Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Dunia; Umat Hindu di Bangladesh Jadi Sasaran Amuk Massa dan Sosok Shamima Begum

Reporter

image-gnews
Korban kerusuhan di Dhaka, Bangladesh, Sabtu 4 Agustus 2018. [Mohammad Ponir Hossain/Reuters]
Korban kerusuhan di Dhaka, Bangladesh, Sabtu 4 Agustus 2018. [Mohammad Ponir Hossain/Reuters]
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTop 3 dunia pada Minggu, 10 Agustus 2024, diurutan pertama berita tentang umat Hindu di Bangladesh yang melarikan diri pasca-penggulingan Perdana Menteri Hasina. Salah satu alasan umat Hindu di Bangladesh menjadi sasaran amukan massa adalah karena mereka dianggap cenderung lebih mendukung Liga Awami yang dipimpin Hasina, ketimbang memilih oposisi yang mayoritas terdiri dari partai-partai garis keras. 

Diurutan kedua top 3 dunia, berita tentang Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang menawarkan hadiah hingga US$10 juta untuk informasi tentang 'CyberAv3ngers,' yakni sebuah kelompok peretas dari Iran. Sedikitnya enam warga negara Iran yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) diduga telah berpartisipasi dalam peretasan terhadap AS.

Berikut top 3 dunia selengkapnya

1. Ini Alasan Massa Mengamuk hingga Bakar Rumah Umat Hindu di Bangladesh

Di tengah situasi Bangladesh yang memburuk pasca penggulingan Perdana Menteri Sheikh Hasina, ratusan umat Hindu di negara tersebut memilih melarikan diri. Upaya ini disebabkan karena umat Hindu, yang merupakan kaum minoritas, menjadi sasaran amuk massa. 

Rana Das Gupta, ketua organisasi minoritas agama di Bangladesh, mengatakan serangan terhadap umat Hindu telah mengakibatkan sedikitnya dua orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka.

Beberapa orang yang rumahnya diserang mungkin terlibat langsung dalam politik Liga Awami, tetapi sebagian besar adalah umat Hindu biasa,” kata Das Gupta. “Oleh karena itu, ini jelas merupakan kekerasan komunal dan terarah.”

Dewan Persatuan Hindu Budha Kristen Bangladesh mencatat ada sekitar 45 dari 64 distrik di negara tersebut telah menjadi sasaran. Banyak rumah, bisnis atau kuil milik komunitas minoritas Hindu dirusak massa pada pekan ini. 

Baca selengkapnya di sini 

2. AS Tawarkan Hadiah US$10 Juta untuk Tangkap Kelompok Peretas Iran

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menawarkan hadiah hingga US$10 juta untuk informasi tentang 'CyberAv3ngers,' sebuah kelompok peretas dari Iran. Program Rewards for Justice (RFJ) Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pemberitahuan terhadap sedikitnya enam warga negara Iran yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang diduga telah berpartisipasi dalam peretasan terhadap AS.

Hamid Homayunfal, Hamid Reza Lashgarian, Mahdi Lashgarian, Milad Mansuri, Mohammad Bagher Shirinkar, dan Reza Mohammad Amin Saberian disebutkan dalam pemberitahuan RFJ. Lashgarian, yang menurut RFJ berada di balik berbagai operasi siber dan intelijen, disebutkan sebagai kepala Komando Siber-Elektronik IRGC (IRGC-CEC) dan komandan Pasukan Quds IRGC.

Baca selengkapnya di sini 

3. Kewarganegaraannya Dicabut Mahkamah Agung Inggris, Ini Sosok Shamima Begum

Mahkamah Agung Inggris pada Kamis, 8 Agustus 2024, resmi mencabut status kewarganegaraan Shamima Begum, 24 tahun. Lewat putusan itu, Begum pun kini tidak punya kewarganegaraan atau stateless. 

Putusan Mahkamah Agung Inggris itu sama dengan keputusan yang diambil Kementerian Dalam Negeri Inggris.Kasus ini telah menjadi kontroversi di kalangan masyarakat Inggris. Bahkan, keputusan Kementerian Dalam Negeri Inggris mengarah pada sejumlah gugatan hukum pada pemerintah. Walhasil, kasus Begum pun dinaikkan ke tingkat Mahkamah Agung, meski pada akhirnya keputusan tidak berubah dan kewarganegaraan Inggris Begum resmi dicabut. 

