua Lainnya Terluka Parah

image-gnews
Abu Ubaidah. Foto: Telegram
Abu Ubaidah. Foto: Telegram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sayap bersenjata Hamas atau Brigade Al Qassam mengatakan seorang sandera pria Israel tewas dibunuh oleh pengawalnya dan dua sandera perempuan terluka parah dalam dua insiden terpisah di Gaza. Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al Qassam, menyalahkan insiden tersebut pada “pembantaian” Israel terhadap warga Palestina.

“Pemerintah musuh bertanggung jawab penuh atas pembantaian ini dan reaksi yang diakibatkannya, yang memengaruhi kehidupan tahanan Zionis,” kata Abu Ubaida dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram pada Senin, 12 Agustus 2024.

Pernyataan tersebut tidak mengidentifikasi para sandera maupun lokasi dan waktu insiden itu terjadi. Abu Ubaida mengatakan sebuah komite telah dibentuk untuk menyelidikinya dan temuannya akan diumumkan kemudian, sementara upaya sedang dilakukan untuk menyelamatkan dua sandera yang terluka.

Milisi Palestina menyandera 251 orang ketika menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang memicu serangan balasan Israel di Gaza. Sebanyak 111 sandera masih ditahan di Gaza, meskipun militer Israel mengatakan 39 orang telah tewas.

Pernyataan Abu Ubaida meandakan pertama kalinya Brigade Al Qassam mengakui bahwa pengawalnya membunuh sandera Israel. Kelompok itu sering mengaitkan pembunuhan sandera sebelumnya dengan pengeboman Israel.

Juru bicara militer Israel, Israel Daniel Hagari dan Avichay Adraee, menyatakan telah mengetahui soal laporan Hamas tentang insiden ini. 

Mereka menulis pernyataan yang sama dalam bahasa Arab di media sosial X, “Pada tahap ini tidak ada dokumen intelijen yang mengonfirmasi atau membantah tuduhan Hamas. Kami terus menyelidiki kredibilitas pernyataan tersebut dan akan memberikan informasi jika kami memilikinya.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas belum juga tercapai. Hamas menginginkan kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran sepenuhnya dan penarikan pasukan Israel dari Gaza, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan peperangan hanya akan berakhir setelah Hamas diberantas.

Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina dan melukai 92.152 orang lainnya sejak 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi dari rumah mereka, dan berbagai infrastruktur telah hancur menjadi puing-puing.

Angka terbaru dari Biro Statistik Pusat Palestina menunjukkan pasukan Israel telah membunuh 1,8 persen penduduk Gaza sejak 7 Oktober. Sekitar 75 persen korban berusia di bawah 30 tahun.

Pihak Israel mengatakan serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang, sementara AFP menghitung ada sekitar 1.197 korban jiwa dan Al Jazeera menetapkan jumlah 1.139 korban jiwa.

Pilihan Editor: Amerika Serikat Berharap Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Terus Berlanjut

AL ARABIYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Sandera: 'Israel Tidak Tahu Apa-apa tentang Terowongan Hamas'

30 menit lalu

Tentara Israel berjalan dalam terowongan yang dirancang oleh Hamas untuk mengeluarkan mobil-mobil pejuang Palestina di tengah operasi darat tentara Israel di dekat persimpangan Erez di Israel. Jalur Gaza utara, 15 Desember 2023. Meruntuhkan atau melumpuhkan ratusan kilometer lorong bawah tanah dan bunker adalah salah satu tujuan serangan Israel. REUTERS/Amir Cohen
Mantan Sandera: 'Israel Tidak Tahu Apa-apa tentang Terowongan Hamas'

Meskipun telah berperang selama 11 bulan, pasukan Israel masih belum memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang sistem terowongan Hamas.