Begum lahir di Inggris dari kedua orangtua warga negara Bangladesh. Secara teori, Begum harusnya berhak atas kewarganegaraan Bangladesh. Namun Begum tak memilikinya karena Pemerintah Bangladesh telah memutuskan bahwa Begum tak akan pernah diberikan status kewarganegaraan Bangladesh. Kasus dicabutnya kewarganegaraan Begum bermula saat berusia 15 tahun, dia terbang ke Suriah pada 2015 untuk bergabung dengan kelompok radikal Islamic State (ISIS). 

Baca selengkapnya di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

7 jam lalu

Kendaraan militer Rusia, termasuk sistem rudal balistik antarbenua Yars, melaju di sepanjang jalan sebelum latihan parade, yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia, 5 Mei 2024. REUTERS/ Shamil Zhumatov
Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

Iran membantah laporan memasok rudal balistik kepada Rusia dalam konflik dengan Ukraina


Top 3 Dunia: Kegiatan Paus Fransiskus di Papua Nugini

19 jam lalu

Paus Fransiskus bertemu dengan Gubernur Jenderal Papua Nugini, pejabat pemerintah, duta besar, kelompok sipil di Apec House, Papua Nugini, Sabtu, 7 September 2024. Foto: Biro Pers Vatikan.
Top 3 Dunia: Kegiatan Paus Fransiskus di Papua Nugini

Top 3 dunia masih didominasi berita soal Paus Fransiskus yang sekarang berada di Papua Nugini.


Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

1 hari lalu

Sheikh Hasina. REUTERS/Damir Sagolj
Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh


Top 3 Dunia: Serba-serbi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

1 hari lalu

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 6 September 2024. Dok. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ DANU KUSWORO
Top 3 Dunia: Serba-serbi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Top 3 dunia pada 6 September 2024 didominasi berita kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, seperti kesederhanannya dan pertemuan dengan Jokowi


Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

2 hari lalu

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

Ketu KPU Bangladesh mundur setelah menyangkal campur tangan politik dalam pemilu Januari yang memilih kembali pemimpin otokratis Sheikh Hasina.


Top 3 Dunia: Video Sandera Israel hingga Pertemuan Paus Fransiskus dan Imam Masjid Istiqlal

2 hari lalu

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kanan) bersama Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo (kiri) menyambut kedatangan  Paus Fransiskus di Plaza Al Fatah, kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Paus Fransiskus bersama akan menandatangani dokumen kemanusiaan dalam kunjungan apostoliknya ke Indonesia. Paus akan meneken dokumen berisi komitmen kerukunan hidup beragama bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. TEMPO/Subekti.
Top 3 Dunia: Video Sandera Israel hingga Pertemuan Paus Fransiskus dan Imam Masjid Istiqlal

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 5 September 2024 diawali oleh Brigade Al Qassam Hamas merilis lagi rekaman video dari dua sandera Israel


Top 3 Dunia; Mongolia Tak Patuhi Putusan ICC dan Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

3 hari lalu

Presiden Mongolia Elbegdorj Tsakhia (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri kedua), disambut tentara kehormatan di Genghis Khan Square, yang diambil dari nama pendiri Kekaisaran Mongol di abad ke-13, dalam upacara penyambutan di Ulan Bator, Mongolia, 3 September 2014 (AP Photo)
Top 3 Dunia; Mongolia Tak Patuhi Putusan ICC dan Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Top 3 dunia, Mongolia mendadak menjadi perhatian dunia karena berani menolak menjalankan putusan ICC yang menerbitkan surat penahanan pada Putin


Netflix Diprotes Warga Hindu India

4 hari lalu

Logo Netflix. Sumber: Reuters
Netflix Diprotes Warga Hindu India

Tayangan di Netflix berjudul 'IC 814 - The Kandahar Hijack' mendapat protes karena sentimen nasional


AS Tuntut Petinggi Hamas atas Serangan 7 Oktober terhadap Israel

4 hari lalu

Papan iklan dengan gambar pemimpin Hamas yang baru dilantik, Yahya Sinwar, dipajang di sebuah gedung di jalan di Teheran, Iran, 12 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
AS Tuntut Petinggi Hamas atas Serangan 7 Oktober terhadap Israel

Amerika Serikat mengumumkan tuntutan pidana pada Selasa terhadap para pemimpin tertinggi Hamas atas peran mereka dalam serangan 7 Oktober


Asal-usul 4 September Sebagai Hari Solidaritas Hijab Internasional

4 hari lalu

Ilustrasi wanita berhijab. Freepik.com
Asal-usul 4 September Sebagai Hari Solidaritas Hijab Internasional

Hari Solidaritas Hijab Internasional muncul sebagai respons aneka tindakan diskriminatif dialami perempuan Muslim di beberapa negara, khususnya Barat.