Topan Yagi Melemah setelah Menewaskan Puluhan Orang di Vietnam, Cina, dan Filipina

5 jam lalu

Jantung Kota Hong Kong yang sepi pada 6 September 2024, karena otoritas memperingatkan bahaya topan Yagi sehingga warga dilarang beraktifitas di luar ruangan. Sumber: Poernomo Gontha Ridho
Topan Yagi Melemah setelah Menewaskan Puluhan Orang di Vietnam, Cina, dan Filipina

Topan Yagi mendatangkan malapetaka di Vietnam utara, Hainan di Cina, dan Filipina, yang merenggut puluhan nyawa.


Israel Lumpuh, 750.000 Pengunjuk Rasa Tuntut Kesepakatan Pembebasan Tawanan

6 jam lalu

Seorang wanita meniup terompet saat demonstrasi menentang pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menyerukan pembebasan sandera di Gaza, di tengah konflik Israel-Hamas, di Tel Aviv, Israel, 7 September 2024. REUTERS/Florion Goga
Israel Lumpuh, 750.000 Pengunjuk Rasa Tuntut Kesepakatan Pembebasan Tawanan

Kekecewaan meluap ketika ratusan ribuan warga Israel memprotes kegagalan pemerintah dalam mengamankan pembebasan tawanan di Gaza.


Turki Berupaya Pulangkan Jasad Aktivis HAM yang Dibunuh Israel

6 jam lalu

Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis hak asasi manusia Turki-Amerika yang dibunuh oleh IOF di Nablus, 6 September 2024. Sosial Media
Turki Berupaya Pulangkan Jasad Aktivis HAM yang Dibunuh Israel

Turki berupaya memfasilitasi pemulangan jenazah Aysenur Ezgi Eygi, aktivis HAM Turki-Amerika Serikat yang dibunuh tentara Israel di Tepi Barat


Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

7 jam lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

Seorang pria bersenjata yang menyeberang dari Yordania menewaskan tiga warga sipil Israel


Mahasiswa USU Tewas Setelah Jatuh Ke Jurang Gunung Sibayak

15 jam lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi mahasiswa USU yang jatuh dari ketinggian saat menuruni salah satu jalur curam di kawasan puncak Gunung Sibayak, Sabtu malam, 7 September 2024. Dok: Istimewa
Mahasiswa USU Tewas Setelah Jatuh Ke Jurang Gunung Sibayak

Seorang mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) tewas setelah jatuh dari ketinggian 20 meter saat menuruni jalur curam di kawasan Gunung Sibayak.


4 Tewas dan 20 Terluka setelah Israel Bombardir Pengungsian di Gaza

15 jam lalu

Guru Palestina Israa Abu Mustafa, yang mendirikan tenda kelas di atas reruntuhan rumahnya di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 4 September 2024. REUTERS/Hatem Khaled
4 Tewas dan 20 Terluka setelah Israel Bombardir Pengungsian di Gaza

Empat warga Palestina tewas dan 20 lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah Amr Ibn Al-As di Gaza utara


Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

17 jam lalu

Pengemudi memarkir kendaraannya di I-75 di utara London, Kentucky, 7 September 2024. Departemen Pemadam Kebakaran Mount Vernon/Handout via REUTERS
Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

Penembakan massal terjadi jalan raya di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat dan menyebabkan sejumlah orang menjadi korban


Serangan Udara Israel Menewaskan 61 Warga Gaza dalam 48 Jam

19 jam lalu

Serangan udara Israel menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di tengah konflik Israel-Hamas di Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 20 Juli 2024. REUTERS/Omar Naaman
Serangan Udara Israel Menewaskan 61 Warga Gaza dalam 48 Jam

Setidaknya 61 warga Gaza tewas dalam serangan 48 jam oleh militer Israel pada Sabtu 7 September 2024.


Erdogan Serukan Aliansi Islam Melawan Israel

22 jam lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara, Turki, 4 September 2024. REUTERS/Murad Sezer/File
Erdogan Serukan Aliansi Islam Melawan Israel

Erdogan meminta negara-negara Islam membentuk aliansi untuk melawan ancaman ekspansionisme yang terus meningkat dari Israel.